Asap hitam membumbung tinggi mengotori langit yang disinari semburat jingga. Asap hitam itu berasal dari peperangan yang terjadi di lapang besar -pertarungan besar yang memperlibatkan banyak orang.
Seokjin terdiam di tempat, memaku di tempat dengan mata berair dan kaki bergetar karena perasaan takutnya. Di depannya Seokjin melihat orang saling menusuk, memanah dan saling mencabik badan entah itu dalam bentuk manusia atau serigala. Seokjin takut.
Lalu tubuhnya tersentak kaget saat ada yang melewati tubuhnya yang transparan. Seorang pria yang kini tengah menggendong bayi -yang tertutup sebuah kain.
"A-appa akan menyelamatkanmu, nak."
Lalu tubuh pria itu berhenti berlari saat di depannya dia dihadapi oleh serigala hitam yang begitu mengerikan. Pria yang masih menggendong kain -yang Seokjin yakin ada bayi di sana. Mundur perlahan. Mundurnya pria itu di barengi oleh serigala yang maju.
"J-jangan ambil anakku!" Nadanya terdengar bergetar walau dia berteriak marah. Dia pun ketakutan.
GRRRRRRR.......
Geraman itu terdengar mengerikan. Serigala itu mendekat memperlihatkan deretan gigi taringnya dan mulutnya terbuka. Pria yang menggendong bayi itu memeluk erat bayinya, memejamkan mata dan pasrah. Tak apa dia mati yang penting bayi dalam pelukannya ini selamat tapi rasanya mustahil karena dia merasa keduanya akan mati sekarang.
"AWAS!!!" Teriak Seokjin saat serigala itu hendak menyerang pria tersebut.
Dan detik setelahnya serigala hitam itu terpelanting jatuh menghantam kawanannya yang lain. Seokjin bernafas lega dan betapa terkejutnya dia melihat serigala abu dengan badan tidak pernah terlalu besar dibandingkan serigala hitam yang diserang tadi.
Serigala abu yang berdiri di depan berbalik menatap pria tersebut.
"T-terima kasih." Ujar pria tersebut.
Serigala itu hanya mengeram. Serigala dan pria itu saling tatap lalu pria itu mengelus bulu serigala tersebut. "Jangan sampai mati. Kau harus tetap hidup, Nate."
.
.
.
Akhirnya Seokjin membuka matanya. Saat membuka mata Seokjin melihat langit-langit kamar, mengerjab berulang kali lalu terdiam.
Aku masih hidup?
Seokjin ingat dia jatuh dari air terjun lalu masuk ke dalam air. Masuk ke dalam air?
"Kau sudah sadar?"
Seokjin melirik ke arah sumber suara. Namjoon, nama orang yang bertanya, jalan mendekati Seokjin dan duduk di sisi ranjang. Seokjin berusaha bangun namun baru setengah duduk kepalanya berdenyut nyeri. Seokjin meringis sakit.
"Tidurlah jangan memaksakan dirimu." Namjoon menahan bahu Seokjin yang kini masih memaksakan dirinya untuk duduk.
"Aku ti-"
"Jangan paksakan dirimu!"
Seokjin menurun mendengar nada perintah mutlak Namjoon. Akhirnya dia menidurkan tubuhnya lagi.
"Akan aku panggilkan dokter."
Seokjin menahan tangan Namjoon, Namjoon berbalik menatap Seokjin seolah bertanya kenapa.
"K-kenapa aku masih hidup?" Tanyanya.
Namjoon terdiam untuk persekian detik. "Karena Jimin menyelamatkanmu." Jawabnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/205646012-288-k365831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
W n H
Fanfiction[TAMAT] Menceritakan tentang Kim Seokjin, seorang siswa tahun ke kedua yang sebentar lagi akan berumur 17 tahun. Seokjin adalah seorang petarung MMA -pekerjaan yang harus dia geluti untuk mendapatkan uang. Sayangnya orang tidak tau pekerjaan Seokjin...