Sembilanbelas [Semi M]

10.8K 1K 180
                                    

Warn; adegan yang tidak ada panas panasnya (karena di skip). Kalau ingin adegan panas di persilahkan membaca di bawah terik sinar matahari atau di atas kompor yang menyala besar. Terima kasih ☺️☺️


.

.

.

Seokjin tidak pernah berpikir akan menikah di usia semuda ini -bahkan usianya belum genap 17 tahun, masih butuh waktu tiga bulan menuju bulan Desember agar usianya genap 17 tahun. Seokjin melihat pantulan kaca di depannya -rambut hitamnya sedikit memanjang, jas putih membalut tubuhnya -tampilannya begitu rapih. Seokjin terlihat mempesona. Kini dia tau alasan wajahnya rupawan karena dirinya ternyata keturunan werewolf.

"Seokjin?"

Dari pantulan kaca di depannya, Yunho, elders dari pack Het Zuiden sekaligus ayah kandungnya datang untuk menjemputnya.

"Kau siap, nak?"

Dari pantulan kaca, Seokjin tersenyum. "Aku siap."

Yunho yang akan mendampinginya sebelum dia diserahkan ke Namjoon. Mengenai orang tua angkat Seokjin, mereka tidak datang karena sulit menuju tempat pack ini. Terlebih ada ketiga adiknya yang harus ikut serta. Itu sulit. Maka dari itu mereka memilih tidak datang.

Seokjin sudah menggandeng Yunho yang membawanya bertemu dengan Namjoon.  Seokjin tidak tau kalau pernikahan ini akan digelar begitu megah padahal waktu persiapan mereka tidak banyak. Di depan sana Seokjin bisa melihat Namjoon berdiri begitu gagah dengan jas hitam serta rambutnya yang memanjang ditata begitu apik memperlihatkan dahinya. Demi apapun, Namjoon begitu tampan.

Seokjin menarik dan menghambuskan nafasnya, berusaha mengontrol jantungnya yang berdetak begitu menggila.

"Jantungmu berdetak begitu cepat, mate."

Seokjin yang mendapat mindlink dari Namjoon refleks memberengut sebal. Dia tau ini mindlink dari Namjoon karena dia di panggil mate bukan sayang. Kalau sayang biasanya itu Nate.

"Aku gugup."

Dilihatnya Namjoon tersenyum sampai dimple nya terlihat. Namjoon mengakui bukan hanya Seokjin yang gugup. Dia pun sama.

Akhirnya Seokjin tiba di depan Namjoon dan Yunho menyerahkan Seokjin ke Namjoon. Kini kedua mempelai saling berhadapan.

Namjoon tersenyum yang di balas Seokjin dengan senyuman. Pernikahan ini dihadiri oleh dua pack besar (pack Namjoon dan pack Jackson) dengan beberapa wakil pack lainnya. Kabar tentang Seokjin adalah anak kandung Yunho menyebar begitu cepat. Namun karena Seokjin manusia, pack tersebut tetap di pimpin oleh Jackson yang merupakan saudara dari Yunho. Pernikahan ini bukan hanya menyatukan dua orang, bukan hanya menyatukan dua keluarga tapi juga menyatukan dua kerajaan.

"Sampai maut memisahkan."


Namjoon dan Seokjin selasai mengikrarkan janji sehidup sematinya.

"Alpha, anda boleh mencium mate anda."

Namjoon mendekatkan dirinya ke Seokjin, Seokjin mendongak, sejenak mata Seokjin menatap mata coklat milik Namjoon. Matanya refleks terpejam saat Namjoon mendekatkan wajahnya. Namun bukan bibirnya yang merasa dicium melainkan keningnya. Seokjin membuka matanya, melihat Namjoon mencium keningnya. Entah kenapa dia merasa kecewa.

Cukup lama Namjoon mencium keningnya dan saat Namjoon menjauhkan wajahnya dari Seokjin, saat matanya menatap mata Seokjin dia tau Seokjin terlihat kecewa. Wajah matenya ini mudah ditebak. Namjoon merendahkan tubuhnya lalu berbisik pelan di samping telinga Seokjin. "Aku tidak mau menciummu. Aku takut kelepasan."

W n HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang