Hari itu langit tidak terlalu cerah, terkesan mendung dengan awan yang sedikit gelap. Yoongi, pria tampan berkulit pucat, kini tengah berada di salah satu istana yang tak kalah megah dari istana milik pack Namjoon.
"Kau menjaganya dengan baik, Yoongi-ya."
"Ya, aku tau." Balasnya acuh.
Pria yang berada bersama Yoongi terkekeh. "Masih tidak sopan juga kau ini."
"Aku lebih tua darimu. Untuk apa aku sopan?"
Pria itu terkekeh. Pria berbadan sempurna itu memasukan tangannya ke saku celana, ikut memandang pemandangan hutan bersama Yoongi di sampingnya.
"Masih berpikir bergabung bersama kami adalah sebuah kesalahan?"
Yoongi menggeleng, "tidak. Aku merasa ini bukan kesalahan."
"Lalu apa?"
Yoongi menghela nafas, matanya melihat ke tupai yang memanjat lincah di pohon rindang. "Aku hanya sedih tidak bisa mengajak adikku bersamaku."
"Yoonji dan Jihoon?"
Yoongi mengangguk, "mereka masih berkeliaran, masih tidak mau bersamaku. Padahal mereka tau kaum vampire enggan menerima kami karena kami half vampire. Hanya kau yang mau menerima kami tapi kedua adikku masih tidak mau ikut bersamaku. Aku menyerah membujuknya. Terserah mereka."
"Ah, aku ingat saat awal aku bertemu denganmu."
Yoongi menengok, menatap pria itu yang masih fokus melihat hutan di depannya.
"Saat itu kau sekarat karena di serang para werewolf, keadaanmu mengkhawatirkan. Lalu aku datang membantumu dari serangan werewolf. Kau benar-benar mengerikan Yoongi-ya."
Yoongi tersenyum keciil. Dia juga ingat kejadian lebih dari 30 tahun yang lalu dimana dia nyaris mati di serang serigala namun pria di sampingnya ini menolongnya. "Saat itu aku masih terlalu lemah. Aku dan kedua adikku di usir dari wilayah vampire setelah kedua orang tuaku dibunuh. Mereka benar-benar membenci keturunan yang bukan vampire murni. Saat itu aku sedang mencari makan untuk kedua adiku sampai tidak sadar aku masuk ke wilayah pack Oosten."
"Beruntunglah aku sedang berkunjung di sana bukan?"
"Ya, beruntunglah kau berkunjung di sana sehingga bisa menolongku dari pack kejam tersebut." Yoongi menengok ke arah pria itu lagi. "Terima kasih sudah menyelamatkanku saat itu."
Pria itu menengok, balas menatap Yoongi. "Berterima kasihlah kepada suamiku. Dialah yang memohon padaku agar kau diselamatkan."
"Ah ya, suamimu sangat baik."
"Tentu. Dia manusia. Dia memiliki hati yang baik."
Yoongi mengangguk setuju. "Kalau aku bisa membujuk kedua adikku untuk bergabung dengan packmu, apakah kau mau menerimanya?"
Pertanyaan itu membuat pria di depannya tersenyum kecil, "kalian half vampire, setengah darah kalian adalah manusia. Sama seperti suamiku yang juga manusia. Sebelumnya kita pernah membahas ini bukan? Suamiku selalu menerima mu dan kedua adikmu dan tentu itu berlaku bagiku. Aku akan menerima kedua adikmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
W n H
أدب الهواة[TAMAT] Menceritakan tentang Kim Seokjin, seorang siswa tahun ke kedua yang sebentar lagi akan berumur 17 tahun. Seokjin adalah seorang petarung MMA -pekerjaan yang harus dia geluti untuk mendapatkan uang. Sayangnya orang tidak tau pekerjaan Seokjin...