W n H

Duapuluhdelapan

Sekilas info: jadi Nate dan Namjoon itu kayak konsep Naruto gitu. Jadi di dalam tubuh Namjoon ada Nate yang kayak di penjara tapi penjaranya di sini Namjoon buka tapi kalau Namjoon kesel sama si nakal Nate dia suka nutup sekatnya.

Terus kan Nate tertinggal di situ Namjoon masih hidup? Yap, Namjoon hidup tapi tanpa wolf dalam dirinya. Dalam artian dia manusia biasa.

Terus kisah Namjoon ini aku comot dari kisah Garra di Naruto. Jadi kan Gaara di incar oleh Akatsuki karena ia adalah seorang Jinchuuriki ekor satu (Ichibi) Shukaku. Garra mati karena Jinchuuriki dalam dirinya diambil paksa. Tapi ingat kan dia hidup lagi? Ingat gimana dia hidup lagi? Yap, karena ada yang mengorbankan nyawanya demi Garra hidup.

Ini juga sama kayak Namjoon. Sesungguhnya ada orang yang berkorban di sini. Bisa ditebak siapa?

Clue; dia pernah nongol di ff WnH. Dia sahabat Namjoon.

.

.

Hujan turun. Awal mula berupa rintikan namun air hujan itu perlahan menjadi besar dan mengguyur semua yang ada di bawahnya termasuk Nate dan Seokjin yang kini tengah tak sadarkan diri. Yunho dan Jackson yang tadi bertarung membela pack Namjoon mencari keberadaan alpha dan luna ini yang tidak ada di medan perang. Yunho mendekati Seokjin yang dalam posisi telungkup dengan mata terpejam tak lupa banyaknya luka yang diterima anaknya ini. Yunho duduk bersimpuh di samping anaknya yang sudak sadarkan diri, membiarkan tubuh itu basah karena derasnya hujan. Yunho menepuk pipi anaknya, "hey, nak, bangunlah. Buka matamu."

Seokjin masih tak sadarkan diri. Yunho memejamkan mata. Pikiran buruk bersarang di otaknya. Yunho mendekatkan telingnya ke hidung Seokjin. Masih bernafas walau lemah. Yunho bernafas lega. Yunho perlahan mengangkat tubuh anaknya, mendekap erat tubuh sang anak. Dia harus segera membawa Seokjin ke wilayah manusia untuk mendapat perawatan.

Di tempat yang sama dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Seokjin, Jackson -alpha dari het zuiden- menghampiri tubuh srigala abu -alpha dati het westen. Dia kenal baik dengan pemilik srigala berbulu abu tersebut; dia Namjoon, sahabatnya. Jackson menengok ke arah sang elders. Pandangannya melihat sang elders yang memeluk erat tubuh sang anak. Walau wajah itu basah karena hujan Jackson tau elders itu tengah menangis.

"Jackson," elders itu melakukan midlink dengan Jackson.

"Ya, alpha?"

"Aku harus ke wilayah manusia. Seokjin anakku. Dia sekarat."

Jackson melihat keadaan sang elders yang terlihat panik. "Baik, alpha."

Sang elders pun shift menjadi serigala berbuku hitam dengan sedikit corak putih di bagian bawah leher. Matanya berubah menjadi ungu. Srigala itu masih tampak gagah walau sudah tua. Sang elders pun pergi membawa anaknya meninggalkan Jackson seorang diri di sini. Kening Jackson mengerut bingung saat menyadari sesuatu yang ganjal. Hidungnya berfungsi dengan baik. Dia tidak flu dan hidungnya masih mencium jelas bagaimana aroma tubuh eldersnya masih ada. Jackson berbalik seraya mengendus aroma tubuh ini. Sampai matanya mendapati satu serigala hitam yang kini tengah menunduk sedih ke dekat srigala putih. Jackson tau srigala putih itu adalah Kelv. Langkah kakinya mendekat ke srigala hitam tersebut.

Srigala itu menyadari ada yang mendekat. Segera dia berbalik, mata ungunya menyorot tajam. Jackson menghentikan langkahnya. Tubuhnya terpaku ditempat; aroma tubuh yang sama dengan elders itu berasal dari srigala hitam ini dan mata ungu itu sama dengan Seokjin dan Yunho. Lalu bulu srigala tersebut. Jackson terdiam cukup lama saat menyadari bahwa srigala di depannya ini begitu mirip Yunho.

"Tenang, aku alpha dari het zuiden. Aku pimpinnya."

Barulah srigala itu tenang. Jackson melangkah mendekati srigala tersebut lalu bayangan akan dirinya yang masih muda -dirinya yang berusia tujuh belastahun- yang duduk menemani sang luna di pelataran istana terbayang. Dia ingat sang luna Jaejoong berbincang dengannya. Dia juga tau luna nya terdahulu itu bisa bisa melihat masa depan melalui mimpi. Kini kita menarik mundur waktu ke dimana Jackson dan Sang Luna duduk bersampingan.