.
.
.
After Meet You
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.One month later,
Satu bulan sudah berlalu, selama itu pula Sasuke di pindahkan oleh keluarganya tanpa memberitahunya. Sakura juga sudah berusaha untuk bertemu dengan dokternya. Tapi, dokter itu bersikap dingin dan tak menjelaskan apapun mengenai hal yang di tanyakan. Beliau hanya menjawab, aku sebagai dokter tidak bisa bicara tentang hal ini untuk lebih lanjutnya. Jika kau ingin tahu, lebih baik tanyakan pada keluarga yang bersangkutan.- ucap dokter itu. Dokter itu terlihat buru-buru karena jadwalnya yang padat dan harus cepat menangani pasiennya saat itu. Sakura menelan kekecewaannya kembali.
Sakura berpikir jika Mikoto berusaha menghalanginya untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Tapi, untuk apa Mikoto melakukan hal itu.
" Apa wanita itu berpura-pura menyukaiku, padahal di hatinya dia membenciku dan tak menyukaiku ?" tebak Sakura. Sakura terlihat sedang memasang jam tangan elegan miliknya. Menatap dirinya di cermin dengan raut wajah yang kecewa. Meski begitu, ia tidak terlalu memikirkan hal itu. Ia tidak ingin membebani pikiran dan hatinya karena hal itu. Jika itu membuat Sasuke lebih baik maka, ia akan mendukungnya. Segala keputusannya ada di tangan keluarganya. Ia tak ingin terlalu sedih dan kecewa. Ia takut, ia akan menjadi depresi dan stres karena terlalu memikirkannya. Jadi, untuk itu ia berdoa yang terbaik untuknya. Tak masalah jika keluarga bersikap seperti itu.
" Hari ini aku mau menghabiskan waktu liburku dengan berjalan-jalan." ucapnya. Ia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Hari ini adalah hari dimana Sakura mendapatkan jatah liburannya setelah bulan lalu ia sibuk dengan pekerjaannya. Tak hanya dia tapi juga semua pegawai di kantornya.
" Lumayan dapat jatah libur satu minggu." senangnya. Ia segera keluar dari kamarnya setelah mengambil tas kecilnya. Lalu, ia pergi setelah memastikan semuanya sudah terkunci dengan aman di rumahnya. Seperti biasa, ia akan menaiki kendaraan umum menuju pusat kota. Jadi, ia menunggu di halte yang tak jauh dari rumahnya.
Saat bus datang, ia langsung naik dan duduk di dekat jendela. Dari jendela ia sangat melihat bunga yang berjatuhan di jalan dan terbawa angin saat musim semi. Seperti pagi ini. Jalanan masih dipenuhi dengan kelopak bunga yang berjatuhan dari atas. Senyum mengembang di wajahnya. Setelah beberapa menit, bus itu sampai di sebuah halte yang ada di pusat kota. Ia turun dengan pelannya. Menghirup udaranya sebentar. Ia berjalan menyusuri jalan trotoar itu yang sejuk karena ada pohon besar nan rindang di tepinya. Ia melihat di kaca pertokoan yang ia lewati. Ia berhenti.
" Hari ini aku cukup keren." gumamnya. Ia terlihat percaya diri meski banyak orang yang berlalu-lalang melewatinya. Dengan mengenakan baju kasual dengan lengan ¾ di padukan dengan celana jeans yang tak terlalu ketat dengan panjang sepergelangan kakinya. Lalu, sepatu kets putih miliknya membalut apik kakinya. Setelah puas menatap dirinya sendiri, ia melanjutkan jalannya.
Kruyukk~
Ia terhenti dan matanya mendelik malu. Ia mengusap perutnya yang berbunyi itu. Ia melirik jam tangannya. Dan jarum jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ia juga belum sarapan tadi, jadi ia memutuskan untuk mencari restoran di dekat sini. Ia mendongakkan kepalanya membaca nama pertokoan, cafe, mall dan sebuah restoran. Ia akhirnya menemukan sebuah restoran dengan gaya Eropa bercampur dengan gaya tradisional Jepang. Ia masuk dan di sapa hangat oleh waiters.
" Meja untuk dua orang." ucap Sakura pada waiters itu. Padahal ia datang seorang diri. Tak apalah rakus akan tempat makan. Ia pun di antarkan di sebuah meja kosong dekat jendela kaca yang tinggi dan di dekatnya ada sebuah air mancur yang indah. Waiters itu menyerahkan buku menunya. Ia sempat cemas dan khawatir dengan harga makanan disini. Namun, semua itu hilang setelah ia melihat harganya di menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet You 《END》✔
Fiksi PenggemarPertemuan kita hanyalah sebuah pertemuan biasa seperti pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, kita saling mengenal hingga akhirnya kau bilang padaku bahwa aku adalah milikmu, itu membuatku berubah. Tapi disaat kita sudah saling nyaman dan mengerti...