Matahari sudah bersinar terang, Bintang sangat bersyukur karena bisa kembali menatap dengan jelas seluruh benda-benda kesukaanya dan seluruh orang-orang yang dia sayang. Ponselnya sangat sepi mungkin karena kehabisan baterai, Bintang berharap hari ini akan lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
"Bin, gue buatin nih. Makanan favorite keluarga kita, Nasi goreng." seru Galaksi yang datang membawakan satu piring nasi goreng kemudian membawakanya ke dekat Bintang.
"Ya iyalah favorit." cibir Bintang.
"Ayo makan Bin, gue suapin ya." balas Galaksi, cowok itu menarik sebuah kursi kemudian menyuapi Bintang nasi goreng buatanya. Satu demi satu suapan masuk ke dalam mulut Bintang.
"Bang."
"Hm."
"Bang Galaksi." panggil Bintang lagi membuat Galaksi mendongakan kepalanya menatap kearah Bintang.
"Rasanya putus gimana?" tanya Bintang.
"Lo tau sendiri yang berpengalaman putus bang Atlan bukan gue." balas Galaksi sambil menyuapi Bintang.
"Bin, gue beliin smoothies nih." ucap Atlan yang tiba-tiba masuk ke kamar Bintang dan membawakan dua minuman segar kemudian meletakanya keatas nakas.
"Bang Atlan." panggil Bintang membuat Atlan menengokan kepalanya dan mengernyitkan keningnya.
"Rasanya putus gimana?"
Atlan hanya terkekeh pelan, dia berpindah posisi menjadi duduk di dekat Bintang. "Rasanya hampa." ucap Atlan sembari menyeruput smoothies miliknya.
"Gini, sebelum itu lo punya seseorang yang jelas sayang sama lo, peduli sama lo dan menjadi alasan lo buat tertawa terus setelah lo putus, orang itu bakal ga ada lagi keadaan akan berubah. Lo bakal ngerasa hampa karena seakan-akan lo kehilangan setengah dari dunia lo sendiri." balas Atlan menjelaskan, Galaksi ikut mendengarkanya. Itung-itung menjadi bekal untuk suatu saat.
"Lo sama Angkasa baik-baik aja kan?" tanya Atlan dan Bintang hanya menganggukan kepalanya dengan pelan.
"Jadiin pacaran sebagai proses pendewasaan aja, jangan terlalu serius. Lo masih SMA, kalo sakit hati bilang. Ga ada kakak yang mau adiknya sakit hati cuma karna cowok brengsek." ucap Atlan membuat Bintang sedikit tersenyum.
"Tumben banget." cibir Galaksi karena Atlan sangat jarang bersikap seperti itu.
Bintang menghela nafasnya lelah, dia menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang kemudian meminum smoothies yang dibeli oleh Atlan.
"Gue ke bawah dulu ya." pamit Atlan kemudian cowok itu menarik Galaksi juga untuk pergi ke bawah meninggalkan Bintang sendirian.
Bintang mencharge ponselnya kemudian dia memilih untuk mandi, baru setelah itu dia membuka jendela kamarnya. Dia dapat melihat Angkasa, duduk diatas motornya dan tampak akan pergi jauh.
"Apa hubungan gue sama Angkasa masih baik-baik aja?"
"Argh, ngeselin." kesal gadis itu yang kini memilih untuk duduk dan menatap kembali smoothies dan juga nasi goreng pemberian kedua kakaknya.
Ponselnya yang sudah kembali menyala membuat Bintang berharap ada pesan dari Angkasa namun hasilnya nihil, Angkasa sama sekali tidak mengirim dia pesan atau apapun yang membuat moodnya kembali. Namun, beberapa menit kemudian dia mendapat pesan dari Angkasa membuatnya langsung membukanya dengan super cepat.
Angkasa :
Kita ketemuan ya di Kafe deket sekolahAngkasa :
Jam setengah 10Bintang :
Siap
KAMU SEDANG MEMBACA
Retain (Sekuel of Angkasa)
Roman pour Adolescents[DILARANG PLAGIAT] (Sekuel Angkasa) Mungkin mempertahankan suatu hubungan lebih sulit dari pada mendapatkanya, setelah satu tahun berlalu, hubungan Angkasa dan Bintang masih tetap pada status pacaran. Langit kembali ke Indonesia ditemani oleh Bumi...