3. Ridho Allah

11.6K 1.1K 145
                                    

Sekaya apapun kamu, sesukses apapun bisnismu, sebahagia apapun hidupmu. Itu semua tidak akan terjadi jika kamu tidak mendapat doa dan ridha dari orang tuamu, terutama Ibumu.

• I am Your Eyes •

Karya Nadia Pratama

Karya Nadia Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ghani turun dari meja saat melihat sang Ayah dan Ibunya yang tengah menatap tajam ke arah dirinya.

“Ibu sama Ayah kapan sampai?” tanya Ghani basa-basi meski sejujurnya dia begitu membenci orang tuanya. 

Terutama sang Ayah, karena bagi Ghani, mereka hanya memperhatika Biru, dan selalu menganak emaskan Biru.

“Baru saja, dan kami langsung disuguhkan dengan suara hujatan,” balas Haikal dengan nada sinis. Ghani tersenyum miring.

“Kayak gak pernah denger aku hujat Buta aja,” jawab Ghani. Haikal melotot ketika mendengar jawaban dari bibir Biru.

“Dasar anak kur——"

“Mas...” sentuhan lembut tangan Rara di dada bidang Haikal, membuat emosinya seketika surut.

“Anak apa? Anak kurang ajar? Hahaha udah biasa di hujat gitu sama Ayah sendiri. Ibu gak perlu nahan Ayah buat ngehujat aku, toh akhirnya sama-sama menyakitkan.” Jeda sekian detik.

“Emang pernah aku dianggap jadi anak sama kalian? Kayaknya anak kalian cuma si buta deh,” lanjutnya sebelum akhirnya Ghani meninggalkan dapur dan berjalan ke arah kamarnya.

Haikal dan Zikra sama-sama memejamkan matanya dan beristigfar dalam hati.

Mereka merasa malu pada sang Pencipta saat ini, terlebih Haikal, dia sudah merasa gagal dalam mendidik putrinya itu.

Namun jika melihat ke arah Biru, Haikal bersyukur karena masih memeliki berlian secantik Biru, yang mampu tumbuh menjadi gadis shalehah, menjadi gadis yang memiliki kesabaran luar biasa, seperti sang Ibu.

Haikal juga selalu mengingat ucapan Biru yang begitu menyentuh hatinya.

Aku lahir dari rahim Ibu dengan sehat, aku di besarkan oleh Ayah dan Ibu dengan baik, dan aku diberi hadiah oleh Allah adik yang cantik.

Aku bersyukur atas semuanya, dan ketika Allah mencabut satu nikmat duniaku, yaitu sebuah penglihatan, aku tidak marah. Karena bagiku, ini semua adalah balasan cinta dari Allah, untukku.

I am Your Eyes [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang