Aku akan tetap bertahan di sisimu meski aku tahu, bahwa akan ada badai kehidupan yang telah menanti di depan sana.
• Ainur Syazani Albirru •
Akbar berlari ke arah dapur, sedangkan Biru di tuntun Mbok Hajar di belakang Akbar.Ghania tergeletak tidak sadarkan diri di samping meja makan, wajahnya pucat bagai mayat.
“Bi? Ini Ghania bagaimana?” tanya Akbar.
“Bawa ke kamarnya Mas,” jawab Biru.
Dengan ragu dan penuh ketidak ikhlasan, Akbar mengangkat tubuh Ghania untuk kedua kalianya setelah kejadian tiga hari lalu.Akbar langsung membawa Ghania ke kamar tamu, membaringkan tubuh lemah adik iparnya di atas ranjang.
Biru meminta bantuan Mbok Hajar untuk menghubungi dokter dari rumah sakit dan menghubungi orang tuanya. Memberi tahu akan kondisi Ghania yang kembali lemah.
Akbar langsung keluar kamar tamu, dia berjalan ke arah ruang keluarga dan duduk di sana seorang diri. Rasanya benar-benar aneh akan hal ini.
Akbar memang tak ada rasa lagi terhadap Ghania, namun ketika melihat mantan calon istrinya itu terbaring lemah, hati Akbar terasa teriris belati tajam. Ada rasa iba terhadap Ghania.
Akbar juga penasaran, kenapa Ghania muncul dengan kondisi memprihatinkan seperti itu. Akbar menduga jika Ghania telah mendapat siksaan dari seseorang, tapi siapa? Siapa yang telah menyiksa mantan calon istrinya itu?
Tidak lama kemudian dokter yang Mbok Hajar telepon datang dan langsung memeriksa keadaan Ghania.
Selama di periksa dokter perempuan setengah baya itu, Biru dan Mbok Hajar menunggu di luar kamar.
Sejahat apapun Ghania, dia tetap adik dari Biru. Biru memang marah saat adiknya tidak pernah menghormati dan menganggap dia sebagai seorang kakak, namun Biru tidak bisa membenci Ghania, dia terlalu sayang kepada adiknya itu. Bahkan dia rela mengizinkan Ghania tinggal denganya dan Akbar meski dia tahu bahwa masalah akan datang kapan saja, mengingat Ghania dulu adalah calon istri dari suaminya. Biru sudah siap ketika badai itu datang.
Dokter bernama Ayu itu keluar dari kamar Ghania dan menghampiri Biru serta Mbok Hajar.
“Bagaimana keadaan adik saya dok?” tanya Biru. Dokter Ayu terdiam sejenak sebelum menjawab.
“Keadaannya masih sedikit lemah, mungkin karena tadi mbak Ghania terlambat minum obat, jadi dia pingsan,” jawab dokter Ayu. Ada rasa lega di hati Biru kala mendegar kondisi Ghania.
“Tidak perlu khawatir, dia akan baik- baik saja,” imbuh dokter ayu. Biru mengangguk lalu dokter Ayu memberikan kertas berisi resep dokter pada Mbok Hajar agar segera menebusnya di apotek.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Your Eyes [SUDAH TERBIT]
Romance[Dear Jodoh & Because Allah Series] 📌 Bisa dibeli di shopee Jaksa Media Dia pernah sehangat mentari pagi, secerah pelangi yang menghiasi langit setelah hujan, menjadi asupan energi baik untuk semesta. Dia Biru, gadis yang memiliki kecantikan baga...