15. Tidak Akan Memaksa

11.4K 1.1K 203
                                    

Pilihlah lelaki yang baik agamanya. Jika marah tidak menghina, dan jika cinta akan memuliakan.

•Hasan Al-Bashri•

•Hasan Al-Bashri•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Akbar menatap Alisha yang berjalan dengan tergesah ke arahnya. Akbar masih meringis karena rasa sakit akibat hantaman saldal japit yang lumayan keras mengenai kepala bagian belakangnya, namun dia juga meringis akibat ngeri melihat Alisha yang berjalan tanpa adanya beban kandungan.

Alisha melepas sandal sisi kanan yang masih dia gunakan setelah sampai di hadapan Akbar.

"Lo ngomong apa tadi ke istri lo?" tanya Alisha dengan galak.

"Apa? Enggak!" elak Akbar. Alisha melotot dan...

Plak...plak...plak...

"Aduh! Sakit Sha! Sakit! Sumpah!" rancau Akbar saat Alisha memukulinya dengan sandal japit warna pink miliknya.

"SAKITAN MANA SAMA HATI ISTRI LO!" bentak Alisha pada Akbar. Biru masih diam diri di belakang Akbar.

"Lo kalau ngomong tuh dipikir dulu! Otak lo di mana sih? Oh gue tahu.

Kemarin gue denger dari Ayah gue, ada maling di komplek ini, ternyata maling itu nyuri otak lo?! Makanya sekarang lo gak punya otak?!" Akbar masih diam dengan hinaan Alisha.

"Mana Akbar yang begitu menghormati perempuan? Akbar yang selalu bersikap lembut pada perempuan karena dia mengaku kalau dia sayang sama Mamanya maka dia gak akan melukai hati perempuan manapun. Tapi sekarang? Gue gak lihat Akbar yang seperti itu! Lo bukan Akbar sahabat gue!" tukas Alisha dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sha? Gue sahabat lo, gue masih sahabat lo," jawab Akbar dengan ekspresi sulit diartikan. Di satu sisi dia marah pada Biru, di sisi lain dia sedih akan ucapan Alisha.

"Gue juga perempuan Bar! Lo udah nyakitin hati istri lo, dia perempuan itu tandanya lo nyakitin kita hiks...hiks..."

Akbar mengacak rambutnya frustasi, dia marah pada Biru, dia juga membentak Biru, tapi kenapa justru Alisha yang menangis?

"Mbak Alisha? Saya tidak apa-apa, jangan menangis Mbak." Biru maju beberapa langkah untuk menghampiri Alisha, dia harap arahnya benar. Akbar sedikit bergeser saat Biru hampir sampai pada Alisha.

Alisha langsung mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Biru.

"Hiks...hiks... Biru, hatimu baik sekali. Tapi sayangnya kamu mendapat suami dengan hati tirex hiks...hiks..." Biru tersenyum tipis mendengar ucapan Alisha.

"Mas Akbar baik kok Mbak, dia sedang marah jadi berubah jadi tirex," jawab Biru agar Alisha tidak kembali menangis.

"Hiks...hiks... Biru, jangan panggil aku Mbak! Aku gak suka dipanggil Mbak, panggil Alisha aja," jawab Alisha dan membuat senyum Biru merekah.

I am Your Eyes [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang