I am Your Eyes [SUDAH TERBIT]

5. Nekat

Harga cokelat batang itu murah dari pada mahar dan seperangkat alat sholat lalu di bayar tunai lewat kata SAH. Apa kamu mau jadi cewek murah yang lebih suka di kasih cokelat dari pada Akad?

• Akbar Dhiaurrahman Dzaki •

Akbar duduk di hadapan Alisha dan Ali. Tatapan Alisha begitu menusuk mata Akbar kala dia menyampaikan keinginanya untuk melamar Ghania.

Alasan Alisha marah sama seperti Tya--Mama Akbar. Alisha tidak ingin sahabatnya yang telah menyandang status Jomlo Abadi, tiba-tiba menikah dengan perempuan seksi seperti Ghania.

"Mata lo perlu di cokel terus di ganti mata kudanil!" bentak Alisha.

"Sttt... Jangan marah-marah sayang, kasihan si kembali di dalam perut kaget denger Bundanya teriak," ucap Ali sambil mengelus perut Alisha yang telah membuncit.

Dan iya, Alisha tengah mengandung bayi kembar dan usia kandungannya sekarang memasuki tujuh bulan.

Setelah sekian lama menginginkan bayi kembar, akhirnya Allah mengabulkan doa dua Al ini.

Kembali lagi pada si tampan Akbar.

"Kita gak bisa nilai orang dari--"

"Heleh! Bosen denger lo ngomong begituan dari kemarin sama Tante Tya juga lo bilangnya gitu! Eh! Lo tuh mikir dong perasaan orang tua Lo! Emang Tente Tya setuju? Kasih lo lampu hijau buat ngelamar Ghania? Enggak kan?" cerocos Alisha. Sedangkan Ali sedari tadi mengusap lembut bahu sang istri agar tekanan darahnya tidak naik gara-gara pembahasan bersama Akbar.

"Gue cuma pengen ngerubah sikap dan sifat Ghania yang sukanya umbar aurat itu Sha. Gue tahu resiko yang harus gue hadapi kalau pernikahan ini sampai terjadi, gue bakal jadi sorotan media, dan nyinyiran para fans Ghania ataupun orang-orang yang ada di kubu gue.

Tapi gue bener-bener ingin menikah karena ibadah dan ingin ngajak Ghania ke jalan yang benar," balas Akbar panjang lebar.

Mata Alisha berkaca-kaca, Ali yang melihat langsung merangkul sang istri dan mengecup ujung kepala Alisha beberapa kali.

Mood Alisha memang kerap naik turun sejak hamil.

"Kamu harus tetap dukung Akbar , sayang. Bagaimanpun juga Akbar telah mempertimbangkan ini semua sebelum dia merencakan lamaran pada Ghania. Kamu harus percaya dong sama sahabat kamu, oke?" Ali menarik tubuh Alisha dan menangkupkan kedua tangannya di wajah Alisha.

"Jangan nangis ya? Kasiahan si kembar kalau lihat Bundanya nangis," ucap Ali diakhiri senyum. Alisha mengangguk setelah itu Ali mengecup singkat bibir sang istri.