Haii semua^^
Welcome to my new story!Semoga cerita aku kali ini yang berjudul Broken Angel bisa menarik minat kalian dalam sekali baca!
Warning!!
Sekali lagi aku ingatkan. Apabila ada kesamaan nama, tempat, TTL, dan sebagainya. Itu murni ketidaksengajaan!!Seluruh adegan kekerasan, pembunuhan, dan perkelahian di cerita ini ada untuk tidak ditiru. Jadi jangan macem-macem ya! Bersikap dewasa lah dalam membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap paragraf! Berikan vote dan komentar sebanyak-banyaknya serta ajak orang-orang yang kalian kenal untuk membaca cerita Broken Angel!
Follow akun wattpad aku dan akun instagram @yuliyatinn12_
Happy Reading~
⋯⊱𖣘⊰⋯
Dor
Dor
DorTiba-tiba suara senjata api menggema di sebuah ruangan mewah yang jendelanya kebetulan sedang terbuka. Charyal dan anak-anaknya pun refleks didesak untuk memasang posisi siap siaga dalam waktu singkat karena penyeragan tiba-tiba ini. Namun tak lama kemudian Arina—istri dari Charyal tumbang dan mengeluarkan banyak darah di kepalanya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa peluru dari senjata api yang suaranya terdengar barusan mengenai kepala bagian belakang Arina. Tentunya itu membuat semua orang panik.
"JAGA PUTRIKU DI RUANGANNYA!" teriak Charyal yang langsung dituruti oleh para pelayan dan penjaga di rumahnya.
Charyal menggenggam tangan istrinya yang kini masih setengah sadar. Pria itu juga memberi interuksi kepada salah seorang anaknya untuk melakukan tindakan awal. "Ian!"
Mengerti situasi dan kondisi, Ian sang anak pertama pun langsung bergerak. Cowok itu berjalan cepat seraya mengendap-endap untuk menutup jendela ruangan. Tak lupa juga mencari lokasi sniper yang mengincarnya dan juga keluarganya dari jarak jauh.
"Bertahanlah Arina..." lirih Charyal saat melihat kondisi istrinya yang mengenaskan.
"Mama... Bangun mah..." ucap Aizen, si anak bungsu yang kini mau menangis karena khawatir pada sang ibunda.
"Mama tahan sebentar. Aku akan segera memanggil dokter." ujar anak ketiga—Killua namun langsung ditahan oleh Arina.
"Tidak usah... Ma-Maafin mama sayang... Mama udah g-gak kuat..." lirih Arina terbata-bata.
"Mama jangan ngomong kayak gitu. Jangan bikin kita takut mah" ucap Ian semakin khawatir. Dia dan adik-adiknya perlahan meneteskan air mata saat dirasanya tubuh Arina yang mulai mendingin.
"T-Tidak Mama... Aku mohon, bertahanlah..." lirih Chael, anak kedua yang merupakan saudara kembar chael.
Bibir pucat Arina mengulas sebuah senyuman. Pandangannya yang mulai menggelap dia tahan sekuat mungkin agar bisa melihat suami dan anak-anaknya.
"Charyal... P-putri kita... Tinggalkan aku dan pergilah.... M-musuh pasti akan mencelakai putri kita... Aku mohon... Jagalah dia untukku..."
Air mata meluncur mulus di kedua pipi Charyal. Pria itu menyipitkan mata dan semakin mengeratkan genggaman tangannya. "Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu, Arina... Jangan pergi..."
Senyuman Arina masih belum luntur. Mulutnya terbuka untuk mengucapkan kalimat terakhir pada suami dan keempat putranya yang tercinta.
"Aku sayang kalian..."
Setelah mengatakan kalimat itu, tangan Arina yang sedari tadi Charyal genggal terjatuh lemas. Tubuh Arina mulai tak bertenaga dan nafasnya sudah tidak terdengar lagi. Hal yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu mengalirkan air mata.
Charyal menggigit bibir bagian bawahnya. Menahan emosi yang kini bergejolak di dalam dadanya. Pria itu memeluk tubuh istrinya dengan erat. Setelah cukup lama Charyal pun menyerahkan istrinya kepada para pelayan disana.
Dia bangkit berdiri. Menatap keempat putranya yang kini tengah tertunduk lesu dan menangis dalam diam. Charyal membuang nafasnya pelan kemudian berkata. "Ayo Ian, Chael, Killua, Aizen. Kita harus memenuhi permintaan terakhir mama kalian"
Dengan perasaan sedih tak terbendung serta amarah yang sudah tidak tertata. Ian, Chael, Killua, dan Aizen bangkit berdiri dan mengusap air matanya. Dianggukannya kepala mereka lalu mengikuti Charyal menuju ke ruangan yang ditempati oleh si anak bungsu.
Namun, sesampainya disana. Keadaan ruangan itu sudah berantakan. Darah berceceran di setiap penjuru ruangan dan mayat pelayan berserakan dimana-mana.
Mereka berlari mendekati tempat tidur bayi yang ada disana. Mencari keberadaan si anak kelima. Tapi hasilnya nihil, tidak ada seorangpun disana. Yang ada hanyalah darah yang menggenang di permukaan kasurnya. Hal yang membuat Charyal dan keempat putranya mengepalkan tangan kuat.
Anak perempuan pertama keluarga Afthara telah menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.
⋯⊱𖣘⊰⋯
TO BE CONTINUED
Tekan bintang bawah pojok kiri ya!!
Ngomong-ngomong aku mau ngasih rekomendasi lagu yang wajib kalian dengerin sambil baca ceria Broken Angel.
1. Last Child - Diary Depresiku
2. SMTOWN - Dear My Family
3. Lisa - Homura
4. Arash - Broken Angel
5. Anneth - Tetap Untukmu
Rekomendasi di atas bukan bermaksud apa-apa sih. Aku cuma mau cerita ini lebih ngefeel. Makanya aku saranin kalian baca sambil dengerin lagu-lagu di atas. Soalnya aku aja bikin cerita ini sambil muter semua lagu yang ada di list itu.~SEE YOU NEXT CHAPTER~
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL
Teen Fiction"Sayapku sudah terlalu hancur untuk dibawa terbang" Namanya Alluna, gadis malang yang terbuang dan diperbudak oleh keluarga kejam. Dipaksa banting tulang dan bekerja di jalanan. Bila pulang tanpa membawa uang, maka konsekuensinya adalah siksaan. Keh...