22. THE ASSASSIN

1.3K 98 4
                                    

22. THE ASSASSIN

"Tikus yang sudah bersarang tidak akan hilang hanya karena satu pukulan. Kamu harus benar-benar melenyapkannya terlebih dahulu barulah dia akan hilang"

⋯⊱𖣘⊰⋯

"Papa udah tau kamu pasti nanya kayak gini, makanya papa udah nyiapin jawaban di awal-awal" ujar Charyal membuat Alluna tersentak kaget.

"Apa? Gimana papa bisa tau?"

"Abisnya kamu dari awal aja udah nanya-nanya tentang penghasilan jadi assassin. Pasti ujung-ujungnya ya geser ke alasan kenapa papa jadi assassin"

Mendengar perkataan sang papa seketika membuat Alluna merasa tidak enak. Dengan panik gadis itu berkata.

"K-kalau misalnya papa gak mau ngasih tau aku gak pa-pa kok. Gak semua hal harus aku tau"

"Bukan gitu, kamu emang berhak tau kok. Kamu kan anak papa" ujar Charyal sembari tersenyum.

"Sebenernya waktu kecil. Ian, Chael, Killua, sama Aizen juga ngajuin pertanyaan yang sama kayak kamu. Persis banget" ceritanya.

"Benarkah?"

"Iya, dan dari dulu jawaban papa selalu sama. Baik itu untuk Ian, Chael, Killua, maupun Aizen, papa ngejawab pertanyaan mereka lewat kejadian nyata di depan mata mereka sendiri"

"Kejadian nyata? Maksudnya apa Pah?" tanya Alluna tidak mengerti.

Sementara itu Charyal hanya tersenyum dan mengelus puncak kepala Alluna. "Kamu bakal ngerti nanti. Papa bakal nyimpen opsi jawaban di bagian akhir. Karena kayaknya masih banyak yang pengen kamu tanyain. Seenggaknya kamu harus inget satu hal ini dulu sebelum dapet jawaban dari papa"

"Inget apa?"

"Semakin lama target papa dibiarin berkeliaran kemana-mana dan gak cepet-cepet dibunuh. Maka makin banyak orang gak bersalah yang mereka bunuh."

Alluna terdiam saat mendengarnya. Bukan berarti gadis itu tidak mengerti. Malah sebaliknya, dia sangat mengerti. Itulah sebabnya gadis itu bingung harus mengatakan apa.

"Kamu pasti udah denger sedikit-sedikit kan? Semua anggota keluarga Afthara gak nerima sembarang misi. Kita cuma mau nerima misi buat ngebunuh penjahat kelas atas. Yang mana penjahat kelas atas di sini itu mereka yang udah ngebunuh lebih banyak orang gak bersalah. Bisa belasan atau bahkan puluhan"

"Jadi karena itu keluarga ini dijuluki... Sekumpulan pembunuh yang memburu para pembunuh?"

"Nah, itu kamu udah tau ternyata. Kayaknya kamu agak kecewa ya, karena punya keluarga assassin semua" tanya Charyal membuat Alluna segera menyipitkan mata.

"Bukannya aku kecewa, aku cuma... Gak habis pikir aja gitu. Diliat dari manapun papa itu tipe orang tua yang sayang banget sama anaknya. Tapi kenapa papa harus ngedorong mereka supaya ikut jadi pembunuh bayaran? Kenapa gak papa aja yang jadi pembunuh bayaran tanpa ngelibatin anak-anak dan keluarga papa? Dengan begitu-"

Alluna tidak melanjutkan ucapannya dan seketika menutup mulut. Secara tidak sadar dia telah mengatakan semua pemikirannya. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan sang papa ketika mendengarnya.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang