5. SAYAP KEBEBASAN
"Bagi Alluna, luka adalah hal biasa. Saking terbiasanya dia dalam menerima luka sampai-sampai gadis itu lupa cara mengalirkan air mata"
⋯⊱𖣘⊰⋯
Chael berjalan memasuki gedung olahraga kecil yang nampak sangat tua dan sudah tidak terpakai. Saat pertama kali melangkahkan kaki di tempat itu, bau darah yang menyengat langsung menyambut indera penciumannya.
Cowok itu bisa melihat mayat seseorang yang tergeletak dengan kondisi mengenaskan tepat di hadapannya. Seluruh anggota tubuh dari mayat tersebut sudah tercabik dan terpotong-potong. Darah pun berceceran di sekitarnya bahkan sampai menempel di dinding GOR.
Semua itu adalah hasil dari perbuatan seseorang yang mendapat julukan psikopat keluarga Afthara. Saudara kembar Chael yang tidak lain adalah Killua. Sebelumnya Chael sudah memastikan kalau kembaran idiotnya itu sedang bersenang-senang disini. Tapi sekarang dia tidak menemukan batang hidung Killua dan hanya menemukan bekas kesenangan cowok itu saja.
"Chael? Kenapa lo ada disini?"
Panjang umur. Baru saja Chael memikirkan keberadaan cowok itu, suara Killua tiba-tiba terdengar di telinganya. Chael berbalik dan melihat saudara kembarnya yang satu itu kini sedang duduk di sebuah kursi besar.
Terdapat pedang sabit panjang yang dia senderkan di bahunya. Gagang pedang sabit itu panjangnya sekitar 3 meter dan di bagian atasnya memiliki 1 buah pisau tajam. Jika orang biasa berada di posisi Chael, mereka pasti menganggap bahwa Killua bukanlah manusia. Melainkan malaikat maut atau monster tampan yang sedang duduk di singgasananya.
"Yo, Kill. Tumben lo bawa Sabito" sapa Chael seraya melambaikan tangannya.
"Iya, udah lama gue gak bawa Sabito. Kalau karatan gara-gara jarang dipake bisa-bisa nangis dia" ujar Killua.
Sabito adalah nama pedang sabit yang saat ini tersender di bahunya. Dia selalu saja memberi nama terhadap benda-benda atau makhluk hidup yang telah dia cap sebagai kesayangan. Guling 17 KG dia beri nama Killara, kambing tetangga dia namai Clot bred, bahkan jajaran rumput di halaman manshion pun dia panggil dengan sebutan Namin group. Sinting betul memang cowok yang satu ini.
"Btw lo mau ngapain ke tempat kayak gini? Skidipapap sama jamet perapatan?" celetuk Killua asal.
"Lemes banget tuh mulut, jadi kepengen nyincang" sinis Chael. "Gue kesini mau ketemu sama lo. Bukannya lo sendiri yang nyuruh gue buat langsung ngasih tau lo kalau gue udah ketemu sama Alluna"
Mendengar ucapan Chael, Killua terdiam selama beberapa saat lantas tersenyum. Cowok itu langsung berlari ke arah Chael dengan tergesa-gesa. Tubuhnya yang terjatuh dan menggelinding di tangga tribun tidak dia pedulikan.
Saat hampir mendekati anak tangga terakhir, Killua memegang salah satu bangku tribun lantas melompat dan melakukan gerakan salto. Sehingga dia mendarat dengan selamat sentosa tepat di hadapan Chael. Bahkan cowok itu masih menyempatkan diri untuk berpose layaknya super hero.
"Seriusan?!! Lo udah ketemu dia? Dugaan gue berati bener dong?!! Gimana-gimana? Ceritain semuanya ke gue!"
Chael yang melihat betapa energik saudara kembarannya yang satu itu hanya bisa ternganga dan geleng-geleng kepala. Sudah energik, berisik pula. Benar-benar titisan monyet hutan.
"Jawab Chael jangan diem ajaa!! Dia... Orangnya kan? Pemikiran lo... Sama kayak gue kan?" tanya Killua pelan-pelan dengan wajah penuh harap. Hal yang membuat Chael tersenyum lantas menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL
Teen Fiction"Sayapku sudah terlalu hancur untuk dibawa terbang" Namanya Alluna, gadis malang yang terbuang dan diperbudak oleh keluarga kejam. Dipaksa banting tulang dan bekerja di jalanan. Bila pulang tanpa membawa uang, maka konsekuensinya adalah siksaan. Keh...