14. SEORANG KAKAK
"Kamu anak Keluarga Afthara. Karena kamu bagian dari keluarga ini, kamu berhak mengetahuinya"
⋯⊱𖣘⊰⋯
Setelah selesai menyantap masakan Killua. Chael berjalan di luar manshion menuju ke ruang kerja sang papa yang terletak di gedung utama. Dia hendak bertanya apakah ada misi yang belum diselesaikan, jika ada cowok itu ingin menawarkan diri untuk menyelesaikannya. Karena hari ini dia merasa sangat jenuh berdiam diri di manshion tanpa melakukan apapun.
Lain cerita jika waktu luangnya dihabiskan bersama Alluna. Tidak ada kata bosan yang akan mengkontaminasi hari-harinya. Karena menghabiskan waktu bersama Alluna adalah yang terbaik. Tapi hari ini dia tidak bisa melakukannya. Sebelumnya dia sudah berjanji untuk mengalah dan membiarkan Killua bersenang-senang dengan adik kesayangannya itu. Jadi sekarang dia tidak bisa mengganggu mereka.
Chael melihat Aizen yang sedang berjalan ke arah yang berlawanan dengannya. Di tangannya terdapat beberapa pistol dan senjata api lainnya. Apakah dia akan menjalankan misi? Atau mungkin Aizen hendak melakukan hal lain? Tak ingin tenggelam dalam rasa ingin tahu, Chael pun bertanya saat keduanya berpapasan.
"Aizen? Lo mau kemana?"
"Latihan nembak" jawab Aizen singkat. Membuat Chael mengangkat sebelah alisnya.
"Tumben?"
"Lagi pengen aja..." sahut Aizen dengan nada sedikit malas.
Akhir-akhir ini cowok itu memang lebih cuek dari biasanya. Dia juga seperti menghindari obrolan yang panjang dengan saudara-saudaranya yang lain. Perihal alasannya, kalian pasti mengerti bukan? Senyuman tipis nan miring terulas di bibir Chael. Alih-alih menahan diri, sikap Aizen yang seperti itu malah membuat Chael tertarik untuk memancingnya.
"Lo tau gak, sekarang Killua lagi jalan-jalan sama Alluna lho." ujar Chael membuat Aizen langsung menoleh ke arahnya dengan alis mengkerut. Ternyata disenggol sedikit saja kekesalannya langsung terlihat sejelas itu, tidak Chael sangka.
"Perasaan gue gak nanya deh"
"Gue ngasih tau, siapa tau aja lo tertarik... Meskipun gue yakin kalau lo udah tau itu sih." gumam Chael membuat raut wajah Aizen terlihat semakin kesal.
"Gue gak tertarik buat tau hal yang gak perlu gue ketahui, lo tau kenapa? Karena itu gak penting" ujar Aizen dengan nada ketus. Mendengar hal itu, senyuman miring di bibir Chael terlihat semakin lebar dan dia menyipitkan matanya.
"Lo dingin banget ya, Aizen... Padahal dulu lo paling tertarik kalau menyangkut soal adik pe.rem.pu.an. kita" ucap Chael dengan menekan kata perempuan di dalam kalimatnya. Tak mau kalah, Aizen pun ikut tersenyum miring dan balik bertanya dengan nada remeh.
"Sebaliknya... Kak Chael yang biasanya dingin sejak kapan jadi secerewet ini? Karakter kulkas khas milik lo itu hilang kemana?"
"Entahlah, mungkin karakter gue udah dicuri sama lo yang tiba-tiba berubah jadi dingin gini" seru Chael dengan nada yang sedikit riang.
"Konyol banget" ketus Aizen.
Chael hanya terkekeh pelan. Cowok itu melipat tangannya di depan dada, tangan kanannya menyentuh dagu dan tatapan cowok itu terlihat kosong. Seperti sedang memikirkan sesuatu. "Sampai kapan ya? Gue masih nunggu lho, Aizen..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN ANGEL
Teen Fiction"Sayapku sudah terlalu hancur untuk dibawa terbang" Namanya Alluna, gadis malang yang terbuang dan diperbudak oleh keluarga kejam. Dipaksa banting tulang dan bekerja di jalanan. Bila pulang tanpa membawa uang, maka konsekuensinya adalah siksaan. Keh...