19. DOKTER KAZEMI

1.4K 110 3
                                    

19. DOKTER KAZEMI

"Kamu masih muda dan berhak bahagia. Kejarlah kebahagiaan itu bahkan tanpa sayap sekalipun. Karena selain terbang dengan menggunakan sayap, kebahagiaan pun masih bisa kita kejar tak peduli bagaimanapun caranya. Asal kita berusaha"

⋯⊱𖣘⊰⋯

Alluna membuka matanya dan menguap perlahan. Setelah menyelesaikan kesalahpahamannya dengan Aizen dan melalui sesi penuh kekhawatiran dari keluarganya, gadis itu belum bertemu dengan dokter yang merawatnya. Padahal ada yang ingin Alluna tanyakan. Alhasil dia pun memutuskan untuk tidur beberapa jam karena tidak ada yang bisa dia lakukan selain itu.

Sekujur tubuhnya masih terasa sakit dan dia tidak punya tenaga lebih bahkan hanya untuk sekedar bangun dari brankar yang dia tempati. Alluna melirik ke arah samping dan melihat jam yang menempel di atas dinding. Waktu menunjukkan pukul 15.34, itu artinya Alluna sudah tertidur selama 3 jam.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa tidak ada seorangpun dari anggota keluarganya yang menemani Alluna, itu karena dialah yang memintanya. Gadis itu bersikeras tidak ingin ditemani oleh siapapun kecuali oleh dokter yang merawatnya. Alasannya sederhana, yang pertama Alluna tidak mau merepotkan dan menyita waktu penting papa dan kakak-kakaknya. Sedangkan alasan lainnya yaitu dia punya hal penting yang harus dibicarakan dengan dokter yang merawatnya.

Tentunya baik papa maupun kakak-kakaknya tidak mau menerima hal itu dengan begitu saja. Mereka memang setuju untuk tidak menemani Alluna di ruangan rawatnya karena gadis itu terlihat sangat memohon, tapi sebenarnya mereka diam-diam menjaga ruangan tersebut agar tetap aman.

Chael dan Aizen menunggu di luar ruang rawat Alluna. Sedangkan Killua memantau dari luar rumah sakit, khawatir Alluna tiba-tiba diserang dari jendela oleh para musuh Afthara. Padahal hal tersebut belum tentu terjadi karena Alluna belum diperkenalkan secara resmi sebagai bagian dari Afthara, tapi mereka tetap melakukannya dengan penuh dedikasi. Sementara itu Charyal dan Ian harus menyelesaikan urusan perusahaan yang dikelola oleh keluarga tersebut, alhasil mau tidak mau mereka pun meninggalkan rumah sakit.

"Ah, ternyata kamu sudah bangun. Apa tidurmu nyenyak?"

Suara seseorang yang tertangkap indra pendengaran Alluna refleks membuat gadis itu langsung menoleh ke arah sumber suara. Yang mana suara tersebut asalnya dari seorang laki-laki berjas putih yang baru memasuki ruangan.

Dia terlihat sangat muda, sepertinya dia masih berusia 24-25 tahunan. Dia menutup pintu lantas berjalan ke arah Alluna seraya tersenyum ramah. Sepertinya dia adalah dokter yang merawatnya.

"Hai, namaku Kazemi. Aku adalah dokter yang merawatmu" ujar Kazemi dengan nada ramah.

"Namaku Alluna" balas Alluna secukupnya. Entah kenapa kini Kazemi menatap gadis itu dengan mata sedikit miris. Tapi Alluna tahu apa alasannya.

"Nama yang cantik, sama seperti pemiliknya. Salam kenal ya. Apa tubuhmu sudah lebih baik-baik saja?"

Alluna mengangguk perlahan. Kazemi memang dokter yang sedikit aneh dan cukup mencurigakan. Tapi tatapannya terlihat tulus. Sepertinya dia orang yang baik. Alluna mungkin bisa mempercayainya.

"Dokter Kazemi, aku... ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu" ujar Alluna.

"Soal itu ya?" tanya Kazemi seolah mengerti tentang apa yang ingin Alluna bicarakan.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang