6. FIRST GLANCE

2.5K 201 9
                                    

6. FIRST GLANCE

"Selamat datang di rumah, putriku. Maafkan papa yang tidak bisa melindungimu sebelumnya. Papa tidak ingin kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya"

⋯⊱𖣘⊰⋯

Saat ini Charyal tengah duduk di sebuah ruangan yang biasa dia gunakan untuk bekerja. Ditemani tumpukan dokumen serta secangkir kopi yang masih panas dan beraroma.

Pria itu tadi sempat mendengar suara mobil kesayangan putra keduanya yang tidak lain adalah Chael. Biasanya Chael akan melapor kepadanya setelah menyelesaikan misi. Tapi 2 hari belakangan ini cowok itu terlihat sangat sibuk hingga jarang terlihat batang hidungnya di manshion ini.

Charyal juga merasa bingung karena kemarin sore Chael mengirim surat kepadanya. Sampai sekarang surat itu masih belum Charyal buka. Padahal jika ada yang ingin Chael katakan, dia bisa menyampaikannya secara langsung atau lewat sosial media. Apakah isi surat itu terlalu rahasia sampai-sampai tidak dibicarakan langsung atau lewat jalur lain? Tidak biasanya sekali.

Tak ingin tenggelam dalam rasa penasaran. Charyal pun membuka amplop berisi surat yang Chael kirimkan kepadanya. Surat itu terdiri dari 2 lembar dan isinya cukup panjang. Charyal pun membacanya secara berurutan.

Yang terhormat,

Ayahanda Machanza Ascharyal Afthara

Kopi yang baru saja Charyal teguk hampir tersembur keluar saat pria itu membaca kalimat awal di surat Chael. Dia mengusap mulutnya dengan tissue lalu terkikik geli.

"Si Chael ada-ada aja... Ngapain coba gaya-gayaan pake bahasa formal segala? Ngeliatnya aja geli" ucapnya seraya geleng-geleng kepala. Charyal pun lanjut membaca surat di tangannya.

Sebenarnya aku tidak pandai dalam membuat sesuatu yang seperti ini. Tapi berhubung apa yang ingin aku ceritakan kepada papa sangatlah istimewa, jadi aku menyampaikannya lewat sesuatu yang istimewa juga.

Seperti yang papa tahu. Beberapa hari yang lalu saudaraku, Killua ditolong oleh seorang gadis tak dikenal saat terluka setelah menjalankan misi. Sepertinya gadis itu berhasil menarik perhatian Killua dalam sekali jumpa. Sampai-sampai Killua memanggilnya dengan sebutan malaikat. Bahkan dia menyuruhku untuk melihat sendiri seperti apa gadis malaikat-nya itu.

Awalnya aku menganggap kalau Killua sedang kelelahan. Sehingga dia jadi berhalusinasi dan mengatakan bahwa gadis itu sangat mirip dengan Mama. Tapi perkataan dan wajahnya yang penuh harap membuatku sedikit penasaran. Killua bilang kalau aku akan segera bertemu dengan gadis itu dalam jangka waktu yang tidak lama. Ajaibnya tebakan Killua benar-benar terjadi.

Aku bertemu dengan gadis itu di alun-alun kota. Tubuhnya sangat kurus dan suaranya terdengar lembut nan halus. Wajah gadis itu sangat cantik namun terlihat pucat. Matanya juga memancarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Gadis itu punya hati yang sangat baik, atau lebih tepatnya dia terlalu baik. Jika ada orang yang memerlukan bantuannya. Dia selalu siap untuk membantu orang itu meski pembunuh bayaran sekalipun tanpa memikirkan dirinya sendiri. Sikap naifnya itu sangat persis dengan mama. Sekarang aku tidak heran kenapa Killua sangat suka kepadanya sampai-sampai menganggap gadis itu sebagai malaikat. Karena aku pun sepertinya akan berpikir demikian.

Papa, Killua meragukan penglihatan dan pemikirannya sendiri. Karena itulah dia meminta bantuanku. Tapi setelah melihat sendiri seperti apa gadis yang Killua maksud, entah kenapa aku pun jadi meragukan penglihatan dan pemikiranku sendiri. Karenanya aku ingin meminta tolong kepada papa untuk melihat gadis itu dengan mata papa sendiri. Kalau itu papa, pasti gak diragukan lagi kebenarannya.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang