"Ayaaaahhhhh! Ayah mau kemana?"
Kang Seolbin.[]
"Daniel!"
Ji Ahn berusaha nahan Daniel untuk gak pergi dari rumah itu karna satu alasan. Ji Ahn cuma gak mau kalo Daniel yang berhasil ngebuktiin perselingkuhannya sama Jaebum disaat hubungannya sama Ji Ahn belum resmi bercerai.
Karna kalo misalnya Daniel sampe menang di sidang perceraian, artinya hak asuh anak akan seluruhnya jatuh ke tangan Daniel dan Ji Ahn gak akan dapet apapun dari perceraiannya itu, termasuk hak asuh anak yang paling Ji Ahn utamain.
"Aku udah cukup sabar sama kamu! Tapi apa yang kamu lakuin? Hah!" Dengan pintu kamar tertutup, Daniel masih berusaha untuk menahan nada suaranya agar tidak mengganggu tidur sang anak.
"Oke, aku salah. Tapi coba kamu inget lagi selama kamu tinggal di London kamu udah ngapain aja?" Ji Ahn berusaha melunak.
"Gak usah nyoba nyari masalah di aku. Aku gak pernah selingkuh dari kamu! Lagi juga aku gak akan pernah berani untuk ciuman sama yang bukan milik aku!"
Setelah kunci mobil dan hape miliknya ia dapatkan. Daniel pun bergegas membuka garasi untuk mengeluarkan mobilnya dari tempat tersebut.
Brughhh.
Ji Ahn mulai kalut, yang dia rasain sekarang hanyalah emosi yang malah ngebuat Daniel bersikap makin kasar.
"Seolbin lagi tidur! Ibu macem apa kamu hah?" Daniel langsung berbalik arah setelah Ji Ahn sengaja ngedobrak pintu kamarnya yang bisa aja ngebuat Seolbin terbangun.
"Dengerin aku, Daniel!"
Lagi-lagi Ji Ahn berusaha untuk ngejar Daniel yang udah siap ngeluarin mobil menuju gerbang rumahnya.
"Cih, pantesan mobil kamu gak pernah ada di rumah. Mana? Sengaja ditinggalin di rumah cowok itu biar bisa dianterin pulang? Iya?" Sarkas Daniel.
"Turun! Aku mau ngomong sama kamu!"
Pranggg
Sebuah tempat penyimpanan payung yang terbuat dari keramik berhasil menghantam kerasnya lantai marmer di rumah itu.
Klek
"Ayah? Bunda? Kenapa belum bobo?" Seolbin yang datang menghampiri keduanya hanya bisa terdiam di depan pintu bagian dalam garasi sembari membawa bonekanya.
Ji Ahn langsung memalingkan wajahnya agar sang anak tidak mengetahui bahwa ibunya sedang marah besar.
"Sayang? Kenapa bangun? Ayah berisik ya?" Daniel bergegas membuka pintu mobil dan mendatangi sang anak yang langsung ia peluk dalam dekapannya.
"Ayah kenapa nangis? Seolbin nakal ya?" Usapan jemari kecilnya berhasil meluruhkan air mata sang ayah yang tak terbendung lagi.
"Enggak, sayang.." Daniel udah gak bisa lagi berkata-kata. Entah harus bagaimana ia bisa menghadapi anak perempuan satu-satunya itu dalam kondisi seperti ini.
"Bunda nakal ya sama ayah? Bunda jahat! Kenapa bunda buat ayah nangis?" Pandangan Seolbin langsung tertuju pada sang bunda yang sedang tersungkur lemah di sudut ruangan.
"Psst, enggak sayang. Bunda itu baik, tapi emang ayahnya aja yang selalu jahat sama bunda."
"Terus kenapa ayah nangis?"
"Ayah terlalu seneng karna bisa ngeliat bunda sama kamu lagi, nak."
Seolbin jadi ikutan nangis dan gak mau lepas dari dekapan ayahnya.
"Kakak bobo lagi ya?"
"Gak mau, nanti kalo aku bobo ayah malah pergi lagi."
Hiks 😢
Dengan berat hati, Daniel pun nurunin putrinya itu dan mendekat ke sang istri untuk membisikkan sesuatu.
"Cukup aku aja yang ngerasain sakit karna ngeliat kelakuan kamu, aku gak mau Seolbin ngerasain itu juga. Sekarang mending kamu bangun."
Ji Ahn gak berani natap matanya Daniel yang sebenernya udah gak peduli lagi sama dia. Tapi, cuma karna Seolbin lah perlakuan Daniel ke Ji Ahn bisa lembut kembali.
"Yaudah, kakak bobonya ditemin sama ayah bunda aja ya?" Tawar Daniel yang berhasil ngebuat Seolbin menghapus sedikit air matanya dan mulai tersenyum lebar.
"Tapi janji ayah gak boleh pergi lagi? Ya?" Seolbin berjalan ke arah mobil untuk menutup pintu mobil tersebut dan mengajak kedua orang tuanya untuk kembali ke dalam rumah.
Untuk semalam, semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi untuk Seolbin, anak itu bisa merasakan bahwa kedua orang tuanya sedang tidak baik-baik saja.
●●●
"Aku yang salah karna udah ninggalin kamu dan anak-anak selama itu. Mungkin kamu jenuh, atau mungkin kamu bosan. Tapi tolong, jangan pernah bilang ke aku kalo perasaan kamu ke aku udah berakhir karna cinta yang lain."
"Sejauh apapun kita nanti, kuharap memang itulah yang terbaik agar kita tidak saling menyakiti."
"Kalau memang rindu itu datang kembali, tolong jangan berlari. Biarkan rindu itu mencari jalan pulangnya sendiri."
Your Bestfriend, Your Love, and Your Past.
Kang Daniel.
♡
●●●"Daniel? Kamu dimana?"
-Bunda-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sniff 3 | Kang Daniel
Fanfiction[COMPLETED] [🔞] "Dari dulu tuh omongan kamu emang gak pernah bisa dipegang tau gak! Sumpah ya, aku tuh udah bener-bener kecewa sama kamu!" -Kwon Ji Ahn. "Ahn, aku emang lagi butuh waktu untuk bisa nyesuain semuanya. Dan tolong, jangan pernah nuduh...