14 : The Contention

1.7K 115 0
                                    

Kehidupan Keisya sebagai nerd terus terusik, Keisya dengan sinis natap para cabe. Keisya kembali terseret di dorong, di jambak dan di hina. Keisya berhasil buat boncabe kapok, tapi dia kembali dengan berbagai balasan noraknya.

Saat ini Keisya sedang di taman seorang diri. Ia sedang menyusun strategi, gimana cara balas si cabe dengan cara halus. Keisya dengerin lagu.

Tap! tap! tap!

Seorang baru saja datang terus duduk di sebelahnya. Dia Azka. Akhir-akhir ini Azka selalu ada saatnya dirinya terbully, pasti dia punya niat terselubung. Keisya acuh tak acuh. Ia kembali mejemin matanya.

Krasak...krusuk...

Keisya berdesis, "Jika tujuan lo kesini, gak baik. Mending pergi. Karna lo ganggu"

"Suka-suka guelah. Lo urus-urusan lo sendiri begitupun sebaliknya"

Keisya menyipit, ia liat Azka tiduran. Keisya prihatin.

"Tumben lo disini, terusir lo dari genk"

Azka mencibir,

"Lebih mirisan lu, ketimbang gue"

Keisya buka mata, duduk tegak. Nampol kepala Azka. Ia ngelak.

"Wah, kdrt lo sama gue" ucapnya drama.

"Najisun lo, herman gue. Kemanapun gue pergi pasti lo ngikut. Lo sehat"

Azka mendelik, "Sorry lo bukan level gue"

Keisya mencibir,

"Terus gue harus W.O.W geto"

Azka duduk terus natap Keisya intens. Keisya mendadak meriang. Ia natap Azka datar.

"Ngapain lo TPTP sama gue. Mulai naksir nih. Eh ciye. Senjata makan tanah" sindirnya bertypo.

"Dih, apa lu kata. Naksir? Ahaha.. Mimpi lo jauh. Bangun woy, model kek pantat panci ajah belagu" cibirnya pedes.

Azka tuh jika nge-bacot! Sadis coy!

"Lo laki apa banci. Nyaut mulu"

"Lo cewek apa bebek, jelek banget"

Keduanya adu bacot, lempar sindiran. Keduanya juga tertawa. Aneh tapi nyata.

Azka kembali tiduran. Ia lirik Keisya yang diem. Jika kalem gitu, dia cantik. Azka mengenyahkan pikiran sialannya itu. Lebih milih tidur, berpetualang ke euforia.

Keisya lirik Azka. Nih cowok ngeselin. Tapi jika dia tidur kek gini, kok adem ya liatnya. Jangan bilang dia dulunya putri tidur. Kekke.. Lo asik Az orangnya. Suka berterus-terang. Keknya gue mulai nganggep lo temen. Oke! Kita berteman.

Keduanya tidur. Tidur dengan damai.

⚛⚛⚛⚛⚛

Allen mampir ke kantin. Ia melihat Aslan dkk, auto nyamperin. Allen duduk dekat Aslan. Yang lain tersentak.

"Weh, kek hantu lo" sindir Aldy.

"Cogans gue mah" pujinya ke diri sendiri.

"Kaca mana kaca"

"Kek banci ajah lo, Dy pake ngaca segala." sindir Darren halus.

Aldy mendelik,

"Heh! Bacot lo, kurang ngegas"

"Ribut ajah ya kalian. Jadian sono" Erwin kompor meleduk.

"Whatdepak. Gue sama DIA. Pait-pait"

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang