23 : To Be Close

1.2K 88 1
                                    

••• Nightmare •••

"Haah... hah... hah..."

Seorang gadis baru saja terbangun dari tidurnya. Sekali lagi dia bermimpi buruk. Dia menyekat keringat di dahinya. Ia bernapas lega, tapi pikirannya masih berlabuh ke dia yang tak di kenalnya.

Mimpi itu lagi, Apa hubungannya denganku... Sungguh tak dimengerti!

Dia bangun dari tidurnya, masuk ke kamar mandi mencuci wajahnya dan mandi. Usai mandi, ia berganti pakaian.

☪☪☪☪☪

"

GOODMORNING EPRYWAN"

"MORNING PRINCESS"

"MORN TO SISTAH"

Keisya makan dengan semuanya. Hari yang menyenangkan untuknya. Keira melihat raut wajah saudarinya jadi kepo.

"Nape muke lu. Seneng amat kayaknya"

"Haha.. Gak apa. Gue lagi senang ajah"

Tak dapat jawaban yang tepat. Keira lebih milih makan. Dad Arsen ikut kepo.

"Psst,, ssst... " panggilnya. Keisya melirik, ia menautkan alisnya.

"Ada berita apa hari di SHS?". Karna sudah seminggu putrinya bersekolah disana. Tapi tak ada laporan darinya.

"Berita apa? Kok aghu gak tau" Keisya heboh sendiri. Dad Arsen melongo,

"Ekhm. Lupakan. Ada perkembangan apa di SHS? adakah yang aneh. Atau kau sudah menemukan yang dicari..."

Keisya mangut-mangut. Ia menggebrak meja.

BRAK!

Keira mendesis, "Gue lagi makan. "

Keisya meringis, "Ohohoh.. I'm sorry"

-Backtotopic-

"Di SHS tak ada yang aneh ataupun korupsi. Sepertinya itu hoax dad. Tapi..."

"Tapi.. Apa? adakah yang lebih serius dari itu?" Dad Arsen natap putrinya intens. "Yang lagi hits The Bullied"

Dad Arsen mengangguk paham. Ia menepuk pundak putrinya. "SEMANGKA"

Keisya malah lesu, "Tapi aku lelah, dengan sandirawa ini" ucapnya typo.

"Yang betul sindiran.." sahut Keira.

"Tetot. Kalian berdua salah. Yang betul S-A-N-D-I-W-A-R-A." jelasnya lantang.

Kedua putrinya ngangguk paham. Dad Arsen berdehem, menganti topik.

"Adakah yang kau sukai disana? Pasti banyak pria yang mendekatimu atau sekedar naksir secara terang-terangan"

"Dad, lagi ngeledek aku ya" lirinya.

Keira udah ketawa gaje. Dad Arsen menyeryit, "Maksudnya gimana?"

"TIDAK ADA YANG DISUKAI. SEMUANYA HANYA ANGIN LALU. DAHLAH AKU TELAT, ASSALAMUALAIKUM..."pamitnya.

Keisya udah melengos pergi, meninggalkan tanda tanya di benaknya. Ia melirik Keira. Keira menyudahi sarapannya. Ia juga pamit. Sekali lagi dia buat melongo, terbengong kek ayam tiren..

AKU TUH BUTUH KEJELASAN :V

☯☯☯☯

Keisya menunggu di depan halte. Ponselnya berdering, ia angkat.

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang