28 : A Promise

1.2K 93 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA

HAPPY READING GUYS

Keira melebarkan matanya tak percaya  saat melihat Azka berdiri disana. Bersender pada motornya. Gayanya bisa dibilang stay cool. Tapi tatapannya datar. Matanya tertuju pada mobil putih, ia sudah bosan menunggu. Tapi sang empu tak sadarkan diri.

Azka menghampiri mobil tersebut, Keira luar biasa panik.

"Kei, dia mendekat. Gimana dong."

"Lo sih berisik. Dia jadi mendekatkan. Kita mainkan peran. Kita bertemu tak sengaja. Dan lo nebengin gue.. Ok"

Keira mengangguk, ia ngikutin alur.

Azka mendekat, dan tepat disamping kiri mobil. Ia ketuk kacanya.

Tok, tok, tok.

Dengan tampang watados Keisya menurunkan jendelanya. Ia tersenyum.

Azka natap Keisya datar,

"Turun!" perintahnya. Keisya buka pintu mobil, lengannya di tarik Azka menjauh dari mobil. Keira melongo,

Azka pakaikan helmnya ke kepala Keisya  Keisya memperhatikan wajah Azka datar. Azka naik keatas motornya. Ia nengok. Tinnn. Keisya tersentak,

"Ngapain lo bengong disitu. Naik!"

Dengan patuh ia duduk di jok belakang. Keisya melambaikan tangannya ke arah mobil. Keira mengerjapkan matanya. Motor Black melesat pergi..

Gue gak salah liatkan?

Itukan si Azka, terkenal bandelny?

Kok bisa dekat dengan Keisya?

What the hell.

Apa Keisya jadi babunya ya?

Tapi terlihat banget kalau perlakuannya tak meperbudak Kei, melainkan yang lain. Pasti diantara mereka ada something.

Huwwa... gue kepomax..

Keisya lo harus jelasin semuanya...

Keira pulang, dengan pikiran bercabang.

☯☯☯☯

Diatas motor, keduanya diam. Tanpa suara, angin sepoi-sepoi berhembus. Azka tancap gas. Laju motornya cepat. Azka liat spion. Ia melihat gadisnya diam.. Keisya terdiam tak bersuara.

Gadisnyaaa... Huwaaa... Jangan Halu..

Keisya nepuk pundaknya. Azka nengok terus ia buka helmnya. "Kenapa?"

"Gue laper..." Azka nengok, ia liat raut wajah Keisya tak terlihat sangking gelap. The Power of Make-up.

Azka mengangguk, ia tancap gas. Di pinggiran Azka melihat satu warteg yang buka. Motornya menepi ke pinggir. Motornya terparkir.. Warteg yang dikunjungi kebetulan ramai.

Keisya turun dari motor, ia taruh helmnya di spion. Keisya merapihkan rambut serta kacamatanya. Azka bersidekap. Banyak tingkah nih nerd. Buriq burik ajah. Segala ngaca segala..

"Yosha, gue udah cantik.."

"....." Azka diam seribu bahasa.

Tanpa malu sedikitpun, Keisya berjalaan ke warteg. Tatapan hina sudah ditujukan padanya. Keisya sih cuek. Sedangkan Azka berjalan di belakang. Tatapan memuja yang ia dapat. Tapi Azka cuek.

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang