33 : Unlucky Day

1K 68 0
                                    

Usai hukuman berakhir, keduanya  berpencar. Keisya pergi ke tempat sepi.

At Rooftop.

Keisya merenung, semua ucapan Reza terngiang di pikirannya. Keisya melihat ke langit, cuaca hari ini terik. Keisya merenung sejenak.

Kok gue jadi gelisah gini ya?

Banyak sekali orang yang ngincar gue?

Sebenarnya apa yang di cari?

Keisya pergi. Ia melangkahkan kakinya tanpa arah, melewati setiap kelas. Langkahnya berhenti saat di kelas IPA 2. Kelas di mana Keira belajar. Ia melihat Keira terlihat lesu, Keisya menatapnya lama. Lalu memutuskan pergi.

Keira tak fokus belajar. Ia melihat ke arah jendela, berharap ada sesuatu yang menariknya ke sana. Tapi sayangnya tak ada apa pun. Keira mencoret buku tulisnya.

Keisya-Daddy-Keira

Kei, gue tau gue egois. Tapi please, lo harus percaya sama gue. Dia gak baik buat lo, ini demi kebaikan lo.

***

Teng tong~

Jam istirahat berbunyi, semua murid pergi ke kantin. Tapi tidak dengannya. Keira pergi ke taman. Ia ingin menenangkan pikirannya. Sambil membaca buku, semiliri angin berhembus dengan kencang. Keira menutup matanya.

Keisya dkk seperti biasa pergi ke kantin, tidak sengaja ia menabrak bukan, tapi Karin ditabrak seorang cowok.

"Woy, kalo jalan matanya di pake buat lihat dong," sewot Karin. Cowok itu berhenti, terus berbalik menatap cewek cupu dan cewek galak itu datar.

Karin menggeram, "Lo laki apa banci, bukannya minta maaf malah diliatin. Gue tau gue cantik, terpukau lo. Tapi sorry lo bukan tipe gue," cerocosnya pd.

Cowok itu terkekeh pelan, ia menyentil dahi Karin. "Kepedean lu, gue gak tertarik sama singa," ejeknya remeh. Keisya membetulkan kacamatanya ia berdehem. Cowok itu meliriknya sekilas.

"GUE KUTUK LO BERDUA BERJODOH!" Keisya melengos pergi. Karin melongo, cowok itu terdiam. Di ujung sana rombongan The Prince tiba. Darren  tertawa ngakak.

"Anjay, kutukannya pasti manjur."

"Mantep broh, gue suka gayanya."

Pletak!

Aldy kena tabok, siapa lagi kalau bukan dari temannya. Matanya setajam elang. Dia--Aslan. Aldy mengangkat kedua jarinya 'peace broh' Aldy meledek Aslan.

"Dah mulai naksir lo sama si cupu?" tanya Aldy. Aslan melengos pergi tanpa kata. Aldy dkk mengejarnya.

Karin menginjak sepatu cowok itu lalu pergi, si cowok berdecak, "Dasar Cecan."

Cowok itu juga pergi. Karin mengejar Keisya, tapi jejaknya menghilang.

Ke mana itu miper?

Saat Karin berbalik arah, ia bertabrakan lagi dengan cowok tadi. Karin melotot.

"Lu lagi. Lu lagi ... bosen gue liatnya!"

"Gak usah teriak, gue sial ketemu lo terus," balasnya ngegas.

"Gue lebih sial lagi. Awas lo!" Karin menabrak bahunya 'sengaja' tapi karna terburu-buru ia hampir terpeleset, beruntung ada tangan yang menangkapnya.

"Ck, dasar ceroboh." Karin bersemu merah, ia menahan emosi. Ia menampar cowok itu. Cowok itu terkejut.

"LO PEGANG APA BANGSAT!!" Baru saja Karin ternodai, ia menendang cowok itu sampai tersungkur. Karin meninggalkannya. Karin berlari menahan malu. Si cowok itu mengusap wajahnya kasar. "Shit! Dasar tangan sialan!"

Setelah mengingat kembali ia malah tertawa ngakak.

"Anjay, baru kali ini ketemu cewek singa. Hahaha, ini menarik." Cowok itu berdiri. Dia memandang kepergiannya dengan tersenyum tipis. Kita pasti ketemu lagi.

****

Tak terasa waktu berjalan cepat, Keisya membereskan meja ?? Keisya memasukkan buku-buku yang berserakan. Sekilas ia melihat Allen. Ia tertidur dengan damainya. Keisya berdecak, pas jam pelajaran Allen tak mendengarkan. Keisya tersenyum jahil.

Ia mengambil bulu ayam, lalu memasukkan ke dalam telinganya. Ia bergerak mungkin merasa geli, Keisya cekikikan. Ia gencar menjahilinya.

Brak!

Allen kesal tidur damainya terganggu. Ia mendengar suara tawa mengejek. Allen meliriknya sengit, "Udah puas ketawanya?" tanyanya datar. Keisya terbatuk, "Ya gue puas!" Allen mengacuhkannya. Lantas ia pergi.

"WOY, TUNGGUIN GUE!" Keisya mengejarnya, berhasil bersender pada bahunya. Allen mendorongnya menjauh.

"Jauh-jauh sono, alergi gue."

Keisya merangkulnya sksd. Keduanya berjalan sambil dorong-mendorong. Keisya merangkulnya erat, Allen pasrah. Seperjalanan bersama. Sampai keduanya berpapasan dengan Aslan dkk dan Azka.

Dua kubu saling bertolak belakang. Azka menatap tangan itu tak suka. Lantas ia menarik tangan Keisya, Keisya terhimpit. Aslan, Allen dan Azka. Keduanya bersitatap tajam. Atmosfer di sekitar terasa sesak, dan menyeramkan.

Aldy menyenggol Darren, Darren mencolek Erwin. Ketiganya saling bertelepati. Keisya terbengong.

"Woi-woi kuy pulang," ajak Aldy.

"Yo, Allen kita mabar," usul Darren.

Allen maju, ia menatap Azka datar.

"Apa maksud lo narik dia?"

Allen menarik tangan Keisya. Keisya terombang-ambing. Keisya mengepalkan tangannya.

"SUDAH CUKUP KALIAN! JANGAN MEMPERIBUTKAN DIRIKU INI. AKU TAU AKU CANTIK. TAPI MAAF KALIAN BUKAN TIPEKU!" teriak Keisya tak jelas.

Semuanya tercengang. Banyak pasang ekspresi ditunjukan. Azka menepuk jidatnya. "Gak usah kepedean lo buriq, dahlah percuma ngomong sama angin."

Azka pergi, Allen melepaskan tangannya. Aslan tersenyum kecil, ia menepuk kepalanya. Lantas pergi. Aldy dkk memberi Keisya dua jempol.

Akhirnya Keisya terbebas.

****

Keisya pulang seorang diri. Sesampainya di rumah sang Daddy menyambutnya dengan tersenyum.

"Welcome to home, my sweety."

Keisya mengangguk, ia pamit ke kamarnya. Keisya melempar tasnya, menjatuhkan dirinya di kasur. Belum semenit ia menutup mata. Pintu terketuk. Keisya berjalan lesu.

Krieet...

Keisya membuka pintunya sedikit.

"Apa kau melihat Keira?" tanyanya gelisah. Keisya menautkan alisnya.

"Bukannya dia dah pulang ya?" tanya Keisya balik. Dad Arsen mengelengkan kepalanya. "Dia belum pulang daritadi, seharusnya dia pulang lebih awal tapi ini...." Keisya mengusap dagunya.

"Mungkin dia main ke rumah temannya."

Dad Arsen kembali berpikir. Ia setuju dengan pendapatnya. Dia mengangguk terus pergi. Keisya menutup pintu. Tapi pikirannya gelisah, ia jadi parno.

Gue harap lo baik-baik ajah Ra!

Keisya melanjutkan tidur damainya.

-TBC-

Heyyo saya kembali up :)
Ayo ramaikan lapaknya~~~
Jangan lupa tinggalkan jejaknya. :)

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang