47 : New Plan

906 62 1
                                    

Cahaya akan hadir jika kau kuat. Jika tekadmu meredup kau akan kehilangan semuanya. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.

💫💫

Keisya di kurung di kamar bernuansa hitam. Sudah berulang kali ia menggedor pintu itu, tapi sayangnya tidak ada jawaban. Keisya mencari ponselnya, kemudian menelpon si tengil.

Tutttttt...

Tutttttt...

Klik

"Gue terculik, huweee..."

"Mampus!"

"Jahat lu, gue di kurung, Az. Helep!!"

"Posisi?"

"Gak tau ... hiks."

"Bego!"

"Oiya Jangan kasih tau Daddy dan Ara, atau mereka akan khawatir."

"Ye! Lo bisa kan melarikan diri?"

"Entahlah, tapi gue harus cari tau dulu."

"Cari apaan?"

"Jati diri gue sendiri! Gue dah ketemu orang yang tepat. Gue bakal kulik dan kupas sampai ke akar-akanya."

"Good, gue bantu doa dari sini."

"Selama gue gak ada, lo harus jagain keluarga gue, karna gue gak mau lagi kehilangan salah dari mereka."

Krasak..krusuk...

"Kei...."

Keisya mendengarkan semua perkataan Azka. Karena Lelaki tengil itu dapat dipercaya. Keisya mematikan sepihak.

"Mafia? Hehehe, gue jauh lebih mengerikan dari sekadar nama sialan itu."

Keisya mencari benda tajam yang bisa melindunginya. Keisya mengikuti perkataan Azka pas di telpon tadi.

Flashback  on

"Kei...lo harus berjuang sendiri, cari kelemahan orang itu dan hancurkan."

Flashback off

Itulah pesan Azka di telepon. Keisya menemukan sebuah jarum. Keisya memasukkannya ke dalam baju.

Tokkk!

"Nona, saatnya makan," ucap seseorang dari balik pintu. Keisya mendekat. Pintu terbuka, seorang pelayan tersenyum ke arah Keisya.Rupanya tua bangka itu mengundangnya makan bersama.

Tap! tap! tap!

Keisya mengingat setiap inci ruangan tersebut.. Mansion yang besar tapi gelap. Di dalamyaa terdapat ruangan aneh. Kadang juga Keisya mendengar suara jeritan pilu. Sampai akhirnya Keisya sampai di ruang makan.

Pelayan itu pergi, Keisya menatap pria tua itu sinis. Pria tua itu menatapnya hangat. "Kemarilah," ucapnya lembut.

Keisya mendekat, di ruang makan itu banyak sekali orang. Keisya duduk di samping pria yang mengaku sebagai Ayahnya. Dia–Robert.

"Perhatian semuanya, ada anggota baru. Perkenalkan dia Almira Robert. Putri tunggalku yang sempet hilang akhirnya kembali," ujarnya berbangga. Semua orang bertepuk tangan merayakan kembali pulangnya putri Almira. Keisya acuh tak acuh, ia menghiraukan tatapan memuja atau tatapan ketidaksukaan.

"Nah, Almira. Mulai sekarang, kau harus terbiasa tinggal di sini. Akan ada banyak orang yang datang. Beradaptasilah."

Keisya mengangguk patuh. Makan besar dan mewah dihidangkan. Keisya tak menyentuh makanan itu sama sekali. Keisya tersentak saat tangan lembut menyentuk pundaknya. Dia wanita yang pertama kali Keisya lihat.

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang