40 : True Love

1K 64 3
                                    

Attention: Garis miring 'tuk flasback!

The Memories

Sepasang kekasih menikmati senja di sore hari. Saling berpelukan dan menghangatkan satu sama lain. Alangkah, indahnya pemandangan. Semilir angin, daun-daun kering berterbangan di sekitar.

Wushhhhhh~

Angin berhembus kencang. Sang gadis kedinginan. Pemuda itu memeluknya erat. "Ayo kita pulang," ajaknya. Sang gadis mengangguk.

Keduanya pulang, mengendarai sepeda motor. Semakin malam udara sekitar menjadi dingin ditambah hujan keduanya meneduh di ruko terdekat.

Sang gadis mengusap kedua tangannya. Pemuda itu menariknya dekat. Sang gadis menyenderkan wajahnya di dada kekasihnya.

"Hujannya semakin deras," gumam sang gadis. Pemuda itu mengusapnya lembut.

"Kuharap hujannya berhenti."

"Kau benar."

Di keheningan malam, keduanya tak saling berbicara hanya menikmati hujan. Tangan sang gadis bermain dengannya.

Cowoknya berkata, "Jangan bermain dengan hujan. Nanti basah."

"Kalo mau kering mending main plastik."

Cowok itu mengecek ponselnya sudah pukul 20.00. Si gadis bergumam.

"Aku ingin kita seperti ini. Tak ada yang berubah dan pergi."

Dia mengehela napas berat. Dia menatap langit gelap.

"Ini hanya sesaat. Pada akhirnya semuanya pergi dan menghilang."

"Tidak bisakah kau tinggal ... di sisiku," ucapnya lirih, dalam ucapannya tersirat kesedihan. Dia membawa sang gadis kepelukannya.

"Kau boleh membenciku, aku kan menerimanya. Tapi aku harus ... pergi."

Gadis itu mendorongnya. Ia berteriak keras. "KENAPA KITA DIPERTEMUKAN?! JIKA AKHIRNYA KAU AKAN PERGI MENINGGALKANKU SEORANG DIRI!"

Cowok itu menatapnya sendu. "Maaf."

"Hanya kata maaf? Kau tidak berguna!" Lanjutnya, "Jika aku berubah, ini semua karenamu. Kau yang sudah menghancurkannya. Aku tidak mau bertemu denganmu lagi, enyah kau!"

Sang gadis berlari menerobos hujan. Pemuda itu tak mengejarnya.

Brak!

"Pengecut!"

"Sial!"

Pemuda itu mengejar gadis yang dicintainya. Mencari keberadaanya tapi nihil, dia tidak ditemukan. Pada saat itu dia menyesal. Tidak bisa melindungi serta menjaganya. Hatinya mati rasa.

Sang gadis berlari tanpa arah sampai  tertabrak mobil. Ia terjatuh di aspal, menangis seenggukan, karna kedinginan ia pingsan. Pria paruh baya membawanya pergi ke tempat yang jauh.

Kisah tentang sepasang kekasih selesai tanpa ketidakpastian dan kejelasan.

Flasback off

🔥🔥🔥

Kelopak mata itu terbuka perlahan, kilasan masa lalu itu terus menghantuinya. Ia menarik selimutnya, sudah cukup ia menderita akan dirinya. Dia tak ingin kembali, pada akhirnya ia tak dianggap. Hanya angin lalu.

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang