26 : Sick

1.2K 90 1
                                    

Budayakan VOTE sebelum baca.

Happy Reading gaes.

Tanpa bekicot... Cekidot⤵

☯☯☯☯☯

Usai insiden kemarin yang menimpanya. Keisya di rawat di RS. Harapan. Dad Arsen beserta Keira mengunjunginya. Sudah 2 Hari Keisya dirawat. Ia bosan. Ia minta Dady-nya tuk pulang.

"Daddy, Keisya bosan.." keluhnya.

"Nih makan dulu biar sehat..." Dad Arsen memberikan apel potongnya ke Keisya. Keisya menggelengkan kepalanya.

"Keisya mau pulang" rengeknya manja. Dad Arsen ngusap kepala putrinya.

"Are you okay?" tanyanya khawatir.

Keisya mengangguk, matanya ia lebarkan ia natap dady nya melas. Dad Arsen membuang napas. Ia tersenyum.

"Baiklah, tapi Daddy izin dulu ke dokternya. Apakah kamu boleh pulang atau tidak." Jelasnya. Keisya berbinar.

Dad Arsen keluar ruangan. Keira mendekat, ia masih khawatir.

"Seriusan lo gak apa?"

"Bisa lo liat sendiri. Gue kuat"

"Gue sampe gak habis pikir. Siapa mereka yang berani celakain lo" Keira dibuat kesal. Keisya mengusap dagunya

"Mungkin gak sih ada orang yang benci sama gue. Trus mereka tega ngelakuin nyulik gue" ujarnya sendu. Keira pegang tangan saudarinya.

"Kalau gue tau orangnya. Gue bakal muntilasi terus gue kasih makan tikus"

Keisya bergidik ngeri. Kurang sadis sist.

Keisya mencari ponselnya. Keira mengeryit. "Nyari apaan lo?"

"Hp gue mana? kok gak ada?" pekiknya. Keisya panik.. Lebaylo.. pikir Keira.

"Paling diamanin. Daddy." cetusnya. Keisya bernapas lega. Setidaknya barang berharganya aman. Lalu Keisya teringat sesuatu.

"Lo tau gak siapa yang bawa gue ke Rumah Sakit?" tanyanya penasaran. Keira menggelengkan kepalanya tak tau.

Keira baru ingat, ia langsung bercerita.

"Gue gak tau. Tapi sewaktu lo ilang itu. Gue dan Daddy panik banget. Lo pasti bertanya-tanya. Kenapa gue dan Daddy tau lo di rawat disini. " Keisya mengangguk,

Ia juga penasaran kok bisa Dad dan Ara di Rumah Sakit. Setaunya sebelum ia pingsan. Jelas-jelas ia sedang diburu. Karna lelah ia beristirahat di taman.

"Sesudahnya Dad dapat telpon. Terus dia panik dan buru-buru pergi ke suatu tempat. Karna itu juga aku langsung dikabari. Dan kita shock saat lo terbaring tak berdaya. " Jelasnya. Keisya memikirkan sosok bayangan yang ia lihat.

"Siapa yang nelpon Daddy? Kenapa bisa ia tau nomornya. Dan tepat waktu gitu. Ah sial gue beneran gak tau rupanya. Yang gue tau dia cowok. Abis itu semuanya gelap. Kepala gue pusing.."

"Saat sampe Rumah Sakit Harapan. Gue dan Daddy bertanya pada perawat. Siapa yang bawa lo. Perawat bilang. Seorang cowok misterius menggunakan topeng."

"Terus, emang perawatnya gak curiga gitu. Masa orang asing masuk R.S"

"Saat itu kondisi lo kritis. Jadi perawat gak musingin siapa yang bawa lo. Yang mereka pentingin ya keselamatan pasien. Dan lo tau. Semua perawatan lo. Dia yang nanggung. Omegat. Gue yakin banget itu orang baik dan berjiwa besar"

Keisya juga berpikir sepert itu. Tapi pertanyaannya. SIAPA DIA? Keisya ajah kenal. Apa itu orang mengenalnya. Pikiran Keisya bercabang. Ia pusing lebih milih tidur. Keira memberi ruang. Lantas Keira duduk di tempat awal.

The Mysterious Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang