Hari demi hari berganti berlalu dengan cepatnya, selama itu pula sikap dingin terjadi baik Selfi mau pun Rara di antara keduanya tidak ada keluar kata dari mulut mereka. Selfi yg merasa bahwa Rara sudah mulai mengacuhkannya itu memberi ruang untuknya agar leluasa pergi jauh darinya. Hari ini adalah hari terakhir Selfi di Jakarta, Selfi memang sengaja mempercepat kepergiannya.
Bunda: sayang kamu sudah siap siap?.. "tanyanya pada Selfi yg sedang menikmati roti berselai tersebut"
Selfi: sudah bunda.
Lesti: siap2 kemana bunda?.. "tanya Lesti yg duduk di sebelah kanan Selfi dan Rara tepat di hadapan Selfi"
Ayah: loh Selfi kamu belum bilang!..
Selfi: maaf yah, selfi lupa!..
Bunda: loh gimana sih, sayang!!..
Lesti: ada apa sih ini?.. kamu mau kemana dek?.... "Tanya pada Selfi"
Selfi: nanti malam kita akan berangkat ke London!.. "ucapnya dengan nada cuek sembari melirik ke arah rara"
Rara: uhukk... Uhuk... "Tersedak"
Bunda: eemmm... Minum sayang minum ini nih!!... "Memberikan gelas berisi air minum"
Lesti: kamu kenapa dek?.. "khawatir nya"
Ayah: pelan pelan dong sayang makannya!.
Semua orang panik tidak terkecuali dengan Selfi, hatinya emang sangat khawatir namun di memilih untuk seperti tidak melihat apa yg barusan terjadi dia tetap fokus pada roti di tangannya.Rara: khmm... Ahh.... "Merasa lega" makasih bunda, iya yah,, aku gak papa kok!..
Bunda: ya udah lanjutin lagi ya, tapi pelan pelan ok... "Rara mengangguk"
Memandang Selfi penuh dengan harap bahwa dia baru saja mendengar kan ucapan yg salah ucapan yg tak seharusnya ia dengar. Manik matanya fokus kepada Selfi namun Selfi memalingkan pandangannya menghindari kontak mata dari Rara, berjuta simpulan muncul di otak Rara entah apa itu yg jelas semua itu bersangkutan dengan Selfi.
Rara: ya Allah apa aku tidak salah mendengar, kak Selfi akan pergi benar benar akan pergi ninggalin aku, apa salah ku? apa penyebab kak Selfi menjauh dari ku?.. apa.. apa.. ya Allah!..
Mata itu indah, mata yg selalu Rara pandang begitu dalam, pandang an yg memberikan kesejukan dan kedamaian kini enggan untuk di tatapnya kembali, menoleh pun seperti tak sudi. Entah apa sebabnya dia menjauh tanpa adanya kesalahan yg Rara lakukan padanya.
Selfi: aku udah selesai, aku berangkat ya bunda ayah, kak?.. "berpamitan dan Salim"
Bunda: loh kok cepet banget makannya?.. ya udah hati hati ya?.. "Selfi mengangguk"
Rara: Rara juga udah selesai!.. "serunya dan Salim kepada ke2 orang tuanya dan juga Lesti"
Lesti: dek itu masih ada rotinya kok gak di habisin dulu?..
Rara: dah kenyang!... "Jawabnya dan berlari mengejar Selfi yg sudah lebih dulu pergi setelah memberi salam"
Di perjalanan menuju ke sekolah Rara sempat tertidur dan kepalanya bersandar di bahu selfi, ingin rasanya Selfi membelai rambut Rara yg menutupi wajah dan pipi gempal adiknya tersebut, mengumpulkan segudang rasa untuk sedikit melunturkan egonya akhirnya dia mencoba memberanikan diri untuk membelai rambut lembut Rara, baru saja tangan itu terangkat Rara sudah kembali sadar dari tidurnya.
Rara: maaf!... "Beranjak dan menjauh dari Selfi"
Selfi: Hem..."cuek dan pandangan lurus kedepan"
Dalam batin Selfi berkata "kenapa harus cepet banget sih! bangunnya padahal kakak rindu.. kakak pengen sedikit menyentuh mengusap lembut pipimu dek!!.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPARUH NYAWA (Fin✓)
Historia Cortamenceritakan tentang 2 saudara, kakak-beradik yaitu SELFI dan RARA yg saling menyayangi satu sama lain. terlahir di keluarga pengusaha sukses di Indonesia dan beberapa negara lain nya, yaitu REZA dan ERIE. kesibukan mereka membuat nya jauh dari 2 an...