Sasuke POV.
Motorku baru aja memasuki area parkiran sekolah, sudah terlihat banyak siswi sekolah ini menatap damba dan kagum pada diriku. Ada yang loncat-loncat saat aku tak sengaja melihatnya, ada yang pipinya merona entah karena apa, ada juga yang memandangiku aneh karena hari ini aku berangkat seorang diri.
Ya, memang hari ini aku berangkat seorang diri. Karena Sakura telah berangkat terlebih dahulu diantar oleh mama Mebuki, tidak apa-apa menurutku. Asalkan tidak bersama pria lain saja.
Ducattiku sudah terparkir dengan mulus, ku tenggerkan helm fullfaceku pada kaca spion motorku. Segera ku langkah kan kakiku menuju kelas.
Dalam perjalanan ingin kekelas tidak sedikit siswa yang menyapaku, meneriaki namaku, dan memintaku untuk menjadi kekasihnya. Oke, ini adalah hal yang sudah biasa di kehidupanku. Tapi apa kalian tahu? Sesungguhnya aku sudah muak."Sas." Tiba-tiba suara Konohamaru memberhentikan langkahku. Ku tolehkan pandanganku padanya, wajahnya nampak seperti sedang panik serta kebingungan. Sebenarnya ada apa?
"Apa?"
"Sakura, di bully didepan kelas XII-5" kata Konohamaru to the point, dahiku mengernyit mendengarnya. Dibully? Rahangku sedikit mengeras, kupingku memanas. Amarahku mulai bergejolak.
Langsung saja ku langkahkan kakiku terburu menuju gadisku, ku percepat langkahnya, tidak. Bahkan sekarang aku tengah berlari.
Sesampainya aku dikelas XII-5 ku lihat gadis kunoichi bersurai pink tengah terduduk dilantai, rambutnya seakan teracak, bajunya terlihat kusut. Niatku ingin menghampiri Sakura tiba-tiba terhenti, "kau pasti rela melebarkan selangkanganmu untuk dekat dengan si Uchiha itu kan!" Ucap pria yang ku kenal sebagai Hanzo seraya menjambak rambut Sakura. rambut gadisku. Tanpa sadar tanganku mengepal."Bajingan!"
Bugh!
Bugh!"ARGHHH" teriak beberapa siswi saat melihat adegan pukul-pukulan.
PRANK!
Badan Hanzo ku lempar dan membentur jendela kaca di kelasnya, membuat kaca itu pecah. Teman-teman Hanzo ingin mencoba memukulku namun Tsunade selaku kepala sekolah di sekolahku tiba-tiba datang untuk menengahi semuanya.
Aku yang sudah kalap melihat Sakura pingsan hanya bisa memeluknya, ku raih badannya dan ku gendong ala bridal style."JANGAN PERNAH MENYENTUHNYA!"
"APA KALIAN DENGAR?!"
"AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMBUNUH SIAPA SAJA YANG MELUKAI SAKURA."Untuk pertama kalinya aku, seorang yang terkenal dingin dan irit bicara, berbicara lantang berteriak di depan banyak orang yang menatap kejadian tadi, bahkan Tsunade.
Mereka semua menunduk, benar-benar tidak ada jawaban. Tapi tetap, aku akan mengurus Hanzo dan kawan-kawannya nanti sepulang sekolah.
Aku yakin kalau ada faktor lain mereka membully Sakura."Hukum tidak akan berpengaruh apa-apa pada diriku." Imbuhku, seraya menjauh dari kerumunan menuju ruang UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
RomanceSenyum Sasuke kian menampakan diri, senyumnya sehangat mentari pagi berhasil membuat isak tangis Sakura berhenti. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu." Ucapnya lembut. - Bibirnya terangkat, senyum simpul menghiasi wajahnya yang cantik...