Attention!
Part ini mengandung unsur OOC
dari masing-masing character maupun
suasana dan tata bahasa.!~
Sudah hampir 2 minggu Sakura menjauhi Sasuke, jangankan untuk berbicara. Menatapnya saja sepertinya Sakura sudah enggan.
Ujian akhir sekolah sedang berlangsung, tinggal 2 hari lagi menjalani ujian lalu setelahnya mereka hanya menunggu nilai keluar dan keputusan lulus/tidaknya.Jujur saja, sikap Sakura ini membuat hidup sang pewaris Uchiha sedikit terganggu terutama dalam kesehatan dan waktu belajarnya, semuanya jadi kacau. Bahkan semua orang menyadari perubahan Sasuke, dirinya seperti Sasuke yang dulu. Tak punya semangat hidup, diam datar. Namun kali ini terlihat lebih menyeramkan karena wajahnya yang semakin memucat hari demi hari.
Sepulang sekolah Sasuke memutuskan untuk berkumpul bersama gang-nya, sekedar mengobrol atau mungkin mabar mobile legends bersama? Yang penting pikirannya akan Sakura sedikit terobati walau hanya sebentar.
Disinilah Sasuke berada, didepan basecamp Naruto menunggu yang lain datang. Mata onyxnya terus menatap ponselnya serius, melihat chat bersama gadisnya, dan mengecek apakah Sakura sedang online atau tidak."Hey teme, sudah datang? masuklah." Tiba-tiba suara Naruto sedikit mengejutkan si surai raven. Onyxnya melirik mata sapphire milik Naruto, ia sendirian. Sasuke mengangguk pelan, "hn." Badannya ia bangunkan dan langsung bergegas masuk mengikuti Naruto kedalam basecamp.
Pantatnya ia dudukan di sofa sederhana milik sahabat masa kecilnya, Naruto. Sementara si pemilik basecampnya tengah membuat minuman untuk teman-temannya nanti.
Naruto menghampiri Sasuke, dirinya duduk di sebelah Sasuke, menatap pria bersurai chicken butt itu prihatin."Bagaimana denganmu dan Sakura, teme?"
"Mungkin aku akan berhenti mengejarnya, dobe."
"Kau ingin menyerah begitu saja?"
Terdengar helaan nafas sang pemilik suara baritone sahabat Naruto, kepalanya ia sandarkan dipucuk sofa milik Naruto. Sasuke menggosok wajahnya kasar, "kau tidak mengerti." Kata Sasuke pelan.
Selama ini Sasuke mengejar Sakura, melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan sesuatu pada Sakura, namun Sakura juga selalu berhasil dengan seribu caranya menghindar dari Sasuke. Membuat bungsu Uchiha berfikir kalau selama ini usahanya sia-sia.
"Istirahatlah dulu bila kau lelah, aku tahu pengorbananmu sudah banyak teme." Ucap Naruto mengerti keadaan Sasuke, memanglah hanya Naruto yang tau keadaan Sasuke. Karena Sasuke hanya bercerita padanya. Pria berkulit tan itu menepuk pundak Sasuke pelan.
Beberapa saat setelah Sasuke dan Naruto berbincang teman-teman yang lain datang, membuat mood Sasuke sedikit membaik. Walaupun ujung-ujungnya akan ada pertikaian diantara mereka, setidaknya itu membuat dirinya melupakan Sakura.
Teman-temannya pun seakan mengerti akan kondisi Sasuke dengan suka rela menghibur Sasuke, membuat lawakan garing sampai konyol. Membuat pemuda beriris obsidian itu sedikit terkekeh, sedikit sampai-sampai tidak ada yang menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
RomanceSenyum Sasuke kian menampakan diri, senyumnya sehangat mentari pagi berhasil membuat isak tangis Sakura berhenti. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu." Ucapnya lembut. - Bibirnya terangkat, senyum simpul menghiasi wajahnya yang cantik...