Attention!
Part ini mengandung unsur OOC
dari masing-masing character maupun
suasana dan tata bahasa.!~
Disisi lain.
Jam menunjukan pukul 10, sudah hampir 2 jam lebih Sakura menangisi nasibnya yang malang. Kejadian tadi pagi, saat Sasuke mengacuhkannya benar-benar membuat hatinya patah sepatah-patahnya. Seperti kaset rusak, kejadian itu terus saja terulang dipikiran Sakura.
"Hikss, Kami-Sama, maafkan hiks aku.. aku menyesal hiks.." ucap Sakura entah pada siapa, hidungnya semakin memerah akibat menangis terlalu lama.
"Berikan aku hiks kesempatan lagi hiks, sekali ini saja, Kami-Sama." Tambahnya lagi, tangannya mengusap buliran air mata yang berjatuhan di pipinya yang mulus. Biasanya kalau ada Sasuke, pria itu yang akan dengan senang hati menghapus air matanya.
Sakura merasa bodoh dengan dirinya sendiri, menjauhi Sasuke dengan cara yang seperti ini sama saja menyiksa dirinya sendiri, pun menyiksa Sasuke. Masih pantaskah Sakura bisa terus bersama Sasuke?
Tok tok!
"Sakuraaaa." Terdengar suara Mebuki dari balik pintu kamar Sakura.
"Hiks, ada apa ma."
"Ada tamu nak."
"Aku sedang tidak menerima tamu!" Teriak Sakura dari balik bantalnya yang basah kuyup akibat air matanya sendiri.
"Euhmm tapi nak, Anikinya Sasuke ingin bertemu." Bujuk Mebuki.
Dirinya masih berdiam diri di atas ranjangnya, menerka-nerka apa yang baru saja ibunya katakan.
Anikinya Sasuke?
Aniki?
Ah! Itachi-Nii!' Seru Sakura, badannya langsung melompat dari kasur bergegas keluar kamar.Langkah kakinya terburu menuju ruang tengah, dan pintu utama rumah Sakura. Iris emeraldnya menangkap sosok pria jangkung bersurai hitam panjang didepannya, pria itu menoleh. Iris hitam kelamnya menatap iris mata Sakura, garis disebelah hidungnya membuat wajah kalem itu terlihat tampan, dan Jangan lupa senyumannya yang manis.
"Itachi-Nii." Sapa Sakura
"Apa aku mengganggu Sakura?"
"Tidak, kenapa pesanku tidak pernah dibalas? Apa Itachi-Nii marah padaku?" Tanya Sakura to the point, matanya terlihat sendu.
Itachi menghela nafasnya berat, senyumnya kembali muncul pada raut wajahnya. "Maaf, aku sibuk mengerjakan tugas. Aku kesini ingin memberitahumu tentang Sasori, dan Sasuke." Jawab Itachi seraya mengusap pucuk kepala Sakura pelan.
Bahunya bergetar hebat, air matanya mengalir begitu deras setelah mendengar penjelasan Itachi, betapa bodoh dirinya telah menyakiti Sasuke hanya karena omongan orang yang baru saja ia kenal. Sementara Itachi berusaha menenangkan gadis yang dicintai oleh Outotonya.
"Hiks.. Itachi hiks nii, maafkan aku hiks." Suaranya terbata, tangannya menggenggam lengan Itachi kuat seolah meminta ampun pada sang sulung Uchiha.
Tangan Itachi aktif mengusap surai pink Sakura, "tidak apa-apa, aku juga minta maaf karena baru memberi tahumu sekarang." Kata Itachi dengan lembut, dirinya memiliki sedikit rasa bersalah karena sempat menyembunyikan kebenaran diantara Sasuke dengan Sakura. Tapi Itachi tak berniat memberi tahu tentang itu pada Sakura, ia takut itu akan memperkeruh suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
RomanceSenyum Sasuke kian menampakan diri, senyumnya sehangat mentari pagi berhasil membuat isak tangis Sakura berhenti. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu." Ucapnya lembut. - Bibirnya terangkat, senyum simpul menghiasi wajahnya yang cantik...