Attention!
Part ini mengandung unsur OOC
dari masing-masing character maupun
suasana dan tata bahasa.!~
Acara penutupan Olympiade Japan School telah usai, semua penghargaan sudah diberikan. Pidato penutupan dari Tsunade selaku kepala sekolah dari KHS pun sudah selesai.
KHS menjadi sekolah dengan penghargaan paling banyak karena hampir semua lombanya di menangkan oleh para siswanya.Kini kelas XII-1 tengah berkumpul ditaman bersama Kakashi. Pria yang berstatus wali kelas XII-1 sengaja mengumpulkan murid-muridnya untuk memberikan selamat atas kerja keras mereka.
"Terimakasih kalian sudah membawa nama sekolah dan menang. Aku sangat bangga pada kalian." Kata Kakashi, semua muridnya diam masih menatap wali kelas dihadapannya.
"Dan mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita semua karena adanya kasus Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia. Ku rasa kalian harus berada dirumah sampai pengumuman kelulusan kalian."
Terlihat raut wajah para murid terlihat sedikit kecewa dan murung. Ini bukan hal yang ingin mereka dengar.
"Bagaimana dengan acara merayakan keberhasilan kami? Lalu perpisahan kita sensei? Kau ini.. tidak adil." Lirih Sakura tiba-tiba, matanya sudah berkaca-kaca. Ia berfikir, dirinya saja belum ada satu tahun sekolah disini. Namun rasanya berpisah dengan wali kelas yang sudah dianggap keluarganya sendiri, terasa sangat menyakitkan. Bagaimana dengan teman-temannya yang sudah melalui hal bersama selama 3 tahun?
"Iya itu benar sensei! Kau tidak adil sekali hiks!" Seru Ino yang sudah terlebih dahulu menangis di pelukan Sai. Yang lainpun ikut menyetujui perkataan Sakura.
Bibir Kakashi tersungging senyum dibalik maskernya, rasa haru terhadap murid-muridnya sudah tak bisa dibendung lagi. "Kita bisa melakukannya saat virus berbahaya itu sudah tidak ada." Jawab Kakashi mencoba sesantai mungkin.
"Bohong! Kalau virus itu sudah tidak ada, mungkin Kakashi sensei sudah melupakan kami." Seru Karin.
"Bu-bukankah kita adalah keluarga.." Hinata mulai angkat bicara, walaupun suaranya kecil namun masih bisa didengar oleh semuanya. Mata lavendernya terlihat sendu.
"Dan bukankah keluarga tidak ada yang saling meninggalkan sensei?" Tanya Naruto, pria berkumis kucing itu juga ternyata tengah terisak.
Langkah kaki Kakashi mendekat kearah Sasuke dan Naruto yang terkenal selalu bergaduh didalam kelas dan berkelahi bersama. Siapa yang tidak tahu jika Sasuke dan Naruto adalah rival sejati sedari kelas 1 SMA.
Kedua tangannya mengusap surai raven Sasuke dan surai kuning Naruto bersamaan. Sedetik kemudian Kakashi meregangkan kedua tangannya."Haaa, baiklah-baiklah. Kemarilah kalian semua." Ucap Kakashi memberi kode.
Semua muridnya langsung berlari kearah Kakashi, Sasuke dan Naruto. Memeluk Wali kelasnya bersamaan, membuat Sasuke dan Naruto tergencit dan kehilangan nafasnya.
"Huaaaaa, senseiiii hiks. Aku akan merindukanmu." Kata para gadis terisak.
"Jangan lupakan kami sensei." Tambah Shikamaru dan Suigetsu.
"Awas saja kalau kau melupakan kami!" Seru sai.
3 menit lamanya mereka saling berpelukan, melupakan kedua orang yang tengah kesusahan dalam mengambil nafasnya. Sungguh nasib yang malang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
RomanceSenyum Sasuke kian menampakan diri, senyumnya sehangat mentari pagi berhasil membuat isak tangis Sakura berhenti. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu." Ucapnya lembut. - Bibirnya terangkat, senyum simpul menghiasi wajahnya yang cantik...