Sakura POV
Jam menunjukan angka 5 sore, namun Sasuke masih belum menghubungiku. Pesanku juga tidak dibalas olehnya, membuat moodku sedikit berantakan.
Ponselku berdering, menampilkan pesan dari grup teman-temanku. Sialan, kufikir itu dari Sasuke.
Argh, kenapa pesona pria menyebalkan itu seakan tidak bisa lepas?Grup whatsapp
---------------------------------------------------Ino :
Main yukKarin :
SkuyHinata :
Aku tidak bisa, sedang bersama Naruto. Hehe
skuy itu apa?Ten-ten :
Skuy itu yuks, tapi dibalik.Karin :
Kudet sekali kau Hinata errrIno :
AYO HEY JANGAN BACA DOANG.Temari :
Aku tidak bisa, malasMe :
JemputKarin :
GaskeunIno :
Karin, sekali lagi kau menggunakan bahasa aneh seperti itu. Ku potong rambutmu jadi botak!
Aku sama Karin otw jidatMe :
Yaa.Karin :
Adakah yang mau give away rumah? Kalau ada aku mau ikut.Ino removed Karin from the group.
Me :
AHAHAJAHJAHAHAHAHTemari :
Kerja bagus No.---------------------------------
Setelah aku, Ino dan Karin bertemu dirumahku kami langsung pergi berjalan-jalan, tujuan utama kami adalah festival makanan. Mood ku yang berantakan mungkin akan sedikit membaik.
Saat sampai di festival ditengah kota kami bertiga langsung menyerbu beberapa penjual makanan, dan setelahnya kami mengelilingi festival yang ramai itu.
"Sasuke tidak mengabariku seharian ini." Ucapku tiba-tiba seraya memakan cemilan yang kubeli tadi.
"Ah paling sedang berkumpul dengan yang lain, Sai juga begitu." Kata Ino mencoba menenangkan fikiranku
"Lagi mabar kali, kau tenang saja jidat. Jangan bernafsu seperti itu." Tambah Karin, lidahnya menjilat eskrim yang sedang berada digenggamannya.
"Siapa yang bernafsu brengsek, aku hanya khawatir."
"Tenanglah forehead, lagian besok kan kalian akan bertemu. Apa kau tidak bosan? Aku saja kadang bosan bertemu dan ngobrol bersama Sai terus Sai lagi." Jelas Ino.
"Aku bahkan muak terhadap gigi runcing Sui, rasanya ingin kucabut paksa kau tahu." Tambah Karin membuatku dan Ino tertawa terbahak, oke ini sedikit menghiburku.
Ino dan Karin sedang membeli sesuatu, aku tidak berniat ikut karna kakiku sudah mulai lelah. Kuputuskan untuk menunggu mereka dari jauh saja, saat sedang menunggu tiba-tiba ada seseorang yang mungkin tidak sengaja menabrakku.
Bruk!
"Ittai!" Latahku tidak sengaja.
"Gomen.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
RomanceSenyum Sasuke kian menampakan diri, senyumnya sehangat mentari pagi berhasil membuat isak tangis Sakura berhenti. "Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu." Ucapnya lembut. - Bibirnya terangkat, senyum simpul menghiasi wajahnya yang cantik...