Part 16

156 9 0
                                    

Leon pun menarik tangan Tasya dari mobil sampai mereka masuk ke dalam rumahnya Leon.

Tepat saat Leon membuka pintu rumahnya, ada Thalita dan papahnya juga kedua orangtuanya sedang berkumpul di ruang tamu.

"Leon, kamu sama siapa ?" Tanya papahnya.

"Sayang, itu siapa kok kamu pegang pegang tanganya gitu ?!" Sinis Thalita sambil menatap Tasya.

"Ini pacar gue namanya Tasya."

"Kamu ? Punya pacar ?" Papahnya mengangkat alis.

"Makanya pah, jangan egois sendiri. Jangan cuma mentingin pekerjaan sampai anaknya udah punya pacar pun papah gatau. Dan inget dari awal aku gak mau dijodohin sama dia !" Leon menatap sinis kearah Thalita.

"Leon ! Jaga omongan kamu, disini ada mertua kamu." Bentak papahnya.

"Koreksi, calon mertua, jadi juga belum. Lagian bodo amat biar mereka tau kalau aku gasuka anak mereka."

"Tante om, mohon maaf, Tasya tuh cuma sekedar adik kelasnya kak Leon." Tasya merasa tidak enak diperhatikan banyak orang begini.

"Sya ! Kok lo ngomong gitu, gue ini pacar lo." Leon menatap tajam Tasya.

"Om tante, serius saya gaada hubungan apa apa dengan kak Leon, dia emangnya suka bercanda gitu hehe. Yaudah om tante permisi, maaf menganggu." Setelah berpamitan, Tasya langsung berlari dengan cepat membuat Leon frustasi.

"Awas lo !" Ancamnya sambil menunjuk Thalita.

Leon pun mengejar Tasya yang sudah menghilang entah kemana. Dirinya frustasi kala menemukan bahwa Tasya telah benar benar hilang dari pandanganya.

Pov Tasya.

"Kenapa gue harus selalu tersakiti kayak gini sih, gue kangen gue yang dulu, ketika hati masih tentram tanpa ada beban. Gue capek harus kayak gini terus. Gue juga gamau kak Leon ninggalin gue, tapi dia udah tunangan. Anjrit gue frustasi !" Gue terisak dan berjalan pelan disepanjang jalan yang gue lewati.

Pov Tasya Selesai.

Leon mengacak rambutnya frustasi sebelum akhirnya mencoba menelpon sahabat sahabatnya Tasya, orang pertama yang ia telpon adalah Reva dan kebetulan Reva langsung mengangkatnya.

"Halo va."

"Halo, kenapa kak ?"

"Tasya di rumah lo gak ?"

"Hah gaada, kok tiba tiba nanyain, emang dia kemana ?"

"Gue kira dia di rumah lo, yaudah makasih ya."

Leon pun menutup sambungan secara sepihak dan mencoba menelpon Putri.

"Halo put."

"Eh kak, kenapa nih ?"

"Tasya ke rumah lo gak ?"

"Hah ? Oh itu..... Gaada kak."

Tasya memang ada di rumah putri, karena saat kabur tadi ia tidak sengaja bertemu Putri dan Putri mengajaknya untuk ke rumahnya. Dan Tasya juga meminta agar tidak memberitahu bahwa ia ada di rumah putri, terutama Leon.

"Gausah bohong."

"Beneran gaada, serius."

"Gue gasuka diboongin ya put !"

"Oke gue ngaku, Tasya ada di rumah gue. Tapi dia minta jangan ngasih tau lo, ngerti ?"

"Terus sekarang keadaan dia gimana ?"

"She's fine, lagi tidur sekarang makanya gue bisa nelpon."

"Oke, tolong jagain dia ya. Kalau dia kenapa napa awas lo put."

"Sorry ? Yang sesungguhnya bikin dia kayak gini siapa ? LO !"

Putri mematikan telponya karena kesal. Tapi setidaknya Leon sedikit lega karena Tasya baik baik saja, meskipun sedikit kepikiran dengan apa yang dikatakan Putri barusan.

Doain ya gais rajin updatenya! Maklum orang sibux.

Leon Edward AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang