Part 36

68 4 0
                                    

Pada saat Leon dan yang lainya menuju ke tempat bbq. Mereka melihat Tasya dan Kevin yang baru saja keluar dari tempat bbq tersebut.

"Anjir anjir !" Ucap Ezra panik.

"Apa sih anjir ?!"

"Liat arah jam 12 buruan."

Mereka pun melihat ke depan dan menemukan Tasya dan Kevin.

"Lah itu Tasya kan ?" Tanya Al.

"Bukan, Jennie Blackpink. Ginian doang lo nanya tolol jelas jelas itu Tasya."

"Gue cuma memastikan ya anjing, gak usah sewot."

"Awas ada yang panas euy." Celetuk Gilang.

Leon berdecak. "Gak." Padahal dirinya benar benar kesal melihat Kevin dan Tasya berduaan.

"Bakal seru nih, gue punya rencana." Ucap El.

"Rencana apaan ? Ribet." Balas Leon.

"Denger dulu, lo ama Thalita pura pura mesra jadi pas si Tasya liat dia panas. Lo rangkul atau gandeng bebas lah, asal si Tasya panas." Jelas El membuat Leon mengerutkan dahi nya.

"Terus kita gimana ? Udah laper." Keluh Al.

"Lo nahan bentar gak akan mati Al." Balas Gilang.

"Sialan !"

"Nah ntar kita nyusul di belakang, lo sama Thalita duluan. Kita mantau dari jauh oke ?"

"Najis banget gue ama tuh cewek, tapi terpaksa demi Tasya dah." Decak Leon.

"Yaudah kita ngumpet dulu." Ucap El. Lalu mereka berempat bersembunyi agak jauh agar tidak ketahuan.

Setelah itu Leon dan Thalita pun menjalankan rencanannya, Leon dengan sengaja merangkul Thalita.

"Yang lain kemana yang ?" Tanya Thalita. Ia sedang senang karena dirangkul oleh Leon.

"Pergi bentar, nanti nyusul. Udah lo diem."

Tasya berdecak sebal. Didepanya saat ini ia dapat melihat Leon yang sedang merangkul Thalita.

"Semesta emang mempermainkan gue ya vin." Ucap Tasya dramatis.

Kevin menggelengkan kepala heran. "Apa sih ?"

"Doa gue gak dijabah ternyata, yaudah lah buruan pulang aja mood gue ancur."

Kevin pun menoleh ke depan dan ternyata menemukan Leon dan Thalita. Pantas saja muka Tasya daritadi sangat masam. Kevin pun menuruti ucapan Tasya yang meminta agar mereka pulang.

Keempat orang yang sedang bersembunyi tersebut akhirnya keluar dari persembunyianya. Mereka memergoki Tasya yang berusaha kabur agar tidak bertemu Leon.

Memang Tasya sedang sial. Menghindar dari Leon tapi malah bertemu teman temanya.

"Loh Tasya ?!" Ucap Ezra pura pura terkejut. Padahal tujuan mereka ke Korea juga karena Tasya.

"Sya anjir dunia sempit banget ya, kita ketemu disini." Ucap Gilang.

"Hai." Sapa Tasya ramah. Padahal ia ingin segera pergi.

"Eh ada Kevin, apa kabar bro ?" Sapa El.

"Baik gua, lu gimana ?"

"Baik juga lah." Balas el.

"Sya kok ga sama leon ?" Pertanyaan Ezra tiba tiba membuat Tasya mendengus.

"Emang harus ?" Tanya Tasya santai membuat keempat orang tersebut terkejut.

"Ya enggak sih-"

"Eh lo liburan ?" Tanya Al mengganti topik.

"Iyaa."

Tidak lama telfon Al pun berdering. Dan ternyata penelponya adalah Leon.

"Siapa ?" Tanya El.

"Si Leon nih."

Lalu Al mengangkat telpon nya.

"Apaan ?"

"Dimana ?"

"Yailah kangen lo ?"

"Buruan anjing, gue gak tahan berduaan doang ama ini siluman."

"BENTAR ANJING PENGEN KETAWA."

"Sialan lo ! Buruan sini."

"Bentar, gue ketemu cewek lo ama si Kevin."

Cewek katanya ? Tasya mengumpat dalam hati. Tak lupa sumpah serapah yang ia tujukkan untuk Al karena memberitahu keberadaanya.

"Oh yaudah." Leon mematikan sambungan secara sepihak membuat Al berdecak. Untung teman.

"Gue duluan ya." Pamit Tasya. Lebih tepatnya ia ingin kabur.

"Mau kemana sya buru buru amat ?" Tanya Ezra sambil menahan tangan Tasya.

"Balik lah, udah malem." Balas Tasya ketus.

El diam diam mengamati. Tasya saat putus memang agak berubah, lebih ketus dan judes.

"Leon nyuruh lo kesana." Ucap Gilang.

"Gak ah, gue ngantuk." Tolak Tasya.

"Sampai kapan lo mau ngehindar sya ?" Tanya El.

Tasya mengangkat bahu malas.

"Gue tau lo sakit hati Sya, tapi lo gak perlu menghindar sejauh ini kan ?" Tanya Gilang.

"Anjir geer banget, siapa yang ke Korea buat menghindar sih gue cuma butuh liburan."

"Selesain masalah lo Sya." Ucap Ezra.

"Males." Balas Tasya.

Ide jahil terlintas dipikiran Gilang. Dengan cepat ia membopong tubuh Tasya membuat mereka jadi pusat perhatian. Tasya menjerit jerit.

"TURUNIN GUE ANJIR !"

"Pokoknya lo harus ketemu Leon !"

"Ketemu Leon biar apa hah ? Kalau dapet duit gue mau." Balas Tasya kesal sambil meronta ronta.

"Gak dapet duit, dapet cinta."

"Najis anjing !"

"Tasya mulutnya." Tegur El.

Sedangkan Kevin ? Ia hanya menghela napas sambil membiarkan teman teman Leon membopong Tasya untuk kembali ke tempat tadi.

Leon Edward AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang