Part 40

49 5 0
                                    

Paginya Tasya terbangun karena cahaya matahari yang menganggu penglihatanya. Ia melakukan peregangan sebelum akhirnya teringat kejadian tadi malam dimana ia beragumen dengan Leon.

Setelah itu Tasya keluar dari kamarnya sambil mengikat rambut. Benar saja ada Leon yang tertidur lelah diatas sofa. Ia mendengus sebal.

"Gak jelas lo, gue tuh sayang tapi lo bikin bingung." Gumam nya pelan.

Leon terkekeh pelan. Ia mendengar perkataan Tasya lalu membalasnya dengan mata tertutup.

"Lo sayang kan sama gue ? Cuma gue tau kalau lo sakit hati sama gue kemarin."

Tasya yang terkejut kemudian mendengus dan berjalan menjauh.

"Gengsi lo ketinggian, ngaku aja apa susahnya sih ?" Tanya Leon.

"Iya kalau masih kenapa ?"

"Lo kenapa berubah ?"

"Keadaan yang memaksa gue berubah."

"Kemana Tasya yang manja ? Yang cerewet ? Yang suka makan ?"

"Ya lo pikirin kenapa gue berubah lah." Sinis Tasya.

Tiba tiba pintu apartemen dibuka oleh Kevin yang sibuk membawa barang bawaan.

"Sya gue bawain breakfast nih buat lo." 

Leon dan Tasya pun sama-sama terkejut dengan kedatangan Kevin yang tiba-tiba tanpa memencet bel terlebih dahulu.

"Vin !" Ucap Tasya.

"Lo berisik banget bantuin kek, gak liat barang bawaan gue kek apa ?" Sebal nya. Ia masih belum melihat ke arah Leon dan Tasya.

Karena Leon kesal dengan kedatangan Kevin yang tak di harapkan akhinya dia membuka suara.

"Punya adab gak lo ?" Tanya Leon.

Seketika Kevin pun terkejut dan menoleh ke arah Leon.

"Lo ngapain anjing disini ?" Tanya Kevin.

"Lo yang anjing ya."

"Mulut lo kalau ngomong jangan asal ya, yang bikin Tasya nangis siapa ? Yang bikin dia sakit hati siapa ? Elo anjing bukan gua."

"Lo bisa gak sih gak usah ikut campur ? Ini urusan gua ama Tasya."

"Ya kalau selama ini lo becus jagain dia, gua juga gak akan ikut campur anjing !"

Tasya benar benar muak mendengar ocehan kedua orang itu. Ia memutuskan berteriak.

"BISA DIEM GAK ?" Bentak nya keras namun tegas.

Akhirnya Leon dan Kevin pun terdiam atas bentakan Tasya tadi.

"Demi tuhan tolong lo berdua diem bisa ? Gue ke Korea mau healing, tapi lo berdua malah bikin ribut tau gak ? Lo mau bikin gue gila lagi pas balik ke Bandung ? Tai lo berdua !" Ucap nya kesal sambil membalikkan badan hendak keluar dari apartemen.

"Sya kamu kemana ?" Tanya Leon.

"Sya lo mau kemana ?" Tanya Kevin.

"Urusan lo berdua bukan ?"

"Yaiyalah bego, lo emang tau daerah sini ?" Kesal Kevin.

"Gak peduli, gue mau cari ahjussi."

"Mikir bego, ini Seoul bukan Sumedang."

"Yang bilang Garut siapa ?"

"Sya tolong, gue sayang sama lo." Ucap Leon memelas.

"LEON EDWARD ALEXANDER !" Teriak nya penuh penekanan.

Belum pernah selama pacaran Tasya memanggil Leon dengan nada seperti itu apalagi dengan nama lengkapnya membuat kedua lelaki yang berada di ruangan itu pun menahan napas.

"Sya tenang dulu, jangan emosi kayak gini !" Ucap Kevin.

"Berisik, lo berdua gak usah ikut campur." Lalu ia meninggalkan apartemen dengan marah.

Sementara Leon dan Kevin pun sama sama terdiam sejak kepergian Tasya.

"Lo awasin Tasya, kalau sampe Tasya kenapa napa, lo gue penggal." Ucap Kevin lalu meninggalkan Leon yang menghela napas lelah.





WOYYY INI MASIH ADA YANG BACA GAK SIH 😭😭 MAAF YAA BARU UPDATE KIRAIN GAADA YANG NUNGGUIN HEHEHEHE

Leon Edward AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang