Part 12

196 12 1
                                    

"Haduh kalah lagi kan lo, tenang aja, gak lama lagi gue bakal rebut Tasya dari lo." batin kevin sambil tersenyum membuat Tasya kebingungan.

"Aneh lo anjir senyum senyum sendiri." Tasya mengangkat alisnya.

"Gapapa kan senyum itu ibadah."

"Kagak ada tujuan kek gini mah gak disebut ibadah, gila lo namanya."

"Ish ngomongnya ngasal aja."

"Lagian lo gak jelas."

"Lagi seneng gue Sya."

"Seneng kenapa ?"

"Setelah sekian lama akhirnya ketemu lo lagi."

"Anjir alay juga ya lo, kirain kenapa lo senyam senyum."

"Gitu amat lo ke gue."

"Kapan lo mau bawa gue ke korea ? Mau ketemu jodoh gue nih."

"Jodoh lo kan gue, ngapain jauh jauh ke korea ?"

"Enak aja anjir, jodoh gue mah BTS."

"Gak usah halu, mereka gak kenal lo juga ih."

"Anjir lo tuh nyebelin banget."

"Emang halu kan, gue gak salah."

"Iya sih, tapi kan. Ah terserah gua dah."

"Wkwkwk gak bisa berkata kata kan lo."

"Berisik anjing ah-"

"Kok kasar ?!"

"Udah pokoknya bawa gue ke korea."

"Iya, tapi kalau gue udah ada duit."

"Geblek."

"Kasar mulu lo, gue cubit nih." Kevin mencubit pipi Tasya keras.

"EH GILA SAKIT, ISH DIEM LO !" Tasya menepis tangan Kevin.

"Alay lo mah."

Beberapa saat kemudian mereka tiba di depan rumah Tasya. Tasya mengucapkan terima kasih dengan ketus karena cubitan yang ia dapatkan membuat Kevin tertawa keras dan melajukan mobilnya menuju apartemen.

Di perjalanan, tiba tiba mobilnya dihadang oleh beberapa motor sport. Kevin berdecak malas karena mengetahui bahwa mereka adalah The Trouble Maker, geng nya Leon.

"Lo tuh ?! Anjing bisa gak sih gausah ganggu gue sama Tasya lagi." Bentak Leon setelah turun dari motor dan menghampiri mobil Kevin.

"Kenapa ? Gak suka ? Lagian lo udah punya tunangan kenapa masih sama Tasya ?" Tanya Kevin santai.

"Urusan gue, kenapa lo yang ribet ?"

"Lah kalau memang urusan lo, yaudah kita bersaing secara sehat aja. Lagian gaada alasan lagi untuk lo masih tetep sama Tasya."

"Oke kita bersaing secara sehat." Ucap Leon lalu meninggalkan Kevin yang menunjukkan seringai jahatnya.

Di vote mangga, maafkan kalau masih banyak typo!

Leon Edward AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang