Leon melihat Tasya yang dibopong oleh teman temanya lalu melongo kaget.
"Lo pada ngapain anjir ?!" Tanya Leon kaget.
"Mau kabur dia." Balas Gilang lalu menurunkan Tasya. Muka Tasya sudah benar benar kusut, rasanya ia ingin mencakar Gilang.
"Ini cara lo ngehindar dari gue ?" Tanya Leon sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.
Tasya mendengus, tak berniat menjawab.
Leon lalu menarik tangan Tasya namun langsung Tasya tepis.
"Gak usah pegang pegang bisa ?!" Tanya Tasya sinis.
"Tasya lagi gamau di ganggu." Ucap Kevin datar membuat Leon mendengus.
"Gue lagi gamau ribut sama lo ya Vin."
"Siapa yang mau ribut sama lo anjir ? Gak kasian lo sama Tasya, dia jauh jauh kesini dan lo rusak ketenanganya ?"
"Ya wajar dong gue kesini, gue pacar nya."
"Punten ? Pacar ? Kurang keras coba sebut sekali lagi." Ucap Kevin menantang membuat Leon kesal.
"Maksud lo apa anjing ?!"
Akhirnya Tasya menarik tangan Kevin agar segera pergi dari tempat tersebut. Karena sejujurnya ia pun muak melihat Leon.
"Balik Vin, gak jelas disini." Ucap Tasya namun Leon menahan tanganya.
"Apa lagi sih ?!"
"Mau sampe kapan lo menghindar ? Kalau gini terus kapan beres nya Sya ?" Tanya Leon.
Tasya berdecak. "Kapan kapan."
"Sya gue capek kita kayak gini terus." Ucap Leon lelah.
"YA EMANG LO PIKIR GUE GAK CAPEK ? DARI DULU GUE MINTA PUTUS LO NYA GAMAU KAN. SEKARANG LO UDAH ADA TUNANGAN, LO BAWA DIA KEMANA MANA JADI PLEASE PUTUSIN GUE. GUE CAPEK." Ucap Tasya berteriak membuat semua orang terkejut bukan main. Tidak menyangka Tasya akan berkata seperti itu.
"Sya gue tau lo sakit hati, tapi kalau lo peduli sama gue bertahan ya ?"
"Peduli ? Kapan sih gue gak peduli sama lo ? Tapi gue sadar diri kita tuh cuma pacaran, lo sama Thalita udah tunangan. Gue tuh gamau jadi orang ketiga, malu tau gak ? Apa kata orang kalau tau pacar gue mau nikah ama cewek lain ?"
Leon pun terdiam. Ia memikirkan kalimat yang diucapkan Tasya tadi.
"Balik aja Sya, lo udah gak bener." Ucap Kevin sambil menggandeng tangan Tasya.
"Kita masih perlu ngomong Sya."
"Lo gak kasian liat dia ? Mukanya udah kusut banget. Gausah ganggu dulu deh anjir."
"Bisa kalo gue udah tau apa yang Tasya mau."
"Putus." Ucap Tasya santai lalu segera menarik Kevin menjauh.
Sontak semua terkejut. Terutama Leon yang mendengus kesal. Ia melihat Tasya dan Kevin semakin menjauh membuat hatinya memanas.
"Santai Le, kita satu apart sama Tasya. Kalau mau ketemu gampang." Ucap El menghibur.
"Buruan anjing laper." Keluh Al sambil memegangi perutnya.
"Yeuu laper mulu pikiran lo."
"Yaudah ayo." Ajak Leon.
"Mampus lo Sya, liat aja lo gak akan bisa dapetin Leon. Orangtua gue sama Leon udah setuju, gak ada harapan buat lo Tasya, lo gak akan bisa rebut Leon dari gue." Ucap Thalita dalam hati disertai kekehan sinisnya.
"Bengong mulu, mau di culik om om lo ?" Ucap Gilang membuat Thalita
"Oh iya iya." Balas Thalita lalu ia berjalan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon Edward Alexander
Novela JuvenilKisah seorang Leon Edward Alexander dengan Tasya Adelina Adora. Dalam menjalin hubungan, mereka harus menghadapi banyak rintangan dalam hubungan mereka, dapatkah mereka bertahan ?