"ketika masalah datang, selesaikan dengan cepat sebelum teman - temannya datang membantu."
Saat ini Denzy masih setia di kemarnya gadis itu sedang tidak mood untuk sekadar menonton TV bersama abangnya.
Dilema, takut, dan marah itu yang gue rasain sekarang. Kejadian tadi masih gue inget banget. Gue lagi mikir keras buat atur sebuah rencana biar gue gak bisa di perlakukan gitu aja. Setelah gue mikir dengan extra ternyata gue gak dapet apa - apa yang ada perut gue malah laper. Sumpah kinerja otak gue lagi ada masalah apa sih, sampe mikir aja gue gak bisa.
"Arggghhhh!!!! Sialan emang. GUE KESEL WOYY!!!"
Gue guling - gulingan di kasur biar gue bisa nyelesain masalah ini. Gue gak mau kalau sampe gue salah ambil langkah. Gue juga gak mau kalau gue bilang ke mereka kalau kak David tuh Abang gue.
"OPPA! OTTOKKE?? BISA GILA GUE!!" Denzy berucap pada poster idol di kamarnya.
"Emang lu gila."
Deka tiba - tiba saja berada di ambang pintu melihat kelakukan Denzy yang aneh.
"Ngomong sama poster jelek." Lanjut nya.
"Abangg!!!" Teriak Denzy tak terima idolanya itu di sebut jelek.
"Ngapain sih masuk segala, keluar sana! Denzy lagi badmood."
"Ohh lagi badmood ya? Padahal tadinya mau ngajakin ke mall sih, tapi kalau lagi badmood ya udah deh gak jadi."
Tiba - tiba aja denger kata 'mall' mood gue jadi naik. Gue gak bisa nolak kalau denger kata mall.
"Mall?"
"Iya, abang mau beli sesuatu. Tapi gak jadi ah soa-"
"Ayok!" Ucap Denzy semangat 45
"Lah tadi katanya badmood"
"Itukan tadi, sekarang udah nggak."
"Bentar ya Ezi dandan dulu biar cuantik." Denzy langsung bergegas merias diri dengan make up tipis dan setelan kasual. Tidak perlu ribet, dia hanya langsung memakai jaket levis saja.
"Dasar cewek." Gumam Deka. Dia tersenyum tipis setidaknya ia sudah menghibur adik kesayangannya. Karna sedari ia pulang, wajah Denzy tidak seceria biasanya ketika menyambut kehadirannya.
Ada sesuatu yang mengganjal dalam diri Denzy. Ada yang ia tutupi tapi Deka tidak mau terburu-buru untuk bertanya, ia tau perasaan Denzy.
****
Keduanya sedang berada di McD karna Denzy yang lapar tentunya.
"Dek"
Denzy mendongak "tumben manggil adek" lalu lanjut memakan makanannya
Deka mendelik malas "romantis dikit kek."
Denzy hanya berdehem kecil." Abang mau tanya, iya apa boleh?"
"Hah? Mak-"
"Oke boleh." Potong Deka cepat.
Lah gue belum jawab padahal -Denzy
"Kamu lagi ada masalah?"
Kentara banget ya gue lagi ada masalah? -batin Denzy
Denzy hanya geleng - geleng kepala dan tidak menjawab lebih pertanyaan Deka.
"Abang tau, daritadi kamu gak keluar kamar, teriak teriak gak jelas, ngomong sendiri, eh tapi kalau yang itu kayaknya udah gak aneh lagi. Tapi pokok nya udah jelas banget di wajah kamu, tadi aja di mobil biasanya kamu nyetel lagu KPop sekarang malah banyak melamun. Ada masalah apa? Coba deh cerita."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Three Brothers [Terbit]
Humor(Chapter masih ada) kebayang gak punya ketiga Abang yang super overprotektif banget? mau ngapain aja susah, kemana - mana harus bareng salah satu dari mereka. Makan harus yang sesuai. Pokoknya apa - apa harus mereka yang ngatur. kalau lo jadi gue, k...