"Terkadang hal - hal baru itu seru, sehingga kita bisa melupakan hal - hal yang lama."
"Diam itu perlu. Bahagia itu perlu. Kecewa pun perlu. Karna di dunia ini bukan cuma itu - itu aja."
~Denzy Raqillah
Happy Reading 🤓
Lomba olimpiade Fisika akan segera berlangsung. David merasa sedikit khawatir sekarang. David sedari tadi mondar-mandir tidak jelas di depan ruang guru tidak seperti anak - anak lainnya yang santai menunggu keberangkatan mereka. Baru kali ini ia begitu gugup saat lomba olimpiade, biasanya ia akan mudah percaya diri dan tenang. Lomba kali ini ia mewakili provinsi, siapa sih yang tidak akan gugup?
David terus saja memilim bibirnya dan sesekali menggigit bibir bawahnya. Belum juga sampai ia terus saja gugup seperti ini bagaimana nanti disana? Ah, David tidak tau lagi harus apa. Cowok itu menarik nafas nya dalam dan matanya terpejam berusaha menenangkan pikirannya.
"Kakak abang!" Suara Denzy membuat terbangun David dalam sekejap. Denzy menghampiri David yang terlihat gugup di depan ruang guru.
"Panggil nya yang bener napa."
Denzy cengengesan, "Ciee gugup ya? Tumben bisa gugup gitu," godanya
"Nggak. Siapa bilang gugup?"
"Itu sih muka nya keringet dingin gitu,"
"Nahan boker." Canda David
"Udahlah gausah ngelak gitu kakak abang gue yang jelek pacarnya Mimi peri,"
"Aku yakin tiga ribu persen diskon seratus persen kak David bisa ngerjainnya, kok. SEMANGAT!" Ucap Denzy menyemangati.
David mengacak rambut Denzy gemas. Berkatnya ia tidak lagi gugup seperti tadi, serasa kekhwatiran nya pudar begitu saja ketika Denzy menyemangati nya.
"Makasih adik kakak abang yang lucu kaya badut IT," ucap David
"Badut IT kagak lucu, lah. Udah ah Denzy mau ke Juna dulu. Bye!"
"Denzy." Panggil David. Denzy berputar kembali karna panggilan David.
"Jangan deket-deket sama si Jono itu."
"Lah napa bang?"
"Gue cemburu."
Denzy merasa cringe sendiri mendengar penuturan David tadi. Gadis itu lalu tertawa terbahak - bahak. Dan langsung menghajar David. Mereka tertawa bersama. Banyak siswa siswi yang melihat keakraban mereka dengan iri. Mereka terlihat seperti brothersister goals.
∆∆∆
Gue hari ini seneng banget pake paket special. Soalnya selepas dari kejadian kemarin gak ada lagi yang gangguin gue. Apalagi Oliv dan kawan kawan. Oh ya, tentang mereka gue udah jarang banget liat mereka berkeliaran. Pernah gue ketemu sama mereka dan pernah tuh mereka ajak gue ngobrol tapi gak gue peduliin, soalnya gue kalau udah benci sama orang, bencinya gue tahan lama gak hilang hilang.Gue liat si Juna sama si Acil lagi main hp di kursi gue. Anteng banget sumpah ketawa - ketawaan lagi. Gue nya gak diajak. Kampret.
Five, four, three, two, One
Bagaikan langit~
Ngek'
Di sore hari~
Ngek'
Berwarna biru~
Sebiru hatiku.~
Lah. Sejak kapan sohib gue kena virus toktok? Begayaan di depan hp sambil joget joget kaya cancing kremi.
"Woy Acil, Juna." Panggil gue. Juna yang sedang merekam si Acil jadi berhenti gegara gue panggil.
"Kenapa Zi?" Tanya Syeila
"Ngapain dah lu berdua, heboh sendiri disini."
"Main toktok Zi, gabung yok dijamin bikin ketagihan." Ucap Juna
Sejak kapan Juna yang cool ini mendadak alay dan suka toktok? Astaga gue kelewat jaman apa sih, perasaan baru ditinggal buat ketemu bang David tadi, masa semuanya udah berubah.
"Kagak ah ngapain coba kaya gitu - gituan."
"Seru Zi, sekarang ini viral banget yang main ini. Coba Jun puter lagu lain."
"Oke," Juna memutar lagu lain yang sedang marak orang - orang mainkan.
I am feeling good~
Like a should~
Dan si Acil kembali joget - joget lagi dengan memainkan jari jari tangannya. Awalnya gue liatnya malu dan jijik. Tapi setelah gue tonton terus si Acil, kenapa jadi seru.
Gue pun ikut nyobain mainan sama aplikasi ini dan joget - joget bareng sama mereka berdua. Ternyata emang seru dan gue pun malah ketagihan.
"Tuh kan, kata gue juga apa seru kan?"
"Iya ih, sekarang gue hapus game cacing gue ah ganti sama si toktok ini," ujar Denzy
"Udah udah malah ketagihan beneran. Sekarang waktunya belajar," ucap Juna
"Yeuu tadi ngajakin lu."
•••••
Suara iringan musik terdengar kencang di ruang tamu. Deon yang baru saja datang melihat aneh pada apa yang dilihatnya. Denzy yang sedang asik ria berjoget di depan ponselnya dengan iringan musik barat.
Karna penasaran Deon menghampiri gadis itu dan melihat jelas apa yang sedang adiknya itu mainkan.
"Ngapain Zi?" Tanya Deon
Gue yang lagi asik joget langsung berhenti karna bang Deon. Gue kaget dan agak malu tapi juga percaya diri.
"Eh? Main toktok bang, hehe."
"Apaan toktok?"
Denzy memperlihatkan aplikasi tersebut. Sampai Deon yang tadinya melihat nya sebal, aneh dan jijik kini ia malah larut dalam suasana toktok. Bahkan sesekali ia juga mencobanya dengan Denzy.
Deka yang sedari tadi hanya memperhatikan di ruang tv dengan sebuah laptop di depannya mulai merasa tertarik dengan keseruan mereka. Akhirnya Deka memutuskan untuk ikut bergabung.
"Ikut gabung dong! Mumet nih pala Justin Bieber dari tadi ngerjain tugas mulu," ujar Deka
"Tugas kok dikerjain," ucap Denzy
"Iyalah tugas tuh dikerjain, emang nya kamu kalau ada tugas malah dipikirin, bukannya dikerjain."
"Dimana - mana tuh mikir dulu abang, baru bisa ngerjain."
"Kalau kata gue sih mendingan main toktok daripada ngerjain tugas," cetus Deon lalu tertawa.
Ketiganya lalu larut dalam aplikasi tersebut. Menikmati alunan musik dj atau pun hal lain semacamnya yang membuat mereka kecanduan.
Kebanyakan orang yang awalnya tidak suka lama - lama suka, itu hal lumrah yang biasa terjadi. Banyak diluar sana yang seperti itu. Sama hal nya seperti mencari sebuah cinta mungkin saat itu kita benci orang tersebut namun lambat laun semakin dirasakan ternyata kita mulai jatuh cinta. Makannya, benci itu boleh asal jangan berlebihan karna, benci dan cinta itu beda tipis.
Tapi, ingat Aplikasi bukan untuk dicinta namun untuk dinikmati. Selagi kamu masih berada di garis batas wajar, it's okay. (Apa seh gw sok Inggris)wk>.<
Holla guys!!
Seperti biasa klik tombol subscribe #eh salah server.Jangan lupa klik Bintang nya biar nyala and jangan lupa comment and share ke temen-temen kamu kalau suka sama cerita ini.
Mau Update kapan lagi nih?
Hehehe 😅
Oke see you 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
My Three Brothers [Terbit]
Humor(Chapter masih ada) kebayang gak punya ketiga Abang yang super overprotektif banget? mau ngapain aja susah, kemana - mana harus bareng salah satu dari mereka. Makan harus yang sesuai. Pokoknya apa - apa harus mereka yang ngatur. kalau lo jadi gue, k...