"Cemburu itu wajar. Yang gak wajar itu, makan temen."
"Gue gak cemburu! Cuma gue lagi jealous aja."
~~~Happy Reading~~~
[Don't copas my story]"Muka lo kusut amat, kenapa?" Tanya Rendy saat melihat Syeila yang terduduk lesu di sampingnya.
"Nggak, gak kenapa napa, kok."
Rendy memandang nya sekali lagi. Raut muka Syeila tampak sedih. Padahal beberapa menit lalu ia ceria ceria saja seperti biasa.
"Ya udah, main lagi yuk!" Rendy menarik tangan Syeila mengajaknya bermain kembali.
"Gue pengen pulang aja," balas Syeila lesu. Ntah mengapa hatinya terasa begitu berat. Padahal Denzy adalah sahabat nya sendiri. Namun, ia benar - benar ingin sendiri saat ini.
"Kok pulang? Belum selesai padahal." Cetus Rendy
"Siapa yang mau pulang?" Tanya Deka ikut menimpali
"Gue kak. Mmm ... Mamah udah nelpon." Jawabnya sedikit mengeles.
"Oh ya udah. Kita pulang aja, udah malem juga nih. Gue lupa buat besok persiapan KKN. Bentar, gue panggilin bang Deon dulu."
Syeila mengangguk kecil
Rendy masih memerhatikan Syeila dan matanya tak sengaja melihat Denzy dan Juna yang baru saja keluar dari bilik potoshoot.
Lelaki itu mengangguk mengerti dan menarik kembali Syeila keluar dari Timezone.
"Nih."
"Buat gue?"
"Buat mama lo! Ya iyalah, siapa lagi coba? Kalau buat mama lo yang ada es krimnya mencair." Ujar Rendy sambil menyodorkan es krim strawberry pada Syeila yang langsung di terima oleh nya.
"Makasih"
"Lo cemburu ya. Sama Denzy," Ucap Rendy tiba - tiba membuat Syeila menoleh cepat ke arahnya.
"Karena dia main sama si Juna? Lo nya gak di ajak? Bener kan?" Tebak Rendy diselingi canda
Syeila mendelik. "Lo kira gue anak kecil?"
"Iya. Bagi gue lo masih anak kecil." Rendy mengacak rambut Syeila sambil tersenyum lebar.
Syeila termenung sesaat. Sejak kapan Rendy dan dirinya bisa dekat seperti ini?
"Ekhem."
"Eh?"
"Ayo pulang, malah pacaran!" Kata David mendelik ke arah mereka.
✌✌✌
"Zi ntar sore sama David cek kafe gue ya. Udah lama banget gue gak pernah ngecek."
"Karena Lo terlalu males, tau gak."
Deka mengetuk kepala David dengan centong nasi. "Bukan males! Tapi gak ada waktu!"
"Halah, padahal waktu lo cuma main doang bang. Main monopoli, main ludo, main lompat katak, main congklak, main - main gak jelas lah!" Ujar Denzy sambil menyuapkan sarapannya.
"Itu karena, gue lagi membebaskan pikiran gue, biar otak gue fresh pas ngerjain tugas."
"Kenapa gak lo buang aja otak lo. Lebih bebas kan?" Sahut David
"Nyari gelut lo sama gue?" sinis Deka dengan tangan yang terangkat.
Deon menggebrakkan meja tiba - tiba. Ketiganya seketika terdiam. Dan kembali sarapan dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Three Brothers [Terbit]
Humor(Chapter masih ada) kebayang gak punya ketiga Abang yang super overprotektif banget? mau ngapain aja susah, kemana - mana harus bareng salah satu dari mereka. Makan harus yang sesuai. Pokoknya apa - apa harus mereka yang ngatur. kalau lo jadi gue, k...