Jangan lupa vote nya, makasih😊
"Fix! Kalau lagi kumpul - kumpul gak enak banget kalau gak gibah. Tapi, giliran di gibahin gak mau."
Dasar aku'-'
Di sekolah, gue banyak banget ngelamun dan gak fokus. Gue juga gak tau kenapa, pokok nya enak aja gitu kalau lagi ngelamun apalagi sambil berhalusinasi nikah sama bias.
Dan sampai pulang pun gue masih aja pengen ngelamun. Gak tau deh saat ini perasaan gue suka labil kayak abg. Di hati gue tuh kayak ada rasa seneng, sedih, marah, gitu aja gelisah gak jelas.
"Kak David, langsung pulang aja ya. Gak jadi deh ke kfc nya."
"Lah lu kan mau belajar nanti? Harus makan lah. Bang Deka jam segini belum pulang." David menjawab sambil terus memperhatikan jalan.
"Mau makan pake apa lu nanti? Pelet ikan?"
"Gue gak belajar bareng dulu. Udah, puter balik aja ih!"
"Ya udah gak usah marah - marah dong."
"Cepetan!" tiba - tiba gue megangin perut sakit banget, terus juga badan gue kayak pegel - pegel gitu. Sekarang bawaannya pengen marah - marah terus. Dan baru keingetan, gue pasti kedatangan tamu.
"Kak ke IndoApril dulu bentar!" David pun membelokkan motor nya. Ia sudah tau mengapa Denzy seperti ini sekarang. Makanya ia tidak banyak cakap lagi.
Denzy pun turun dari motor namun sebelum ia masuk kedalam, David memberikan sweeter kepada Denzy.
"Apa?!"
"Takutnya bocor ya kan, siapa tau."
Denzy mendengus dan berdecak sebal. Ia melihat ke belakang rok nya dan tidak ada jejak apapun. "Gak ada! Tuh liat!"
"O-oh"
Denzy pun memasuki toko tersebut dan langsung ke rak perlengkapan cewek. Sedangkan David hanya menunggu di luar aja.
Setelah beberapa menit, Denzy belum keluar sama sekali. David pun berinisiatif untuk menghampiri gadis itu.
"Ck!" David berdecak kala menemukan Denzy yang tengah melamun di depan rak perlengkapan cewek.
"Ngapain sih? Dari tadi belum kelar," David berujar menyadarkan lamunan Denzy.
"EH?" Denzy menggaruk kepalanya. "Gak tau ih malah ngelamun. Eh iya kak. Harga ini sama ini beda, gue harus pilih yang mana? Gue pengen beli ini, tapi lebih enak yang ini. Tapi kalau yang ini, harga nya mahal. Kalau yang ini murah, tapi isinya dikit." Denzy menjelaskan panjang lebar yang tidak dimengerti David.
Tolong siapa saja saat ini tahan David untuk tidak menjual adiknya itu.
Cowok itu meremas rambutnya. Ternyata Denzy melamunkan hal yang seperti itu.
"Ya udah tinggal pilih yang mana aja!" Geramnya
"Ih gak boleh gitu!"
"Ya udah yang ini," tunjuk David.
"Gak mau yang itu, kak!"
"Ya udah ini,"
"Sedikit isinya!"
"Yang ini!"
"Mahal!"
Karna kesal, David pun mengambil salah satunya yang berukuran besar dan isinya lebih banyak.
"Ih kak, yang itu mahal."
"Gue yang bayar."
David pun membawa barang nya ke kasir. Walaupun sedikit malu, tetapi ia tahan demi adiknya yang jika terus di biarkan, sampai malam pun tetap akan di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Three Brothers [Terbit]
Humor(Chapter masih ada) kebayang gak punya ketiga Abang yang super overprotektif banget? mau ngapain aja susah, kemana - mana harus bareng salah satu dari mereka. Makan harus yang sesuai. Pokoknya apa - apa harus mereka yang ngatur. kalau lo jadi gue, k...