"LEBIH CEPAT LAGI SHIRAZU!"
Shirazu menggeram kesal lalu mempercepat langkah larinya berusaha mencari celah untuk menyerang Haise namun nampaknya walaupun Haise melawan Urie dan Mutsuki tetap saja dia berhasil menangkis serangan semuanya.
"Oke, latihannya selesai sampai disini! Kerja bagus semuanya!"
Mereka pun duduk sambil meminum air mineral masing-masing dan Haise langsung meraih ponselnya.
"Hei Shirazu-kun"
"Ada apa Sassan?"
"Kau punya ide untuk menarik Yonebayashi agar keluar dari kamarnya?"Tanya Haise gusar sembari mengelap handuknya.
"Hmm, memangnya harus? Biasanya juga kita tidak mengajak dia kan dalam misinya"
"Yah...kurasa tidak baik membiarkannya terus-terusan di kamar"
Shirazu terlihat berpikir sejenak lalu menjentikkan jarinya.
"Sepertinya aku punya ide!"Pekik Shirazu, Haise tersenyum lalu menepuk-nepuk pundak Shirazu seraya bangkit.
"Baiklah, kuserahkan padamu hari ini! Karena besok kita ada misi penting mencari si Orochi dan Gourmet"
"EH?!"
-o0o-
"Jadi, kau punya ide apa tuan Ginshi Shirazu?"Tanya Urie dengan nada meledek serta wajah datarnya, Shirazu mendengus.
Sekarang Shirazu,Urie,dan Mutsuki ada di depan pintu kamar Saiko bersiap melakukan rencana yang Shirazu maksud.
"Kita akan mendobrak pintu kamarnya!"
"Baka! Kepolisian kita tidak menanggung biaya kerusakan pintu karena di dobrak oleh orang bodoh sepertimu"
"Apa kau bilang?!Tapi kemarin bahkan kepolisian mengganti layar ponselmu yang pecah karena kau tidak sengaja menjatuhkannya!Lalu kenapa aku tidak?"
"Itu karena aku lebih pintar darimu"
"Apa?!"
"Mo-Mou... Kalian berdua berhentilah berdebat, Ja-jadi apa yang harus kita lakukan ketua?"Tanya Mutsuki berusaha melerai kedua temannya yang sulit sekali akur nampaknya Urie masih tidak terima jabatan ketuanya di alihkan pada Shirazu karena Haise beralasan jika Urie kurang bisa mengatur emosinya.
Shirazu menghela nafas lalu mengetuk pintu kamar Saiko dan tentu saja tak balasan apapun dari ketukannya.
"Kupikir kau harus sedikit lebih keras Shirazu-kun kare-"
"HOI SAIKO!! CEPAT KELUAR ATAU SASSAN AKAN MARAH-MARAH PADAMU KARENA KAU KERJANYA CUMA REBAHAN!"
Mutsuki dan Urie pun sweatdrop melihat kelakuan dari Shirazu.
"MAMAN TIDAK PERNAH MEMARAHIKU!!"Balas Saiko sengit tanpa ada niatan membukakan pintu dan hal itu membuat Shirazu geram.
"KAU-"
"Simpan tenagamu untuk mendobrak pintu ini baka!"
"Tadi kau bilang ke polisian tak menanggung biaya perbaikan pintu yang di dobrak, kenapa sekarang kau menyuruhku menyimpan tenaga untuk mendobrak pintu ini"Protes Shirazu sedangkan yang diprotes hanya menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
FanfictionDitengah peliknya perasaan Touka karena lenyapnya Kaneki, munculah laki-laki ber aura mirip Kaneki hingga hampir saja Touka mengira itu reinkarnasi kekasihnya. Akankah Touka bertahan dengan perasaannya atau mengalihkan perasaannya pada lelaki itu? T...