"Te-tentang Kaneki Ken? Kenapa?"
Haise mengacak-acak rambutnya gusar sedangkan Touka menggigit bibir bawahnya karena takut jika ini ada hubungannya dengan kepolisian.
Touka sangat tahu jika Kaneki adalah buronan polisi tingkat SSS.
"A-Aku ingin tahu apa saja yang sudah Kaneki-san lakukan hingga membuat Touka-san sangat mencintainya sampai sekarang"Jelas Haise jujur, Touka menatap Haise mencoba mencari tahu apakah Haise berbohong atau tidak tapi akhirnya Touka hanya menemukan sorot cemburu di mata Haise.
Touka menghela nafas lalu tersenyum, yasudahlah lagipula Kaneki sudah hilang selama 2 tahun dan Touka sudah tak yakin jika Kaneki masih hidup di suatu tempat.
"Dia selalu berbuat baik padaku dan selalu membuatku menunggu"
Haise menoleh menatap Touka tidak mengerti, kenapa Touka mau mencintai lelaki yang membuatnya menunggu?
"Kenapa Touka-san mau menunggunya? Toh Touka-san bisa mendapatkan yang selalu ada untukmu"
Touka menghela nafas lagi dengan senyum getir lalu mulai menceritakan awal pertemuannya dengan Kaneki hingga hari terakhirnya bertemu dengan Kaneki.
Haise mendengarkan semua cerita Touka dengan seksama dan Haise seakan pernah merasakan semua kejadian yang di ceritakan Touka.
Sesekali kepalanya berdenyut setiap beberapa kenangannya muncul di kepalanya selama Touka bercerita.
"Aku merindukannya, setidaknya seandainya dia memang sudah mati aku ingin memakamkan mayatnya dan mengunjungi makamnya setiap hari"Ucap Touka di akhir cerita lalu menyeka air matanya yang tiba-tiba menetes, Haise menggenggam tangan Touka erat sambil menatap Touka lekat.
"Apa yang harus kulakukan Touka-san?"
"Apa maksudmu Haise?"
"Bagaimana caranya aku bisa merebutmu dari Kaneki-san? Bagaimana caranya agar hatimu terisi olehku?"
Deg
Tubuh Touka bergetar bersamaan dengan air matanya yang menetes, Haise menyeka air mata wanita itu lembut.
"Aku menyukaimu Touka-chan!"
Deg
Hey, kenapa nada pengucapan lelaki ini bisa sama dengan Kaneki? Kalau begini caranya bagaimana Touka bisa melupakan Kaneki dan membuka hatinya untuk Haise yang sudah sangat mengharapkannya?
Dengan berani Haise mencium kening Touka lama sekali, membuat Touka terkejut bukan main.
Setelah mencium kening Touka, Haise memeluk Touka erat seakan tak ada hari esok untuk memeluk wanita ini lagi.
"Tak apa, jika hari ini Touka-san belum bisa membuka hati untukku..."
Haise mengendurkan pelukannya lalu tersenyum dan Touka masih menatapnya terkejut.
"Aku hanya ingin bilang-"
"A-Aku juga menyukaimu Haise!"
Deg
"Be-Benarkah Touka-san?"
Touka mengangguk mantap walau hatinya masih meragu, Haise tersenyum dengan wajah merona puas.
Entah kenapa, Touka begitu yakin jika merelakan hatinya kembali terbuka pada Haise walaupun masih mencintai Kaneki.
"Tapi, gomen a-aku belum siap pacaran lagi"
Haise terkekeh lalu menggeleng.
"Mendengarmu juga menyukaiku itu sudah cukup melegakan buatku Touka-san"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
FanfictionDitengah peliknya perasaan Touka karena lenyapnya Kaneki, munculah laki-laki ber aura mirip Kaneki hingga hampir saja Touka mengira itu reinkarnasi kekasihnya. Akankah Touka bertahan dengan perasaannya atau mengalihkan perasaannya pada lelaki itu? T...