25:Payback?

265 19 0
                                    

Malam itu Ken mempercepat langkahnya menuju apartemen lamanya karena dia memang berencana untuk menginap lagi di apartemen lamanya karena masih ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan Touka disana.

"Tadaima~"

Terlihat Touka baru saja selesai mandi dan baru akan memasak untuk makan malam hari ini.

"Okaeri, mandilah dulu biar kusiapkan makan malam kita"

Ken tersenyum lalu mencium kening Touka seraya ngacir kearah kamar mandi sedangkan Touka merona malu tapi berusaha terbiasa toh tidak lama lagi mereka akan menikah jadi mencium kening sudah pasti akan menjadi kegiatan rutin mereka sepulang dari pekerjaan masing-masing mereka.

Sampai saat ini pun, Touka masih belum terbiasa memanggil Ken dengan nama depannya karena entah kenapa Touka lebih suka nama belakang lelaki itu.

"Biar kubantu Touka-chan"Ucap Ken meraih sayuran yang akan di potong oleh Touka, Touka mengangguk lalu berganti menumis sayur di teflon.

"Sejak kapan kau belajar memasak Touka-chan?"

Touka mendengus.

"Kuso kenapa kau bertanya seperti itu?!"

"Go-Gomen aku cuma bertanya, karena setahuku kau tak terlalu suka di dapur"

"3 tahun lalu ketika kau menghilang"

Ken tersenyum mengacak-acak rambut Touka gemas membuat wanita itu merona malu lalu mencubit perut Ken sebal.

"Ja-jangan sentuh rambutku! Tanganmu bau bawang kuso!!"

"Menyentuh bagaimana? Begini?"Tanya Ken jail mencubit hidung Touka dan bau bawang itu pun semakin menyengat membuat Touka bertambah kesal.

"Kaneki?!"

Akhirnya mereka malah main lempar bawang hingga melupakan sayur tumisan yang berakhir menjadi gosong di teflon, begitu tahu sayurnya gosong Touka pun bergegas mematikan kompor dengan panik.

"Bagaimana ini...kau pasti sudah sangat lapar"Sesal Touka, Ken pun ikut menyesal karena sudah membuat wanita itu menjadi sedih karena gagal membuat makan malam untuknya.

"Daijoubu Touka-chan, bagaimana kalau kita makan malam diluar? Kita bisa kencan"

"Ta-Tapi, bagaimana kalau Furuta tahu?"

"Ah Kau benar, aku melupakan itu"

Ken terlihat berpikir sebentar lalu menjentikkan jarinya.

"Aku punya ide!"

-o0o-

Malam itu Ken memutuskan memesan makanan cepat saji lalu mengajak Touka makan di balkon apartemennya yang cukup sempit hanya berukuran beberapa meter saja.

Mereka menikmati makan malam mereka sambil memandangi lautan bintang dilangit yang sangat indah,

"Kenapa kau tak melanjutkan ke jenjang kuliah Touka-chan?"

"Kenapa? Apa kau tidak suka aku tidak sarjana"

Ken tertawa kecil.

"Untuk apa aku malu? Toh aku juga buka sarjana aku hanya lulus akademi kepolisian dengan jalur orang dalam yaitu bantuan dari Arima-san"

"Jadi kau belum lulus kuliah?!"

Ken mengangguk.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang