10:What next?

266 25 6
                                    

Sejak tadi wajah Nishiki mungkin terlihat datar namun sebenarnya jantungnya sudah berdebar tak karuan, karena kalau mereka sampai tertangkap habis sudah hidup mereka menjadi buronan polisi seumur hidupnya.

Nishiki masih ingin menikah dengan Kimi dan menghidupi keluarga mereka kelak dengan cara damai tanpa menjadi buronan.

Oke, lupakan saja sudah ketakutan Nishiki.

Hide mengamati sekelilingnya mencoba memperhatikan sekeliling mereka dan ternyata ada satu penjaga disana.

"Ada satu penjaga"Lapor Hide lirih, Shuu tersenyum menjentikkan jarinya.

"Lihatlah kekuatan orang dalam"Ucapnya dan beberapa menit kemudian ada seorang laki-laki berseragam ke polisian bernegosiasi dengan penjaga itu lalu panjaga itu pun pergi.

"Sekarang tugasmu adalah meng-Hack ruang CCTVnya"Titah Shuu, Hide dan Nishiki hanya menghela nafas melihatnya.

Uang memang solusi dari segala solusi.

Kembali ke cerita, Hide pun berjalan dengan santai menuju ruang CCTV lalu mulai mengotak-atik semua komputer disana sedangkan Nishiki menggeledah dan membaca sekilas kertas apapun yang dia temukan.

Sampai akhirnya Nishiki menemukan secarik kertas sobekan kecil yang bertuliskan nomer telpon Sasaki Haise.

"Kuso! Kita hanya menemukan secarik kertas sialan ini?!"Desis Nishiki kesal sedangkan Hide hanya terkekeh lalu menarik jaket Nishiki agar lelaki itu memperhatikan layar komputer.

"Lihat ini! Aku bisa melacak keberadaan kalian juga keberadaan Haise, selama kalian masih di sekitar kantor kepolisian ini jadi sekarang ketika ke rencana selanjutnya!"Jelas Hide sumringah, Shuu mengangguk-angguk paham dan Nishiki menghela nafas lega.

Sekarang saatnya mereka menuju ruang data!

-o0o-

Touka sejak tadi berkali-kali melihat kearah pintu berharap hari ini Haise datang lagi namun Haise tak kunjung datang untuk minum kopi seperti biasanya dan itu membuat Touka sedikit khawatir.

"Kau bisa menelponnya kalau kau khawatir"Tegur Yomo tiba-tiba membuat Touka tersentak kaget lalu merona malu sembari mengalihkan rasa malunya dengan mengelap meja kafe.

"A-Aku tidak sedang-"

Cring

Sesosok pria berambut hitam-putih masuk ke kafe mereka lalu tersenyum ke arah Touka dengan sedikit semburat warna merah muda di kedua pipinya.

"Ko-Konnichiwa Kirishima-san"Sapa Haise hangat dan entah kenapa Touka langsung ikut tersenyum riang.

"Konnichiwa Sasaki-san, Kopi dengan sedikit susu seperti biasa?"Tanya Touka lembut, Haise nyengir lalu mengangguk dan duduk disalah satu kursi yang kosong.

Sambil menunggu, Haise membaca buku karangan Takatsuki Sen yang baru dan beberapa menit kemudian Touka datang membawakan pesanannya.

Touka membaca sekilas judul novel tersebut dan tertegun, suatu kebetulan jika Haise suka novel yang sama dengan Kaneki?

"Sasaki-san juga suka novel Takatsuki Sen?"Tanya Touka tiba-tiba, Haise sedikit gelagapan lalu menggeleng sambil nyengir.

"Ti-Tidak juga, sebenarnya kemarin ada paket nyasar ke apartemenku dan  begitu ku buka ternyata itu untuk Kaneki Ken bukan untukku"

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang