26:Kiddos

245 16 4
                                    

Suasana apartemen quinx begitu sepi karena Haise lebih sering menghabiskan waktu di apartemen Touka dan hanya pulang untuk memasak makan malam lalu langsung pergi tidur.

Hubungan Mutsuki dengan Shirazu juga sedikit renggang setelah Shirazu menyatakan perasaannya pada Mutsuki secara tiba-tiba malam itu.

Urie sibuk dengan latihan karena merasa gagal di pertempuran kemarin hingga di selamatkan oleh Mutsuki dan betapa malunya Urie mengetahui jika Mutsuki adalah seorang perempuan.

Hanya Saiko yang merasa muak karena semua justru semakin suram setelah Haise berubah menjadi seperti yang tidak mereka kenal dan sama sekali tidak pernah tersenyum hangat lagi pada mereka.

Ceklek

Saiko langsung berlari menuju pintu apartemen dan mendapati Haise sedang melepas sepatunya lalu menatap Saiko dingin.

"Maman Saiko-"

"Suruh semuanya ke meja makan, hari ini aku tidak masak dan hanya membelikan kalian makanan cepat saji"

Saiko menghela nafas berat lalu mengangguk pelan seraya berjalan menuju masing-masing kamar anggota untuk memberi tahu waktunya makan malam.

"Maman tidak ikut?"

"Tidak, Aku sudah makan"

Haise langsung masuk ke kamarnya padahal Saiko berniat mengajak Haise makan malam agar suasana apartemen tak lagi sunyi.

Karena Saiko mulai jengkel dengan keadaan apartemen mereka yang mulai aneh, Saiko pun memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan cara memperbaiki hubungan Shirazu dengan Mutsuki lebih dulu karena Saiko berpikir jika memperbaiki mood Urie itu butuh waktu lama dan Saiko rasa belum saatnya Saiko memperbaiki mood Urie.

"Shiragin.."

"Huh?"

"Ikut Saiko sebentar yuk, Saiko ingin mengajakmu main PS dikamarku lagi"

Shirazu menghela nafas lalu tersenyum mengangguk sambil mengikuti Saiko yang ngacir masuk ke kamarnya.

"Kuambilkan cemilan dulu"Ijin Shirazu sambil menunggu Saiko menyalakan PSnya, Shirazu memutar langkahnya untuk mengambil beberapa snack di kulkas dapur tapi ketika akan mengambil snack ternyata ada Mutsuki yang juga akan membuka kulkas.

"Umm emb a-anu ka-kau boleh duluan"Ucap Shirazu kikuk dan Mutsuki hanya bisa menunduk sambil mengangguk gugup lalu mengambil sekaleng kopi dari kulkas dan segera mempercepat langkahnya menuju kamarnya lagi.

Shirazu menghela nafas gusar, seharusnya malam itu Shirazu tidak usah dengan bodohnya menyatakan perasaannya karena saat ini hubungan mereka jadi semakin aneh dan Mutsuki malah semakin menjauhinya karena merasa canggung dengan Shirazu.

"Nah, hari ini kau yang memilih gamenya Shiragin"Ucap Saiko antusias, karena mood Shirazu mendadak rusak akhirnya dia mengambil acak CD game yang ada di rak dan ternyata yang di ambil oleh Shirazu justru Tokyo Ghoul:Call to exist yang mana Shirazu belum terlalu lihai memainkannya.

Awalnya Shirazu terlihat tidak bisa fokus dengan gamenya hingga beberapa kali kalah dalam game dan Saiko dengan sabar berusaha membangkit semangat Shirazu hingga mereka tertawa semalaman menamatkan game tersebut.

"Nee Shiragin, Saiko boleh bertanya?"Celetuk Saiko ditengah loading screen mereka.

"Apa itu?"

"Kenapa kau jadi canggung dengan Mucchan?"

Shirazu terdiam cukup lama lalu meneguk kopinya.

"Kau tahu kan kalau sebenarnya Mutsuki itu perempuan?"

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang