17:You are mine!

305 28 0
                                    

"Gomen aku tak memperhatikanmu"

Ayato memandangi Hinami bingung dan wajah Hinami terlihat amat sangat bersalah.

"Maksudmu?"

"A-Aku tidak tahu jika kau sakit"

Ayato tersenyum lalu mengelus kepala Hinami lembut.

"Baka, itu bukan salahmu!"

Singkat cerita, saat mereka sampai di apartemen tiba-tiba saja Ayato pingsan dan Hinami dengan susah payah memapah tubuh lelaki itu ke ranjangnya.

Begitu selesai menggantikan baju, Hinami menyadari jika Ayato demam tinggi.

Hinami pun segera mengompres lelaki itu dan menungguinya sepanjang malam dan saat tengah malam Ayato bangun karena haus.

"Kenapa kau tidak tidur? Bukankah besok kau harus latihan drama lagi?"Tanya Ayato, Hinami menggeleng menggenggam tangan Ayato erat.

"Besok aku akan menemanimu seharian, aku takkan tenang berlatih kalau kau sakit"Jelas Hinami sedih, Ayato merona malu dan tersenyum senang dengan perhatian kekasihnya itu.

"Nee Hinami, temani aku tidur?"

Hinami tersenyum lalu menangguk seraya berbaring di samping Ayato dan Hinami bisa merasakan betapa panasnya tubuh kekasihnya itu.

Ayato membenarkan selimutnya agar bisa di gunakan mereka berdua lalu menggenggam tangan Hinami dengan wajah merona malu beruntung demamnya berhasil menyamarkan rona diwajahnya itu.

"Ka-Kau milikku!"

"Eh?!"

Ayato menunduk malu lalu berusaha menatap wajah Hinami namun selalu gagal.

"Go-Gomen, aku sudah bersikap posesif padamu dan itu cukup mengganggumu kan? A-Aku hanya tak ingin kau sampai-"

Belum selesai Ayato berucap, Hinami lebih dulu mencium bibir lelaki itu sambil memeluknya erat.

"Go-Gomen, aku sudah berkata se kasar tadi Ayato-kun..."Cicit Hinami dengan pipi merona, Ayato juga memerah lalu memeluk erat gadis itu mencium dalam-dalam aroma coklat manis gadis itu.

"A-Aku mencintaimu Hinami"

Hinami tertawa mengelus kedua pipi Ayato dengan penuh kasih sayang.

"Aku juga"

Ayato tersenyum, Hinami selalu terpikat dengan senyum tulus kekasihnya itu ditambah Ayato jarang sekali menunjukkan senyumnya.

"Kau bisa sakit kalau menciumku baka!"

Hinami tertawa kecil.

"Tak apa kalau memang aku bisa membolos latihan dan menemanimu seharian besok"

Ayato terkekeh.

"Nee Ayato-kun.."

"Hmm?"

Hinami menatap Ayato malu-malu.

"Ci-Cium aku"

Ayato kembali merona lalu mulai mencium Hinami sambil mempererat pelukannya.

Ayato memang tidak bisa bersikap lembut seperti Hiro tapi bagi Hinami tak ada yang bisa menandingi pesona kekasihnya itu.

-o0o-

Hinami terbangun dengan kepala sedikit pening dan mendapati Ayato masih tertidur memeluk dirinya.

Hinami tersenyum mengelus pipi Ayato lembut hingga membuat Ayato terbangun dari tidurnya dan membuat Ayato bingung karena Hinami menatapnya dengan senyuman penuh arti.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang