27:Business

227 20 5
                                    

Malam itu Haise memutuskan untuk mengumpulkan semua anak buahnya di :Re untuk menjelaskan semua rencananya dan berniat mengikut sertakan mereka untuk menggulingkan Furuta agar gagal menjadi pimpinan ke polisian.

"Ka-Kau Kaneki Ken?!"

"Ya"

Sesaat ke-4 anak buahnya masih tidak bisa mengendalikan ekspresi terkejut mereka dan berakhir saling tatap berusaha menyakini jawaban singkat Haise-Ken itu.

"Ja-jadi ke-kenapa Maman masih jadi kepolisian?"Tanya Saiko masih belum selesai terkejut.

"Karena atasan kepolisian belum tahu selain Arima"Jawab Ken enteng dan ke-4 anak buahnya hanya bisa saling pandang mencoba untuk mencerna tiap patah jawaban singkat Haise barusan sesaat kemudian Touka datang meletakkan beberapa cangkir kopi untuk mereka.

"Mou Ken.. Kau harus menjelaskan pada mereka lebih runtut, jangan menjawab sesingkat itu!"Omel Touka mencubit pipi Ken gemas dengan sikap dingin kekasihnya itu.

"I-Ittai yo Touka-chan, baiklah aku akan menjelaskan semuanya tapi aku masih menunggu Arima-san dan Eto dulu"Ucap Ken sambil nyengir kearah Touka dan tentu saja ke akraban kecil mereka membuat Mutsuki sedikit terbakar cemburu.

Shirazu yang menyadari perubahan mimik Mutsuki pun menggenggam erat tangan Mutsuki lalu tersenyum berusaha menghibur Mutsuki dan hal itu membuat Mutsuki sedikit terobati.

Cring

"Halo....halo....kalian apa kabar?"Pekik Eto riang seraya duduk di samping Ken lalu tersenyum lebar membuat Ken sedikit bergidik ngeri ditatap se-riang itu oleh Eto dan ke-4 anak buah Haise pun cukup ngeri dengan tatapan-penuh-menyelidik-namun-tersenyum-lebar.

"A-Ada apa Eto?"

"Tidak apa-apa, ternyata obat itu sudah semakin terlihat efeknya karena kau terlihat lebih tua daripada beberapa minggu lalu"

Ken membenarkan letak kacamata bundarnya lalu mengangguk.

"Hm, pengelihatanku sudah mulai berkurang"

Beberapa menit kemudian muncul lah Akira,Amon,anak buah Arima,dan para anggota :Re.

Setelah semua berkumpul, Arima,Eto,dan Ken pun mulai menjelaskan rencana mereka secara bergantian lalu sesekali Touka juga menambahkan beberapa rencana cadangan.

Setelah selesai menjelaskan rencana, Nishiki berganti menjelaskan taktik yang akan mereka gunakan selama penyerangan dan Shuu tentu saja menjelaskan jika dia pasti juga akan memakai namanya untuk mencari bantuan sebanyak-banyaknya.

"Apakah kalian percaya pada kami atau kepolisian yang sebentar lagi akan di pegang oleh Furuta itu, semua terserah kalian"Tanya Touka serius, anggota Quinx hanya bisa saling tatap karena semua terasa begitu mendadak dan mereka tak punya waktu untuk mencari tahu kubu siapakah yang benar karena semua beresiko tinggi.

"Hohoho kalian bisa musyawarah dulu disana sambil ngeteh atau ngopi, sambil menunggu kami akan rapat kecil dulu"Saran Shuu menunjuk kearah bangku yang kosong, ke-4 anak itu pun memutuskan untuk menuruti saran Shuu karena rasanya sekarang itu satu-satunya saran terbaik yang bisa mereka ikuti.

Setelah saling duduk berhadapan, mereka terdiam cukup lama sampai akhirnya Urie berdehem memecah kesunyian diantara mereka.

"Entah kenapa sejak tadi aku ingin percaya mereka tapi aku tak ingin membuat keputusan sepihak jadi aku menunggu kalian memutuskan"Ucap Urie sambil mengetuk-ngetukkan jarinya sedangkan Saiko terlihat terkejut karena Saiko mengira Urie tidak akan percaya mereka mengingat betapa patuhnya dia dengan kepolisian.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang