12. RayVano

15.7K 651 19
                                    

*

Raya segera bangun dari jatuhnya. Dia melihat sekeliling penonton yang melihat dan tersenyum tulus padanya. Raya tersenyum sebentar dan berlari mengejar bola. Di pikirannya sekarang bagaimana caranya membuat semua orang tersenyum bangga padanya,karena prestasinya dan karena semangatnya.

Raya dapat mengambil bola,lagi-lagi dia dijegal oleh team lawan. Waktu tiga puluh detik lagi,temannya memberikan bola pada Raya. Raya tak tinggal diam,dia memutar arah dan berlari memasukkan ke ring.

Yeyy
Prit

Bunyi sempritan terdengar,cukup sudah waktunya bertanding. Raya berjalan lemas ke arah teamnya. Disusul beberapa pembina basket dan beberapa siswa yang memberi semangat.

"Keputusan dewan juri menetapkan final lomba basket hari ini dimenangkan olah SMA Pradipta dengan skor akhir 3-2. Untuk salah satu siswa dari kedua sekolah untuk maju ke depan,diikuti dua perwakilan bapak juri" Ucap MC

"Maju sana Ray" Ucap Angel

"Iya,gue kesana dulu" Jawab Raya lemah

Raya berjalan pelan sesekali dia meringis ketika kakinya terasa sakit lagi.

Di depan dia diberikan sebuah piala dan uang untuk biaya pembinaan, sekaligus piagam penghargaan.
Raya kembali ke temannya dan menyerahkan kepada kepala sekolah dan Pak Cahya.

"Terimakasih untuk kalian semua yang mau berjuang untuk sekolah kita. Selau tingkatkan dan pertahankan pencapaian kita kali ini" Ucap Kepala sekolah tulus

"Besok kalian tetap masuk ya walaupun hanya sebentar. Karena akan ada pembagian piagam dan uang tunai untuk kalian" Lanjut kepala sekolah

"Iya pak!"

"Yaudah,kita ke restoran depan ya!" Ajak pak Cahya

"Siapp!" Jawab semuanya serentak kecuali Raya

"Maaf pak, saya tidak ikut." ucap Raya pelan

"Kenapa Ray?"

"Gapapa pak,saya ada janji sama mama saya. Sekali lagi saya minta maaf"

"Yaudah gapapa,kamu kuat sendiri kan?"

"Kuat pak,saya permisi dulu" Pamit Raya dan berjalan pelan meninggalkan grupnya.

Elsa pun ikut-ikutan pamit dan berjalan mengikuti Raya.
"Ayo naik mobil gue" Ajak Elsa

"Lo gak naik bus kesini?"

"Enggak,nanti kalo gue mabuk gimana" Ucap Elsa drama

"Yaudah,anterin gue pulang"

Di perjalanan hanya ada suara radio. Raya yang tiba-tiba pusing dan Elsa yang fokus menyetir.

"Ada acara apa sama Tante Dita?" Tanya Elsa

"Gak ada,kaki gue sakit" jawab Raya singkat

"What! Kita ke rumah sakit aja ya" ucap Elsa panik

"Gausah,mama bisa pijitin kok"

"Tapi kalo nambah sakit gimana"

"Gak bakal,gue juga ijinin buat besok"

"Loh? Piagam lo gimana?" Tanya Elsa bingung

"Titipin Nendo"

"Oke"

*

Hati ini jam olahraga di kelas Vano. Seperti biasa sebelum masuk pelajaran,Pak Cahya selalu mengajak muridnya untuk pemanasan.

"Basket kemarin menang gak pak?" Tanya Tyo sambil berlari kecil di tempat

"Menang dong" jawab Pak Cahya bangga

"Raya ya pak yang masukin?" Tanyanya lagi

"Kebanyakan sih iya,tapi dia sempet cidera soalnya" jawab Pak Cahya

"Apa! Raya cidera pak?" Tanya cepat Vano. Bahkan dia berhenti dari lari-lari nya tadi.

"Iya,Raya gak fokus waktu itu"

"Gak fokus kenapa pak?" Tanya Tyo setengah memancing Vano. Tyo memang tau pasal Vano yang tak jadi berangkat karena Salsa.

"Mana bapak tau,tapi pas dibabak terakhir dia main dan semangat lagi. Bahkan masukin bola terbanyak ya dia dibanding SMA lain"

"Tapi Raya baik-baik aja kan pak?"

"Baik kok,buktinya kemarin masih semangat main walaupun kakinya pincang"
"Dia mah definisi gadis kuat, bertalenta,dan cerdas. Berkat idenya juga dia mampu buat tak-tik makanya SMA kita menang" lanjut Pak Cahya

"Saya setuju pak!" Ucap Ariel menyetujui

"Saya juga pak,sebagai gadis juga saya iri sama Raya" Tambah Nana

"Saya juga bangga sama Raya pak" Ucap Tyo semangat empat-lima

"Emang cowok goblok sih yang lebih mentingin gadis manja daripada gadis kuat. Udah kuat,cerdas,cantik,setia lagi. Mau aja dia sama cowok goblok"bisik Tyo mengejek Vano. Vano dan Tyo memang berdiri sampingan.

*

Setelah pengambilan nilai olahraga selesai,Vano segera keluar dari lapangan dan berjalan ke kelas sebelah nya, tepat nya kelas Raya. Sepertinya kelas Raya kosong,karena suara keramaian sudah terdengar dari depan.

Baru saja Vano akan masuk,ternyata Elsa keluar dari kelas untuk membuang sampah. Elsa tersenyum dan membuang sampah lalu menarik Vano ke kelasnya,teman sekelas Vano masih berada di lapangan.

"Ngapain?" Tanya dingin Vano

"Seharusnya gue yang tanya, ngapain Lo ke kelas gue?" Tanya Elsa mengatur emosinya
"Oh,nyariin Raya yaa?" Lanjut Elsa seraya mengejek

"Bukan urusan Lo"

"Emang sih bukan urusan gue,tapi yang jelas kedatangan Lo ke kelas gue gak ada faedahnya"

"Maksud Lo?"

"Raya di rumah sakit,dan itu karena Lo!" Tunjuk Elsa kesal

"Gue? Kok bisa?" Tanya Vano

"Dia cidera beberapa kali dan itu karena kepikiran Lo. Lo udah janji bakal dateng kan,tapi apa? Lo malah nyuruh temen lo sendiri, brengsek gak sih."
"Dan yang lebih buat Raya kecewa,lo gak hadir karena nemenin cewek manja kayak si Salsa. Hancur woy hati Raya," Lanjut Elsa kesal

"Ya salahnya sendiri gak fokus" balas Vano masabodo,karena pikirannya berada di Raya.

"Heh,kurang ajar ya Lo! Gak ada hati banget sih,kalo Lo emang gak peduli lagi sama Raya, mending putus sekarang! Jangan kasih harapan lagi dan buat Raya lebih kecewa lagi"

"Gue sebagai sahabat Raya juga kecewa sama Lo, apalagi sama ucapan Lo barusan. Denger ya Van,jangan buat orang sabar kecewa,sekali lo lakuin itu hancur hidup Lo!" Lanjut Elsa penuh peringatan dan meninggalkan Vano sendiri.

Dan sekarang Vano benar-benar kalut,kenapa tadi dia bisa kelepasan. Vano segera menelfon Raya,tapi sayang sudah lima kali Raya tak mengangkat telfon Vano. Vano sangat kecewa, apalagi pada dirinya sendiri.

Sepulang sekolah Vano mampir ke rumah Raya,dan benar tenyata Raya di bawa ke rumah sakit. Dia mendapat kabar dari tetangga Raya,jika Raya dibawa saat tadi malam, tepatnya pukul satu dini hari.

Vano pulang kerumahnya dan berganti pakaian. Setelah itu dia pergi ke rumah sakit tempat dimana Raya dirawat. Entah separah apa cidera nya kemarin,sampai Raya yang setegar itu bisa masuk ke rumah sakit.

Vano berjalan ke resepsionis untuk menanyakan ruangan Raya. Setelah dapat dia berjalan ke kantin untuk membeli makanan dan melanjutkan ke ruang inap Raya.

*Vote dan komen!

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang