10. RayVano

17.5K 666 29
                                    

*

Seperti acara tahunan,setiap bulan pasti ada perlombaan basket tingkat nasional. Untuk mewakili daerah kota Jakarta,SMA Pradipta harus melawan sekolah-sekolah lainnya. Di hari Kamis ini adalah final SMA Pradipta melawan SMA Pancasila. Artinya salah satu pemenang akan mengikuti lomba tingkat nasional nantinya.

"Gimana udah siap?"tanya pak Cahya

"Udah pak!"

"Yaudah,sebelumnya mari kita ber'doa menurut kepercayaan masing-masing"
"Berdoa mulai"

"Selesai!"

"Ingat pesan bapak,optimis menang itu boleh,asal jangan curang dalam permainan! Siap!"

"Siap!"

"Smandipjaya!"

"SMA Pradipta Jaya!"

"Oh iya,bapak minta tolong panggilkan ketua osis,karena harus ada perwakilan osis yang menonton" pinta Pak Cahya

"Si Vano pak?"tanya Angel

"Iya"

"Ray,sana panggilin" Ucap Angel

"Ogah,Lo aja sana!"

"Gue juga ogah,Tari, panggilin dong."

"Jangan gue,gue laki pasang sepatu nih"

"Huh! Kalian ini,masa main lempar-lemparan sih,kamu aja Raya!"

"Kok saya pak?" Tanya Raya tak terima

"Kan lo ketua basket nya!" Jawab bebarengan anggota lain

"Semprul kalian"

Raya segera berjalan ke kelas Vano. Memang untuk acara final ini hanya ditonton kepala sekolah,dan guru lain yang tak bertugas,serta team basket laki-laki dan salah satu perwakilan dari beberapa ekskul disini.

"Permisi bu" Ucap Raya membuka pintu kelas Vano

"Eh,ada apa Ray?" Tanya Bu Fifi_guru pendidikan agama di kelasnya juga

"Saya diutus Pak Cahya untuk memanggil Elvano Bu,"

"Oh,tanding sekarang ya?"

"Iya Bu"

"Yaudah ibu doain menang dan bawa piala ke sekolah ya"

"Iya Bu, terimakasih"

"Vano,silahkan keluar"

"Iya bu, terimakasih. Saya juga ijin sebagai perwakilan osis untuk memberi semangat pada team basket yang main hari ini Bu" ucap Vano

"Iya, saya tau"

"Kami permisi Bu,selamat pagi!"

"Iya, semangat ya Raya!"

"Siap Bu!"

Raya dan Vano langsung berjalan ke arah parkiran depan. Tak ada suara yang mengisi saat ini,hanya suara tapakan sepatu yang saling berjalan cepat.

"Kalo menang hari ini nanti main di nasional ya?" Tanya Vano memecah keheningan

"Iya"

"Berapa anak yang main?" Tanya Vano lagi

"10,itu digabung sama cadangan"

"Oh"

"Ray" panggil Vano lagi

"Apa?"

"Gapapa"

"Gak jelas!" Ucap Raya

"Biarin"

"Ya."

"Semangat sayang" ucap Vano tiba-tiba dengan suara lembut dan sangat lirih

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang