"Kadang suatu kebohongan itu memiliki alasan tersendiri. Suatu alasan yang dapat menghancurkan segalanya"
-RayVano-
Raya POV
Kehilangan itu membuat kita lebih dewasa, membuat kita bisa belajar dari kesalahan. Dan karena kehilangan gue bisa belajar arti kesetiaan,arti komitmen,dan yang lebih penting arti sebuah komunikasi dalam suatu hubungan.
Gue gak bilang mustahil untuk seseorang jatuh cinta,tapi yang gue bilang mustahil jika seseorang yang jatuh cinta itu bukan dari hati. Entah kasihan,dari fisik,dari latar belakang,dan lebih parahnya cuma dari harta.
Dua tahun gue meninggalkan semuanya, sahabat, keluarga,sekolah,bahkan masa lalu gue. Dan alasan gue pergi hanya untuk menutupi sakit hati gue,labil banget gak sih?
"Dengerin penjelasan kita dong Ray,lo jangan gegabah!" Seru seseorang di balik telfon itu.
"Gue gak bisa dengerin sekarang Han,sorry!"
Memang sudah lima menit Hani mengoceh untuk menjelaskan sesuatu.
"Ini penting banget Ray,bahkan ini yang buat hubungan lo sama dia hancur!""Han, tolong jangan bahas ini ya! Walaupun gue udah lama disini,tapi gue belum siap denger apapun tentang dia, terlebih lagi soal masa lalu"
"Lo sekarang egois Ray! Hanya mementingkan diri lo sendiri,tanpa mau liat fakta di sekitar lo! Hampir satu tahun terakhir gue paksa lo untuk dengerin penjelasan Vano sama Salsa,tapi lo gak pernah mau denger!"
"Dan ya,jangan pernah menilai seseorang itu jahat hanya karena satu masalah pokok aja. Lo liat banyak kebaikan yang tertutupi dan kesalahan pahaman yang buat lo buta soal itu!"Tut!
Hani memutuskan sepihak telfon ini,bahkan Elsa udah mem-blokir nomor gue karena gue egois soal ini.
Apa gue salah sih soal ini? Gak mau dengerin penjelasan orang lain? Gue cuma belum siap denger ini semua,di tambah lagi gue belum bisa melupakan tentang semua masa lalu gue sama dia.
Entah kenapa mereka maksa gue buat denger soal fakta ini, walaupun gue selalu tutup telinga kenceng ketika mereka membahas ini.
Bener sih kalo gue jahat,karena orang jahat itu adalah orang sabar yang selalu disakiti. Gue emang belum siap,mau diapakan lagi tetap gak bisa.
"Ray" Panggil bunda yang tiba-tiba di belakang.
Oh ya, sekarang gue di rumah papa karena tiga hari yang lalu nenek meninggal. Bang Vero juga ikut pulang dari Amerika.
"Iya bun?"
"Kadang orang berbohong itu punya alasan, apalagi kalo alasan itu terbongkar bisa meruntuhkan semua nya. Dari keluarga, persahabatan, apalagi bisa meruntuhkan mental" Gue paham, teka-teki ini pasti ada hubungannya dengan fakta Vano dan Salsa.
"Tapi aku belum siap bun,apa aku salah sih?" Tanyaku pelan dengan bunda. Jujur gue capek setiap hari dapet teror dari mereka, apalagi hati gue belum ikhlas untuk semuanya.
"Kamu gak salah nak,tapi alangkah baik kamu dengerin pelan-pelan semua ini. Kamu cerna, hati kamu memang sakit tapi pikiran kamu jangan mati nak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RayVano (End)
Teen FictionRayana Angelina Elvano Saka Dirgantara Mereka adalah sepasang kekasih yang menjalin cinta sejak kelas tiga SMP. Hubungan mereka memang tidak banyak yang tau,karena itu sebagian komitmen dari Rayana maupun Vano. Keduanya sama-sama terkenal di SMA Pra...