47. RayVano

16.2K 614 69
                                    

"Cinta itu memang tak terlihat,tapi cinta itu di rasakan"

...

Sesuai dengan dugaan mereka tentang kabar kepulangan Vano,Raya pun sangat antusias. Bahkan saat mendengar berita itu dia langsung memikirkan alasan dan pembicaraan pertama mereka.

"Kasih kejutan apa ya?" Guman Raya.

Para sahabatnya yang mendengar hanya terkekeh pelan. Bisa di lihat jika cinta kepada Vano itu masih ada bahkan tambah cinta.

"Katanya udah move on,eh denger doi pulang langsung seantusias ini" Goda Nita sambil berbalas pesan dengan gebetannya.

"Ya gitu deh orang gagal move itu,di mulut bilangnya enggak di hati iya-iya" Cibir Hani pelan.

"Apa sih kalian? Kalo bicara suka bener deh" Tambah Elsa tertawa.

Raya yang merasa di bicarakan hanya masa bodo dan melanjutkan aktifitas nya merangkai sesuatu di buku kecilnya.

"Maksud lo apa sih Ray?"

"Jadi gini guys,kita semua nanti nunggu di rumah Vano dan saat dia dateng ke rumah baru deh kita surprise" Ceria Raya.

"Cuma itu aja?" Sindir Hani. Pasalnya Raya memikirkan rencana itu hampir dua jam tapi nyatanya rencananya hanya seperti itu.

"Enggak dong. Tanpa kalian sadari di tanggal itu tuh hari ulang tahun Vano ke dua puluh empat,jadi ya harus meriah dong" Timpal Raya.

"Terus selanjutnya?"

"Nah,kita giring mereka ke kolam renang dan kita buat hiasan meriah disana,pasti deh itu akan berkesan. Apalagi nanti kita taburi foto- foto masa putih abu-abu kita"

Mereka yang melihat Raya tentu turut senang. Raya begitu excited dengan rencana ini, padahal status mereka sudah mantan.

"Oke deh,gue hubungin anak cowok lain ya" Timpal Hani.

"Iya Han, cepet!" Seru Raya kencang.

**

Sesuai rencana dari Raya,mereka semua sekarang sudah berada di rumah Vano. Beruntung, pembantu Vano membolehkan dan memberi ijin untuk mendekor di semua sudut ruangan.

"Den Tyo,yang pacarnya den Vano itu mana to?" Tanya sang bibik yang bekerja di rumah Vano.

"Oh,itu loh bik yang pake dress biru"

"Elalah,ayu temen ya den"

"Iya bik,usaha nya sukses di Jepang" Timpal Angga.

"Wes komplit iki, sama-sama sukses dan menarik"

Mereka melanjutkan lagi pekerjaan mereka. Setelah Raya selesai mendekor ruang tengah dia menuju dapur untuk membuat kue spesial ulang tahun Vano.

"Buat apa non?" Tanya bibik yang datang dari kamar mandi.

"Em, brownis deh bik. Vano kan lebih suka brownis daripada kue ulang tahun" Jawab Raya tersenyum.

"Iya sih,non bener." Raya hanya tersenyum menanggapi. Setelahnya dia mengeluarkan bahan-bahan yang sempat dia belinya tadi.

"Non bisa buat?" Tanya bibik ragu. Secara Raya desain terkenal di Jepang,mana mungkin mau bekerja seperti ini.

"Bisa kayanya bik. Mama saya pun jualan kue"

"Wah,non hebat ya berarti. Bisa mengangkat derajat orang tua" Puji bibik.

"Semua orang hebat bik,mungkin jalan dan proses nya aja yang gak sama dan gak mudah"

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang